JAKARTA – wartaekspres.com - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops)
TNI, Angkatan dan Komando Utama Operasi (Kotamaops) TNI memiliki peran sangat
strategis dalam menjamin kesiapsiagaan operasi dan Kesatuan Komando (Unity
of Command).
Demikian sambutan tertulis Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI, Mayjen TNI
Ganip Warsito, SE, MM, yang dibacakan oleh Kapusdalops TNI, Brigjen TNI Ferry
Zein pada saat membuka Rapat Koordinasi Pusdalops TNI Tahun 2019 yang diikuti
sekitar kurang lebih 52 peserta, bertempat di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI,
Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (28/2/2019).
Asops Panglima TNI mengatakan, bahwa dinamika perubahan fenomena global,
regional, nasional yang sedemikian cepat dan dinamis telah menghadirkan
berbagai ancaman kontemporer yang lebih sulit untuk diantisipasi. “Ancaman
tersebut muncul sebagai akibat dari berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi di era Revolusi Industri 4.0. Ancaman kontemporer tersebut
bersifat asimetris, proxydan hibrid (campuran),”
ungkapnya.
“Begitu juga ancaman lain diantaranya terorisme, radikalisme yang semakin
sulit dihadapi dan serangan siber yang tak kalah dahsyatnya dibandingkan dengan
serangan konvensional serta ancaman regional konflik batas teritorial di
sekitar Laut Natuna,” katanya.
Selanjutnya disampaikan, bahwa mengacu kepada pembangunan kekuatan Minimum
Essential Force (MEF) TNI pada Rencana Strategis (Renstra) ke-II
(2015-2019), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP, telah mencanangkan
11 Program Prioritas Pembangunan TNI.
Salah satu dari 11 Program Prioritas Pembangunan TNI tersebut adalah
Pengembangan Sistem Operasi Tri Matra Terpadu berbasiskan Teknologi Network
Centric Warfare, Cyber Warfare dengan merevitalisasi Pusdalops TNI,
guna mengembangkan kemampuan sistem Komando Pengendalian Operasi (Kodalops) dan
sistem informasi yang terintegrasi antar angkatan (interoperability system).
“Network Centric Warfare merupakan konsep pertempuran dengan
memanfaatkan keunggulan informasi, untuk meningkatkan daya tempur,” ujarnya.
Di sisi lain, Mayjen TNI Ganip Warsito mengingatkan kesiapan TNI dalam
menghadapi pelaksanaan Pemilu tanggal 17 April 2019 yang akan berimplikasi
meningkatnya suhu politik dan berbagai potensi kerawanan lainnya. Untuk itu,
TNI dituntut mampu mewujudkan stabilitas keamanan nasional dalam mendukung
terselenggaranya Pemilu 2019 dengan lancar dan aman.
“TNI harus tetap konsisten pada nilai-nilai luhur Jati Diri TNI dan
Netralitas TNI, dalam mengawal dan menjaga integritas Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sesuai dengan Amanat Konstitusi,” tegasnya.
Asops Panglima TNI mengatakan, bahwa tema Rakornis Pusdalops TNI tahun
2019 “Melalui Rakornis Pusdalops TNI Tahun 2019, Kita Tingkatkan
Profesionalitas dan Soliditas Guna Mendukung Tugas Pokok TNI”, hendaknya
dapat dijadikan sebagai acuan dan tujuan yang harus diwujudkan dalam
melaksanakan tugas pokok. (Puspen TNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar