GROBOGAN – wartaekspres.com - Komandan Kodim
0717/Purwodadi menghadiri penen jagung bersama Bupati Grobogan Sri Sumarni,
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi di Desa
Telawah, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Kamis (30/01).
Kabupaten Grobogan merupakan
salah satu lumbung jagung nasional, dengan produksi jagung menyumbang
29,3% dari produksi jagung Jawa Tengah dan 2,8% untuk nasional. Panen
dilakukan di areal pertanaman jagung seluas 190 hektar dari luasan
panen saat ini se-Kecamatan Karangrayung sebesar 4.126 Ha.
“Bisa kita lihat bersama
kualitas jagung yang dihasilkan sangat bagus, saat ini
harga jagung di tingkat petani sangat menggembirakan dengan kisaran
di atas Rp. 5.000 per kg pipil kering. Harga ini merupakan harga tertinggi yang
pernah diterima petani, sehingga kami berharap kebijakan pemerintah Pusat agar
tetap memperhatikan petani jagung,” ujar Bupati Sri Sumarni.
"Produksi jagung di Kabupaten
Grobogan menyumbang 22,7% dari produksi jagung Jawa Tengah dan
2,8% dari produksi jagung nasional," ungkapnya.
Panen jagung dalam
jumlah yang cukup besar di Kabupaten Grobogan diperkirakan akan
berlangsung mulai minggu kedua bulan Pebruari mendatang. Setidaknya terdapat
areal pertanaman seluas 41.035 Ha yang akan panen dan diperkirakan akan
menghasilkan produksi jagung sebanyak 246.210 ton.
Produksi yang besar
di Kabupaten Grobogan tersebut, sekaligus menjadi bukti, bahwa
potensi produksi jagung dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan
nasional.
Kepala BKP Agung Hendriadi,
seusai panen mengatakan, bahwa suplai jagung dari Jawa Tengah maupun
Grobogan cukup bagus.
"Suplai dari Grobogan dan
Jawa Tengah sudah bisa memenuhi kebutuhan peternak besar dan kecil. Minggu
depan sampai Maret akan terus dilakukan panen diberbagai propinsi," ujar
Agung.
Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Grobogan Edhie Sudaryanto dalam kesempatan ini
membantah dengan tegas adanya pihak-pihak yang menyebutkan saat ini tidak ada
panen jagung.
"Faktanya, jagung di Kabupaten
Grobogan sedang memasuki musim panen. Siapa bilang tidak ada panen,"
ujarnya.
Menurut Edhie, panen
raya jagung di Grobogan diperkirakan pada bulan Pebruari 2019 seluas
41.035 Ha. Dari panen ini diperkirakan akan menghasilkan
produksi jagung sebanyak 246.210 ton.
Dalam kesempatan ini juga telah
disepakati pembelian jagung oleh GMPT dan petani dengan harga Rp. 5.200/kg
kadar air 35%. Pihak GMPT menyangupi untuk membeli jagung petani
berapapun jumlahnya.
Sementara Dandim 0717/Purwodadi,
Letkol Inf Asman Mokoginta mengatakan, bahwa TNI yang berada di Satuan Komando
Kewilayahan terutama Babinsa turun langsung ke lapangan untuk melaksakan Upsus
(upaya khusus) pendampingan pertanian, bersinergi dengan petugas pertanian guna
memberikan motivasi pada petani dalam hal tanaman pangan Pajale (padi, jagung, kedelai).
“Agar ketahanan pangan nasional turwujud sesuai harapan pemerintah,” tutur
Dandim. (Pendim 0717/Pwd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar