GROBOGAN – wartaekspres.com - Komandan
Koldim 0717/Purwodadi, Letkol Inf Asman Mokoginta didanpingi Ketua Persit KCK
Cabang XXXVIII Dim 0717/Pwd, Dwi Asman Mokoginta dan Danramil 08/Tawangharjo
Kapten Arh Slamet beserta Ketua Ranting 09/Tawangharjo berziarah ke Makam Ki
Ageng Tarub, di Desa Tarub, Kec. Tawangharjo, Kab. Grobogan, Senin (Rabu 30/01).
Dandim
0717/Purwodadi ziarah ke Makam Ki Ageng Tarub dalam rangka mengenal kondisi wilayah
dan tokoh-tokoh maupun peninggalan sejarah yang diwariskan para leluhur yang dipedomani sebagai kearifan lokal.
KRAT Hastono Adipura, juru kunci makam mengatakan,
bahwa Ki Ageng Tarub adalah tokoh yang dianggap sebagai leluhur dinasti
Mataram, dinasti Senapati dan para penggantinya memang mendekati fakta sejarah.
Ki Ageng Tarub mempunyai nama kecil Jaka Tarub setelah menjadi
pemuka desa bergelar Ki Ageng Tarub yang mempunyai seorang anak perempuan
bernama Nawangsih. Ki Ageng Tarub bersahabat dengan Brawijaya Raja Majapahit.
Pada suatu hari Brawijaya mengirimkan keris pusaka Kyai Mahesa Nular
supaya dirawat oleh Ki Ageng Tarub.
Utusan Brawijaya yang
menyampaikan keris tersebut bernama Ki Buyut Masahar dan Bondan
Kejawan, anak angkatnya. Ki Ageng Tarub mengetahui kalau Bondan
Kejawan sebenarnya putra kandung Brawijaya V. Maka pemuda itu pun diminta
agar tinggal bersama di Desa Tarub.
Sejak saat itu Bondan Kejawan menjadi anak angkat Ki
Ageng Tarub, dan diganti namanya menjadi Lembu Peteng. Ketika Nawangsih tumbuh dewasa, keduanya pun
dinikahkan.
Setelah Jaka Tarub meninggal dunia, Lembu Peteng alias Bondan
Kejawan menggantikannya sebagai Ki Ageng Tarub yang baru. Nawangsih
sendiri melahirkan seorang putra, yang setelah dewasa bernama Ki Getas Pandawa.
Ki Ageng Getas Pandawa kemudian memiliki putra bergelar Ki
Ageng Selo, yang merupakan kakek buyut Panembahan Senapati,
pendiri Kesultanan Mataram.
Dandim Letkol Inf Asman Mokoginta mengatakan, bahwa Ki Ageng Tarub merupakan tokoh yang
sangat melegenda di bumi Nusantara ini. “Beliau merupakan pemimpin spiritual
yang siapkan secara batin (jauh dari kemewahan) untuk menurunkan raja-raja Tanah
Jawa,” ucap Dandim. (Pendim 0717/Pwd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar