KOTA BEKASI - wartaekspres - Menindaklanjuti
hasil rapat pertemuan Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3
Indonesia (Amphibi) bersama PT. Jasa Marga (Persero), Tbk. dan PT. KCIC yang
dilaksanakan pada 26 Juni 2020 di Kantor Jasa Marga berlanjut dengan melakukan
joint survey bersama ke lokasi titik banjir setinggi 1,5 meter di inlet Jl. Raya
Utama Pondok Hijau Permai, Kota Bekasi pada Selasa (30/6/2020).
Turut hadir dalam
joint survey tersebut perwakilan dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Ade
Supriyatna Manager Area Tol Jakarta-Cikampek dan Sumarsono Manager Projek PT. Jasa
Marga. Sementara dari PT. KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) dihadiri HSE PT. KCIC
Beni dan Willy sebagai Pelaksana Proyek PT. Synohydro.
Perwakilan dari
Lembaga Amphibi langsung dihadiri Ketua Umum Agus Salim Tanjung, So.si
didampingi bidang Litbang Wembri, SE, dan Pensehat Eva serta Ketua Amphibi
Bekasi Raya Moh. Hendri, ST, Willy Nurwahyudi, ST, Sekretaris Amphibi Bekasi
Raya dan Joko Santoso serta Niki Gumay, ST.
Dalam joint survey
tersebut, Ade Supriyatna sebagai Manager Area Tol Jakarta-Cikampek menyatakan,
bahwa laporan lembaga Amphibi akan segera ditindaklanjuti dengan kesepakatan
berita acara joint survey yang akan disampaikan secara tertulis ke Direktur Utama
PT. Jasa Marga.
"Saya mendukung
laporan lembaga Amphibi, apabila ada kaitannya dengan PT. KCIC kami siap
menjembataninya," terang Ade.
Sementara Beni selaku
owner PT. KCIC yang membidangi HSE menyampaikan, bahwa dirinya akan bertanggung
jawab apabila ada keteledoran PT. Synohidro selaku pelaksana proyek kereta
cepat dalam melakukan pekerjaan yang mengakibatkan banjir di beberapa titik
terkait cross drain (saluran penyeberang) yang tersumbat.
Beni juga
menyampaikan, apabila ada pekerjaan pemasangan tiang pancang kereta cepat yang
menjadikan tersumbatnya jalan saluran air, silahkan lembaga Amphibi membuat
laporan secara tertulis kepada Direktur Utama PT. KCIC. “Kami akan segera
memperbaikinya," tegas Beni.
Ketua Umum Amphibi,
Agus Salim Tanjung, So.si sangat mengapresiasi kinerja PT. Jasa Marga (Persero),
Tbk, dan PT. KCIC yang cepat tanggap dalam pelaporan lembaga Amphibi.
AS Tanjung menyampaikan
kepada Team Joint Survey, bahwa permasalahan lingkungan terkait dampak banjir
harus direvisi kembali dalam kajian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) proyek
kereta cepat maupun Jalan Tol Layang Jati Bening-karawang.
Sehubungan pihak PT. Jasa
Marga tidak bisa melanjutkan di beberapa titik, maka lembaga Amphibi melakukan
survey tambahan dengan maping menarik lurus jalur cross drains yang dilaporkan.
Dalam survey tambahan
tersebut, ternyata ditemukan beberapa saluran mampet, serta ditemukan saluran
yang tidak terhubung dengan saluran selanjutnya yang menuju ke outlett di dalam
area PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, dan ditemukan pula oleh Tim Survey Amphbi
berupa titik saluran yang tertimbun akibat material proyek kereta cepat.
Dengan adanya temuan
baru, maka Ketua DPD Amphibi Bekasi Raya, Moh. Hendri, ST meminta pihak PT. Jasa
Marga dan PT. KCIC harus singkron membuat berita acara yang akan ditandatangani
bersama dalam waktu dekat ini. (Red/Litbang)