Selasa, 08 Desember 2020

Fokus Adalah Masa Depan, Menentukan Realitas dan Hidup

Foto : Ilustrasi

PURWOREJO - wartaexpress.com -
Ada sebuah pertanyaan sederhana yang ingin saya ajukan, ketika membaca artikel ini, apakah pikiran Anda terfokus pada artikel ini atau pada hal lain? Apakah pikiran Anda fokus membacanya atau malah mengembara kemana-mana? Apakah mata Anda membaca tapi pikiran dan telinga Anda malah teralihkan oleh bunyi "ping", e-mail masuk, notifikasi whatshapp, facebook atau yang lainnya?

Fokus adalah sebuah rahasia keunggulan. Fokus berarti memberikan perhatian penuh pada suatu hal dan mengabaikan gangguan-gangguan di sekitarnya.

Seorang atlet harus memiliki kemampuan fokus dan totalitas ketika bertanding, harus mampu mengabaikan teriak-teriakan penonton yang dapat mendistraksi kemampuannya.

Seorang penjual yang hebat memiliki kemampuan fokus pada calon pelanggan-pelanggannya saat melakukan presentasi penjualan.

Seorang pemimpin bisnis, perlu kemampuan untuk fokus pada dinamika perubahan yang terkait dengan produk bisnisnya. Sehingga ia bisa beradaptasi dan mengambil keputusan strategis yang tepat.

Itulah fokus, sebuah kemampuan yang jarang dimiliki manusia saat ini. Di era yang banjir informasi saat ini, membuat fokus dan perhatian kita mudah terdistraksi oleh berbagai macam notifikasi.

Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence, membedah soal "Fokus" ini dalam buku hasil kajian dan temuan praktisnya yang berjudul "Focus: The Hidden Driver of Excellence"(2015). Ia menyebutkan ada tiga area fokus dalam diri manusia yakni inner focus, other focus dan outer focus.

Kali ini saya tertarik untuk membahas satu saja yaitu inner focus. Inner focus adalah kemampuan seseorang mengenali pikiran, perasaan dan tubuhnya sendiri atau lebih dikenal dengan sebutan self awareness (kesadaran diri). Ini merupakan kunci untuk mengatur, mengelola dan mengendalikan diri termasuk intuisi dan ketika seseorang mengambil sebuah keputusan.

Tak heran Daniel Goleman mengatakan "Fokus ke dalam meningkatkan kepekaan terhadap intuisi kita, nilai-nilai yang menuntut kita, dan pengambilan keputusan yang lebih baik".

Inner focus dapat dilatih dengan beberapa cara. Islam mengarahkan untuk melatih inner focus melalui shalat yang khusuk terutama ketika bersujud.

Seorang pakar neurosains, Prof. Taruna Ikrar, menegaskan, bahwa ketika seseorang bersujud, aliran darah akan mengalir ke otak lebih lancar dan sempurna, ini dimungkinkan karena posisi jantung lebih tinggi daripada otak sehingga kebutuhan oksigen dan glukosa terpenuhi begitu juga dengan kebutuhan nutrisi lainnya.

Selain itu, sekresi hormon tertentu seperti adrenalin, endorphin dan lain-lain juga akan terpenuhi. Kondisi ini diperlukan untuk mendukung aktifitas dan pembaharuan sel-sel saraf di seluruh bagian otak termasuk prefrontal cortex area yang bertanggung jawab dalam memediasi fungsi intelektual, emosi dan tingkah laku dan sebagai hasil akhir adalah perasaan tenang dan bahagia.

Tak heran, dalam surah Al-Ankabut ayat 45 dijelaskan, "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar". Secara sains terbukti shalat yang khusuk terutama ketika bersujud dapat melatih kesadaran diri (self awareness) dan dapat meningkatkan kemampuan self control.

Selain shalat khusuk, tilawah Al-Quran juga salah satu upaya untuk meningkatkan konsentrasi dan kefokusan. Dr. Al Qadhi, seorang dokter ahli jiwa melalui sebuah penelitian yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat berhasil membuktikan bahwa jika seseorang membaca ayat-ayat Al-Quran baik dipahami ataupun tidak, maka  bacaan Al-Quran ini mampu mempengaruhi kondisi kejiwaannya sampai 97%. Hal ini disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara tahun 1984.

Lebih jauh lagi, membaca Al-Quran mampu meningkatkan kefokusan, konsentrasi, ketelitian dan kecerdasan seseorang. Pasalnya, ada tiga  aktivitas sekaligus ketika membaca Al-Quran yakni membaca, melihat huruf asing dan mendengarkan bacaannya.

Hal ini sesuai dengan kandungan surah Al-A'raf ayat 204, "Dan apabila dibacakan Al-Quran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”.

Memperbanyak puasa adalah salah satu cara lain untuk melatih inner focus. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ebrahim Kazim dari Trinidad Islamic Academic menunjukkan keterkaitan puasa dengan kecerdasan otak dan kefokusan.

Melalui teknologi Elektroensefalografi (EEG), Dr. Ebrahim merekam gelombang otak pada orang yang sedang berpuasa, hasilnya nampak adanya gelombang halus pada otak sehingga membuat rasa nyaman, lebih relax dan bisa meningkatkan deep sleep seseorang yang pada akhirnya hal ini bisa meningkatkan kecerdasan seseorang, melatih konsentrasi dan kefokusan.

Fokus erat kaitannya dengan kesuksesan, fokus adalah harga mati untuk sebuah kesuksesan, apalagi bagi seorang pengusaha, pebisnis, atau entepreneur. Fokus adalah suatu keharusan yang tak terbantahkan.

Tak salah Qui-Gon Jinn dalam film Star Wars berucap "Fokusmu menentukan realitasmu". Bahkan seorang Jack Ma pun berpesan dengan memberikan sebuah ilustrasi yang menarik tentang kefokusan "Jika ada sembilan kelinci di tanah, dan kamu ingin menangkap satu, Anda harus fokus pada satu kelinci saja".

Bahkan seorang legendaris ahli bela diri Bruce Lee mengatakan "Jika Anda menghabiskan terlalu banyak waktu memikirkan sesuatu, Anda tidak akan pernah menyelesaikannya. Buat setidaknya satu gerakan yang pasti, fokus setiap hari menuju tujuan Anda".

Kekuatan fokus memang tak terbantahkan, pantas saja ada sebuah pepatah "No one can beat the focus"."Tak ada yang bisa mengalahkan kefokusan", karena fokusmu adalah masa depanmu, fokusmu menentukan hidupmu. (Yahya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....