JAMBI – wartaekspres - Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Raider
142/Ksatria Jaya atau Yonif Raider 142/KJ yang akan ditugaskan dalam Satuan
Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) antara Republik Indonesia dengan
Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) bukan hanya menjaga patok perbatasan,
tetapi juga memiliki tugas merebut, menguasai dan menyatu dengan rakyat.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP, di
hadapan ratusan Prajurit Yonif Raider 142/KJ saat memimpin Apel Pemeriksaan
Kesiapan Operasi Satgas Pamtas RI-RTDL Sektor Timur, bertempat di Lapangan
Batalyon Infanteri Raider 142/Ksatria Jaya, Jambi, Jumat (26/7/2019).
Panglima TNI mengatakan, bahwa Prajurit TNI harus dekat dan menyatu dengan
rakyat serta membantu mengatasi kesulitan rakyat disekitarnya dengan kemampuan
yang dimiliki. “Bila dibutuhkan bahan kontak untuk mendukung kepentingan
rakyat, laporkan kepada Komandan Satgas dan Komandan Satgas akan melanjutkan ke
Komando Atas,” katanya.
“Seluruh prajurit yang akan melaksanakan penugasan agar menghindari
perbuatan-perbuatan negatif seperti minum-minuman keras, asusila dan narkoba.
Semua hal negatif tersebut harus dihindari karena para prajurit adalah kesatria
dan seorang kesatria harus selalu bertindak yang terbaik untuk bangsa dan
negaranya,” pesan Panglima TNI.
Selanjutnya dikatakan, bahwa prajurit yang akan berangkat ke daerah
perbatasan untuk mengenali wilayah penugasan yang akan ditempati seperti
kondisi sosial masyarakat setempat, demografi dan titik rawan yang menjadi
ancaman disekitarnya.
“Saya sudah mendapat laporan bahwa para prajurit telah melaksanakan latihan
pratugas dan diberikan gambaran-gambaran terkait wilayah yang akan menjadi
tanggungjawabnya termasuk juga dilaksanakan uji kemampuan terkait taktis dan
teknis di lapangan yang nantinya akan diaplikasikan di medan tugas,” ungkapnya.
Panglima TNI menegaskan, bahwa tugas di wilayah perbatasan bukan tugas
rutin biasa, sehingga membutuhkan kewaspadaan dan jangan pernah lengah karena
setiap hari medan dan musuh selalu berubah situasinya. “Kalian tidak boleh
tugas di sana hanya sekedar rutinitas atau linier saja, namun harus tetap siaga
dan jangan lengah serta selalu menjaga kondisi kesehatan agar tetap prima,”
katanya.
Di akhir pengarahannya, Panglima TNI berharap prajurit Yonif Raider
142/Ksatria Jaya dapat melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab
hingga akhir masa penugasan dan kembali dengan selamat. “Berangkat penugasan
400 personel dan harus kembali penugasan 400 personel,” ucapnya. (Puspen TNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar