Dampak Covid 19 Warung Makan dan Cafe Di Natuna Sepi Pengunjung

Cafe HDS nampak sepi pengunjung

NATUNA - wartaekspres - Semenjak dikeluarkanya Surat Edaran Bupati No. 300/406/PMK.SET/III/2020, yang terkait pengaturan aktivitas masyarakat dan pengaturan/penutupan sebagian tempat usaha guna mengantisipasi penyebaran Covid 19 di Kabupaten Natuna. banyak mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat Natuna.

Salah satunya dari sektor perekonomian masyarakat, karena semenjak diterapkanya Surat Edaran Bupati tersebut banyak masyarakat terutama dari kalangan pedagang dan pelaku usaha yang mengaku mengalami penurunan pendapatan atau omset. Dampak tersebut sangat jelas terasa di kalangan masyarakat terutama para pagi pelaku usaha UMKM menengah ke bawah.

Pemilik usaha kuliner malam, Cak Lik

Salah satu cafe tempat biasa muda mudi nongkrong dan berkumpul, terlihat dari pantauan wartaekspres, Sabtu malam (28/03/20). Cafe yang biasanya selalu Ranai pengunjung Cafe HDS yang terletak di depan Pantai Piwang ini terpantau sepi pengunjung.

Sementara Halim pemilik cafe menceritakan, bahwa dirinya merasa semua pelaku usaha terutama usaha kuliner mengalami dampak yang sama. “Kami mengalami penurunan omset bahkan sampai 80%, dan saat ini hanya melayani pengantaran pemesanan, itupun yang banyak memesan adalah pelanggan lama kami. Semenjak diadakan razia tiap malam bagi pengunjung, mungkin para pengunjung merasa risih dan terganggu, sehingga banyak yang ujung-ujungnya tidak jadi datang,” ujar Halim.

Lebih lanjut dikatakan Halim, bahwa karyawan pun yang awalnya ada 9 orang terpaksa kami rumahkan dan tersisa hanya 2 orang, karena untuk cafe seperti kami kan yang dicari orang bukan kopinya namun suasana nyaman saat nongkrong bersama kawan-kawan, tapi saat ini bangku dan kursi pun dilarang untuk disusun.

“Meski demikian kita, pelaku usaha tetap mendukung usaha pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid 19. Biarpun dalam waktu belakangan ini kita banyak merugi, harapannya keadaan ini cepat bisa ditangani dan semuanya kembali seperti biasanya lagi," lanjut Halim.

Salah wakil dari pedagang kuliner malam, pemilik warung pecel lele, H. Abdul Ghani yang akrab disapa Cak Lik saat dijumpai wartaekspres, Sabtu malam (28/03/20) menuturkan, bahwa semenjak diberlakukannya surat edaran tersebut memang tidak dipungkiri omset penjualan mengalami penurunan drastis sampai 50 %.

Salah satu warung kuliner malam nampak sepi pengunjung

Hal ini disebabkan salah satunya adalah pelanggan dilarang untuk makan di warung, dihimbau untuk membungkus makanan dan makan di rumah masing-masing. “Kadang bagi mereka yang paham tidak jadi masalah, namun ada juga yang tidak memahami dan tidak jadi membeli dengan alasan, masa makan di sini pun ga boleh,” terangnya.

"Belum lagi setiap malam pihak berwenang baik dari Kepolisian dan Satpol PP selalu mengadakan razia guna memberikan himbauan untuk para pembeli agar tidak makan di warung namun cukup dibungkus dan dibawa pulang,” tambahnya.

"Terlepas dari itu semua, kami pedagang kuliner malam sangat mendukung hinbauan dan aturan dari Pemda Natuna, karena kami sadar semua yang dilakukan Pemda pasti untuk kebaikan kita bersama, agar Natuna bisa memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Dan harapan kami para pedagang situasi ini bisa berlalu dan Kota Ranai perekonomiannya bisa kembali seperti sediakala," ujar Cak Lik.

Seperti diketahui, Natuna sampai saat ini sedang menerapkan situasi Siaga Covid 19, meski belum terdapat pasien positif Covid 19 namun Pemda dan instansi terkait secara gencar menghimbau masyarakat untuk menetapkan social distancing, pola hidup bersih, dan melakukan beberapa upaya yang dianggap perlu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19. (S. Utomo)