PEKANBARU – wartaekspres.com - Persatuan dan kesatuan bangsa sangat
penting dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Keberagaman yang
kita miliki hendaknya menjadi kekuatan yang saling mengisi dan melengkapi.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di
hadapan ratusan santri/santriwati, para tokoh-tokoh Ulama dan Pengurus
Nahdlatul Ulama Provinsi Riau, di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Islami, Pimpinan
KH. Mas’udi Zamhari, bertempat di Jl. Handayani No. 25, Kel. Maharatu, Kec.
Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu malam (23/2/2019).
Panglima TNI mengungkapkan, bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang
dirumuskan oleh para pendahulu memiliki arti yang sangat penting bagi masa
depan bangsa dan negara. “Umat Islam dengan dimotori para ulama dan santri
harus menjadi ujung tombak persatuan dan kesatuan dengan umat yang berkualitas,”
katanya.
Bukti pentingnya persatuan dan kesatuan di era modern ini diantaranya
adalah berbagai even internasional yang kita selenggarakan tahun lalu,
bertepatan dengan terjadinya beberapa bencana alam di berbagai tempat. “Semuanya
dapat kita atasi berkat kerja keras dan kerja sama berbagai komponen bangsa,”
ucap Panglima TNI.
“TNI, Polri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan berbagai komponen bangsa
lainnya bahu membahu dalam mendukung setiap kegiatan. Sukarelawan banyak
dilibatkan, baik dalam even internasional maupun penanganan bencana. Bahkan
kita juga menerima bantuan internasional. Itulah bukti pentingnya persatuan dan
kesatuan,” jelasnya.
Panglima TNI juga mengatakan, bahwa Pondok Pesantren merupakan lembaga
pendidikan yang sangat strategis. Sejak jauh sebelum kemerdekaan,
pesantren telah membawa pencerahan dan kemajuan kepada umat. “Pondok Pesantren
saat itu tidak hanya memberi pemahaman agama, tetapi juga kesadaran akan
persatuan dan kesatuan serta semangat perjuangan,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, tidak mengherankan dari pesantren lahir tokoh-tokoh
perjuangan negara ini. Tokoh-tokoh pesantren itu bahu membahu bersama-sama
seluruh rakyat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika merebut dan kemudian
mempertahankan kemerdekaan kita,” ujarnya.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, peran tersebut tidak mengalami
perubahan sampai saat ini dan di masa mendatang. Pesantren tidak hanya
mengajarkan ilmu agama. “Lebih luas lagi, pesantren memberi pondasi yang
kokoh kepada para santrinya untuk menjadi umat Islam yang kuat. Pesantren
sesungguhnya menghasilkan generasi-generasi penerus yang handal dan menjadi
pemersatu bangsa,” terangnya.
“Saya sangat mendorong agar pesantren terus menerus meningkatkan kualitas
para santri lulusannya. Para santri nantinya harus menjadi suri tauladan di
masyarakat. Suri tauladan dalam hal ahlak yang mulia, prestasi yang gemilang,
serta semangat persatuan dalam membangun bangsa,” kata Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya, Aster Panglima TNI
Mayjen TNI George Elnadus Supit, S.Sos, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI M
Sabrar Fadhilah, Pangkoopsau I Marsda TNI Fadjar Prasetyo, Gubernur Riau H.
Syamsuar, M.Si, Wagub Riau Edy Natar Nasution, Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint
Panglima TNI Marsma TNI Kukuh Sudibyanto, Dandrem 031/WB Brigjen TNI Mohammad
Fadjar dan Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada. (Puspen TNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar