Foto : Ilustrasi
PURWOREJO - wartaexpress.com - Ada sebuah
pertanyaan sederhana yang ingin saya ajukan, ketika membaca artikel ini, apakah
pikiran Anda terfokus pada artikel ini atau pada hal lain? Apakah pikiran Anda
fokus membacanya atau malah mengembara kemana-mana? Apakah mata Anda membaca
tapi pikiran dan telinga Anda malah teralihkan oleh bunyi "ping",
e-mail masuk, notifikasi whatshapp, facebook atau yang lainnya?
Fokus adalah sebuah
rahasia keunggulan. Fokus berarti memberikan perhatian penuh pada suatu hal dan
mengabaikan gangguan-gangguan di sekitarnya.
Seorang atlet harus
memiliki kemampuan fokus dan totalitas ketika bertanding, harus mampu
mengabaikan teriak-teriakan penonton yang dapat mendistraksi kemampuannya.
Seorang penjual yang
hebat memiliki kemampuan fokus pada calon pelanggan-pelanggannya saat melakukan
presentasi penjualan.
Seorang pemimpin
bisnis, perlu kemampuan untuk fokus pada dinamika perubahan yang terkait dengan
produk bisnisnya. Sehingga ia bisa beradaptasi dan mengambil keputusan
strategis yang tepat.
Itulah fokus, sebuah
kemampuan yang jarang dimiliki manusia saat ini. Di era yang banjir informasi
saat ini, membuat fokus dan perhatian kita mudah terdistraksi oleh berbagai
macam notifikasi.
Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence, membedah soal "Fokus" ini dalam buku hasil kajian dan temuan praktisnya yang berjudul "Focus: The Hidden Driver of Excellence"(2015). Ia menyebutkan ada tiga area fokus dalam diri manusia yakni inner focus, other focus dan outer focus.
Kali ini saya
tertarik untuk membahas satu saja yaitu inner focus. Inner focus adalah
kemampuan seseorang mengenali pikiran, perasaan dan tubuhnya sendiri atau lebih
dikenal dengan sebutan self awareness (kesadaran diri). Ini merupakan kunci
untuk mengatur, mengelola dan mengendalikan diri termasuk intuisi dan ketika
seseorang mengambil sebuah keputusan.
Tak heran Daniel
Goleman mengatakan "Fokus ke dalam meningkatkan kepekaan terhadap intuisi
kita, nilai-nilai yang menuntut kita, dan pengambilan keputusan yang lebih
baik".
Inner focus dapat
dilatih dengan beberapa cara. Islam mengarahkan untuk melatih inner focus
melalui shalat yang khusuk terutama ketika bersujud.
Seorang pakar
neurosains, Prof. Taruna Ikrar, menegaskan, bahwa ketika seseorang bersujud,
aliran darah akan mengalir ke otak lebih lancar dan sempurna, ini dimungkinkan
karena posisi jantung lebih tinggi daripada otak sehingga kebutuhan oksigen dan
glukosa terpenuhi begitu juga dengan kebutuhan nutrisi lainnya.
Selain itu, sekresi
hormon tertentu seperti adrenalin, endorphin dan lain-lain juga akan terpenuhi.
Kondisi ini diperlukan untuk mendukung aktifitas dan pembaharuan sel-sel saraf
di seluruh bagian otak termasuk prefrontal cortex area yang bertanggung jawab
dalam memediasi fungsi intelektual, emosi dan tingkah laku dan sebagai hasil
akhir adalah perasaan tenang dan bahagia.
Tak heran, dalam
surah Al-Ankabut ayat 45 dijelaskan, "Sesungguhnya shalat itu mencegah
dari (perbuatan) keji dan mungkar". Secara sains terbukti shalat yang
khusuk terutama ketika bersujud dapat melatih kesadaran diri (self awareness)
dan dapat meningkatkan kemampuan self control.
Selain shalat khusuk, tilawah Al-Quran juga salah satu upaya untuk meningkatkan konsentrasi dan kefokusan. Dr. Al Qadhi, seorang dokter ahli jiwa melalui sebuah penelitian yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat berhasil membuktikan bahwa jika seseorang membaca ayat-ayat Al-Quran baik dipahami ataupun tidak, maka bacaan Al-Quran ini mampu mempengaruhi kondisi kejiwaannya sampai 97%. Hal ini disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara tahun 1984.
Lebih jauh lagi,
membaca Al-Quran mampu meningkatkan kefokusan, konsentrasi, ketelitian dan
kecerdasan seseorang. Pasalnya, ada tiga
aktivitas sekaligus ketika membaca Al-Quran yakni membaca, melihat huruf
asing dan mendengarkan bacaannya.
Hal ini sesuai dengan
kandungan surah Al-A'raf ayat 204, "Dan apabila dibacakan Al-Quran,
simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat
rahmat”.
Memperbanyak puasa
adalah salah satu cara lain untuk melatih inner focus. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Dr. Ebrahim Kazim dari Trinidad Islamic Academic menunjukkan
keterkaitan puasa dengan kecerdasan otak dan kefokusan.
Melalui teknologi
Elektroensefalografi (EEG), Dr. Ebrahim merekam gelombang otak pada orang yang
sedang berpuasa, hasilnya nampak adanya gelombang halus pada otak sehingga
membuat rasa nyaman, lebih relax dan bisa meningkatkan deep sleep seseorang
yang pada akhirnya hal ini bisa meningkatkan kecerdasan seseorang, melatih
konsentrasi dan kefokusan.
Fokus erat kaitannya
dengan kesuksesan, fokus adalah harga mati untuk sebuah kesuksesan, apalagi
bagi seorang pengusaha, pebisnis, atau entepreneur. Fokus adalah suatu
keharusan yang tak terbantahkan.
Tak salah Qui-Gon
Jinn dalam film Star Wars berucap "Fokusmu menentukan realitasmu".
Bahkan seorang Jack Ma pun berpesan dengan memberikan sebuah ilustrasi yang
menarik tentang kefokusan "Jika ada sembilan kelinci di tanah, dan kamu
ingin menangkap satu, Anda harus fokus pada satu kelinci saja".
Bahkan seorang
legendaris ahli bela diri Bruce Lee mengatakan "Jika Anda menghabiskan
terlalu banyak waktu memikirkan sesuatu, Anda tidak akan pernah
menyelesaikannya. Buat setidaknya satu gerakan yang pasti, fokus setiap hari
menuju tujuan Anda".
Kekuatan fokus memang tak terbantahkan, pantas saja ada sebuah pepatah "No one can beat the focus"."Tak ada yang bisa mengalahkan kefokusan", karena fokusmu adalah masa depanmu, fokusmu menentukan hidupmu. (Yahya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar