Selasa, 08 Desember 2020

Akibat Hujan Beberapa Hari Sungai Ciujung Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Ciujung

S
ERANG - wartaexpress.com - Diperkirakan akibat hujan yang turun beberapa hari belakangan ini dengan intensitas yang cukup tinggi dan merata di wilayah Kabupaten Serang, menyebabkan terjadinya banjir besar. Ratusan rumah warga yang berdekatan di sepanjang bantaran Sungai Ciujung, dimulai dari Pamarayan-Tirtayasa, terendam air. Ketinggian air yang masuk ke rumah warga antara 10 sampai 80 cm, warga yang terdampak banjir sebahagian besar memilih mengungsi dan membangun Pos Banjir dan dapur umum.

Ketinggian air hampir mencapai di atas satu meter
Dari pantuauan dan informasi yang didapat di lapangan, bahwa selain banjir dari Sungai Ciujung ditambah air kiriman dari hulu daerah Kabupaten Lebak turun ke Pamarayan-Tirtayasa, Kabupaten Serang.

Salah satu desa banjir terparah adalah di Desa Nagara, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. Kades Nagara, Sarja Kusuma Atmaja, SH, ditemui di kantornya, Selasa (8/12/2020) sedang mendapat kunjungan dari unsur Pemkab Serang, H. Nanang Supriyatna, S.Sos, M.Si, Asda I, Pemkab Serang, Kombes Sony, Wadir Reskrim Umum Polda Banten, Kompol Rizky Salatun, Kapolsek Cikande dan beberapa petugas terkait lainnya.

Kepada wartawan Kades Nagara mengatakan, bahwa di desanya ketinggian banjir ada yang sampai mencapai atap rumah dan rata-rata ketinggian air menggenangi dan pemilik rumah harus mengungsi.

Dikatakan Sarja, bahwa dari 28 RT di desanya, hanya satu RT yang tidak terendam banjir, oleh sebab itu untuk pengungsian disiapkan oleh pemerintah desanya di dua lokasi, yaitu di SD Patapan dan di Yayasan Al Manah. Di dua tempat itu dibangun Posko Banjir dan Dapur Umum,” ujar Sarja.

Warga Desa Undar Andir mengungsi
di 
sepadan Jalan Tol Merak-Jakarta
Banjir tahun ini termasuk terparah dari tahun sebelumnya. Banjir besar tahun 2001 dan 2012, tidak separah tahun ini. Luapan Sungai Ciujung diperparah air kiriman dari Kabupaten Lebak," tandas Sarja.

Dikatakan Sarja, bahwa kebutuhan warganya di Posko Banjir dapat terpenuhi, karena mendapat bantuan logistik dari Pemkab Serang, Polda Banten dan pihak perusahaan, selain yang sudah disediakan oleh desa. Disamping itu, lanjutnya, berhubung tanggal (9/12) Pilkada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serang, diantara Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terendam banjir sudah kami pindahkan ke tempat lain sehingga Pilkada bisa berjalan dengan baik.

Sementara di Kecamatan Kibin, Camat Imron Ruhyadi, S.STP, MSi, di kantornya, mengatakan ada 6 desa di wilayahnya terdampak banjir, diantaranya Desa Tambak, Cijeruk, Nagara, Sukamaju, Ciagel dan Desa Ketos. Dan Desa Nagara  terparah terkena dampak banjir, karena ada beberapa rumah ketinggian air hingga hampir mencapai atap dan ada beberapa lokasi TPS yang terendam banjir .

“Diantara TPS yang terendam banjir itu sudah direlokasi untuk Pemilukada (09/12) dan pencoblosan tidak ada kendala. Benar ada beberapa lokasi TPS yang terendam. Tetapi TPS itu sudah kami relokasi bersama pihak  penyelenggara Pemilu tingkat kecamatan dan kami sudah mencari lokasi pengganti," jelasnya.

Unsur Pemkab Serang bersama Polda Banten

Sementara banjir di Kecamatan Kragilan, Desa Undar Andir salah satunya yang terdampak, puluhan warga terpaksa mengungsi di sepadan (pinggir) jalan Tol Jakarta-Merak dan membangun tenda pengungsian. Warga yang mengungsi mendapat perhatian dari berbagai pihak dan bantuan logistik berupa nasi bungkus, air mineral, dan bantuan dari Bakti Sosial Bhayangkari Cabang Serang.

Informasi dan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Serang menyebutkan, bahwa banjir di wilayahnya semakin meluas, jumlah rumah warga terdampak banjir juga terus bertambah. Hingga Selasa 8 Desember 2020 total rumah terdampak banjir Kabupaten Serang mencapai 1.357 rumah.

Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Serang, Jhonny E Wangga mengatakan, bahwa hingga saat ini sudah ada 18 desa di delapan kecamatan yang terendam banjir. Yakni Desa Tambak, Nagara dan Cijeruk Kecamatan Kibin. Desa Pamarayan, Sangiang, Wirana dan Damping Kecamatan Pamarayan. Desa Bojong Pandan dan Bojong Catang Kecamatan Tunjung Teja. Desa Gandayasa, Panosogan dan Panyabrangan Kecamatan Cikeusal. Desa Batukuwung dan Citasuk Kecamatan Padarincang. Desa Tengkurak Kecamatan Tirtayasa, Desa Malabar, Blokang Kecamatan Bandung dan Desa Dukuh Kecamatan Kragilan.

Informasi lainnya yang dapat dipercaya menyebutkan, data sementara hingga 8 Desember pukul 07.00 Wib total rumah terdampak mencapai 1.357 rumah, 1.353 Kepala Keluarga (KK) dan 4.247 jiwa, sejumlah warga juga mengungsi. Diantaranya Kecamatan Kibin 15 KK atau 60 jiwa, Cikeusal 80 jiwa, Tunjung Teja 609 jiwa, Pamarayan 31 KK atau 106 jiwa, Kragilan 70 jiwa, dan Tirtayasa 92 jiwa. Namun sekira pukul 20.00 Wib, kondisi air menunjukkan adanya penurunan debit air. Hal itu menunjukkan banjir akan segera surut. (M.M)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....