BREBES –
wartaekspres.com - Produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) nasional periode Januari-September
2018 mencapai 49,57 juta ton dari 9,54 juta hektar luas lahan panen. Enam
provinsi di Pulau Jawa (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur dan DIY) masih mendominasi produksi dengan capaian 28,08 juta ton atau
56% dari total produksi nasional.
Bahkan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur berada di urutan teratas
dengan produksi masing-masing 9,31, 8,75 dan 8,1 juta ton. Sedangkan provinsi
di luar Jawa, penyumbang terbesar adalah Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan
masing-masing 5,13 dan 2,49 juta ton. Data berdasarkan rilis Badan Pusat
Statistik (BPS) dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA).
Untuk wilayah Jateng sendiri, Kabupaten Brebes termasuk dalam enam
Kabupaten penyumbang beras terbesar. Kementan RI dan Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi menargetkan LTT (Luas Tambah Tanam) Oktober
2018-Maret 2019 sebesar 73,5 hektar. Target ini masih di urutan ke tujuh dari
Kabupaten Grobogan, disusul Blora, Cilacap, Pati, Sragen dan Demak, yang
masing-masing 132,4 hektar, 106,4 hektar, 85,6 hektar, 84,5 hektar, 83,2 hektar
dan 81 hektar (data dari Kodam IV Diponegoro tanggal 6 Februari 2019).
Menyikapi tugas capaian tersebut, TNI yang sudah MoU dengan Kementan RI,
terus melakukan upaya guna mendorong para petani mempercepat tanam dan menambah
luas tanam. Terlihat Serka Jamaludin, Babinsa Koramil 06 Kersana Kodim 0713
Brebes bersama Sriyani, Staf BP3K Dintan Kabupaten Brebes, melaksanakan
pendampingan kepada 20 orang petani dari Kelompok Tani (Poktan) Mekarsari di
areal persawahan seluas 15 hektar Desa Sindangjaya dengan penyemprotan hama
padi blas, Rabu (6/2/2019).
Babinsa juga memotivasi petani agar kedepan lebih memaksimalkan penggunaan
pupuk, pasalnya harga jual padi organik lebih tinggi dibanding padi biasa
sehingga tentunya akan berimbas kepada kesejahteraan petani itu sendiri.
Sebagai gambaran, harga padi biasa berkisar 9 ribu/kilogram sedang padi organik
antara 14 ribu-15 ribu/kilogram.
Jamaludin menyatakan, bahwa yang dilakukannya guna mensukseskan Program Swasembada
dan Ketahanan Pangan Pemerintah yaitu membantu mengendalikan inflasi sub sektor
klaster padi. Sementara Ketua Poktan tersebut, H. Dartim mengaku merasa
terhormat ada petugas dari Dinas Pertanian dan TNI mau terjun ke sawah. (Utsm/Aan-0713)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar