BIRLAND - wartaexpress.com - Pejabat Kepala Pemerintah dari ECO-6 dan Negara Bagian Birland hari ini mengumumkan, bahwa perjanjian bersejarah antara ECO-6 dan Pemerintah Birland (Bir Tawil) telah diselesaikan pada akhir pekan. Perjanjian tersebut menetapkan Birland State sebagai anggota resmi ECO-6 dan akan menghasilkan investasi sebesar US$.250 miliar dari Bank Sentral Diaspora Afrika (ADCB) untuk pembangunan infrastruktur di Negara Bagian Birland.
Bir Tawil sering
digambarkan sebagai 'Tanah Tak Berpenghuni' karena baik Mesir maupun Sudan
tidak mengklaimnya secara konstitusional dan tidak di bawah otoritas mereka
atau di dalam peta politik negara mana pun.Maharaja Kutai Mulawarman
Presiden Negara Bagian
Birland, Yang Mulia Raja Emir A. Haiyawi, menggambarkan, bahwa visinya tentang negara
sebagai “negara kemanusiaan untuk orang Afrika yang terlantar”. Pemerintah
Negara Birland telah secara aktif bekerjasama erat dengan Raja dan Ratu Afrika
asli, raja-raja dari negara-negara di Afrika dan Asia, seperti Maharaja Kutai
Mulawarman di Indonesia serta pemerintah tetangga dan lembaga internasional,
untuk mendirikan sebuah kerangka ekonomi transparan dan agenda non-partisan
yang akan mendorong Birland State menjadi pusat keunggulan untuk pembangunan
ekonomi dan industrialisasi Afrika.
Ketua ECO-6, Yang Mulia
Rex Semako I dan VI, Ketua Timothy Elisha McPherson, menggambarkan visi Negara
Birland sejalan dengan berbagai mandat ekonomi ECO-6. Dia berkata, bahwa iaspora
Afrika adalah orang Afrika yang paling tersebar dan tunawisma di dunia. “Kami
akan bekerja dengan Pemerintah Birland dan negara-negara tetangga untuk
mengubah Negara Bagian Birland di tanah Bir Tawil menjadi rumah bagi
orang-orang keturunan Afrika yang dijual sebagai budak dan dibawa ke Eropa dan
Amerika lebih dari 400 tahun yang lalu,” ujarnya.
Investasi sebesar US$.250 miliar akan dilakukan untuk membangun kota Diaspora yang berkelanjutan yang akan menjadi pusat global Afrika untuk transfer pengetahuan dan keunggulan dalam penelitian dan pengembangan teknologi, teknik dan industrialisasi, produksi dan manufaktur, solusi energi terbarukan, teknik keuangan dan perbankan, dan untuk membuka pintu investasi ini dengan kerjasama yang baik dengan negara tetangga dan dengan negara sahabat lainnya.
Ketua ECO-6 mengatakan,
bahwa ini adalah momen yang sangat bersejarah bagi Diaspora Afrika dan bagi
seluruh keluarga Afrika. “Tanah ini adalah tanah kuno nenek moyang kita dari
Kerajaan Kushite. Dengan mengubahnya menjadi pusat ekonomi yang secara
definitif akan memulai industrialisasi Afrika, kami meresmikan era baru
pembangunan ekonomi dan kerjasama antara Afrika dan dunia yang juga akan
membawa kehormatan bagi tanah kuno ini,” terangnya.
Berpartisipasi dalam keputusan untuk menjalin kerjasama antara Birland State dan ECO-6 ini adalah berbagai organisasi termasuk Inggris Raya Afrika dan Inggris Raya Global. Isu sejarah penyelesaian tanah di Afrika secara tradisional dilakukan di tingkat Kerajaan dan Kepala Suku, yang dianggap sebagai penjaga asli tanah Afrika. (Rls/Red)
Congratulations Birland State and Eco-6
BalasHapus