CILACAP
– wartaekspres.com - Danramil 01/Kota Cilacap, Kapten Kav Nursohib Ansori terus
optimalkan swasembada pangan nasional dan peningkatan penyerapan Bulog terhadap
hasil panen petani. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui penyerapan hasil
panen dari para petani terutama gabah yang telah dilakukan oleh Bulog.
Dalam upaya memenuhi target Bulog di wilayah Koramil 01/Kota
Cilacap yang telah ditargetkan pemerintah, Danramil langsung turun ke Gudang
Bulog GBB 405 Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap dan disambut
Kepala Gudang Bulog, Yanu Kurniawan, Selasa (12/02).
Kurangnya pemahaman petani dalam mendukung secara total dalam
kedaulatan Pangan Nasional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kemampuan Bulog dalam penyerapan hasil panen. Gencarnya pengaruh tengkulak
dalam pengendalian harga hasil panen membuat sebagian petani menjual hasil
panennya kepada tengkulak.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengecek daya serap Bulog yang
berada di wilayah Cilacap dalam rangka kedaulatan pangan di Kabupaten
Cilacap. "Kita cek ke Gudang Bulog, sejauh mana daya penyerapan hasil
panen petani oleh Bulog hingga saat ini," ujar Danramil.
Lebih lanjut dikatakan Danramil, guna meningkatkan
ketahanan pangan di wilaya Cilacap pihaknya mengecek langsung penyerapan
beras yang diterima oleh Gudang Bulog Lomanis, ini kerjasama Kodim
0703/Cilacap.
"Dengan kondisi seperti sekarang ini, diharapkan para
pemilik penggilingan padi, pedagang beras serta petani itu sendiri sebisa
mungkin untuk menjual beras ke Bulog, ini guna memenuhi stok cadangan beras
secara nasional," tegasnya.
Sementara ini stok beras di Gudang Bulog 405 Lomanis,
Beras DN 1.748.590 Kg, Beras LN (vietnam) 489.246 Kg, jumlah beras
keseluruhan saat ini mencapai 2.237.836 Kg. Sementara pemasukan beras hari ini
nihil dan pengeluaran beras hari ini juga nihil.
"Untuk jumlah setok beras di Gudang Bulog GBB 405 Lomanis
Cilacap sampai dengan hari ini sebanyak 2.237.836 Kg. Stok beras sudah
tersimpan di gudang selama 11 bulan, ini rawan terhadap kwalitas beras
tersebut, dan tidak adanya beras untuk rastra, sehingga pengeluara beras
tidak seimbang dengan pemasukan," tandas Kapten Kav Nursohib Ansori.
(Urip/Sty/Kontr)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar