SURABAYA - wartaekspres - Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Laksamana
Pertama TNI Ir. Avando Bastari, M.Phil diwakili Kapokdos STTAL menerima
kedatangn Tim Balitbang Kemhan di Rupat Gedung P. Nipa Kampus STTAL, Jl.
Bumimoro-Morokrembangan, Surabaya, Senin (23/3/2020).
Tim Balitbang Kemhan dipimpin Marsekal Pertama TNI Bambang
Wijanarko, SE, ST, M.Si (Han) jabatan sehari-hari sebagai Kapuslitbang Iptekhan
Balitbang Kemhan, memimpin Rapat Forum Group Discussion (FGD) di hadapan
Kapokdos STTAL Kolonel Laut (P) R. Bambang Ispri B, ST, M.Si, didampingi Ka.
Prodi S1 Teknik Mesin STTAL Letkol Laut (T) Wawan Kusdiana, ST, MT, Ka. LPPM
STTAL Letkol Laut (E) Richard Martin, ST, MT, serta Perwira Kopaska Koarmada
II, Kasharmat Koarmada II dan Tim Balitbang Kemhan.
Pada kegiatan FGD Rancang Bangun Sistem Power dan Sistem
Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) TA.2020 yang berlangsung di Kampus
STTAL, dimaksudkan untuk mengembangkan dan menyempurnakan peralatan KTBA (kendaraan
tempur bawah air) menjadi Combat Swimmer Vehicle sesuai requirement User dari
Kopaska, baik dari segi standar operasional prosedur yang nantinya akan
digunakan oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut pada saat akan
melaksanakan infiltrasi pasukan khusus mendekati sasaran tanpa diketahui musuh,
maupun dari segi keilmuan berupa kajian teknis baik dari segi desain yang lebih
hidrodinamis dan ergonomi, bahan material, system power dan propulsi serta
system control dari para pakar yang diundang dalam Rapat FGD.
Adapun peralatan rancang bangun CSV hasil karya mahasiswa
STTAL Prodi S1 Teknik Manajemen Industri angkatan 31, tahun 2010 sampai dengan
2013 atas nama Kapten Laut (P) John David Nalasakti Sondakh yang saat ini
alumni mahasiswa STTAL tersebut berpangkat Letkol Laut (P) John David Nalasakti
Sondakh menduduki jabatan strategis sebagai Komandan KRI Nala-363 jajaran
Satkor Koarmada II Ujung Surabaya.
Tujuan dilaksankannya FGD Rancang Bangun Sistem Power dan
Sistem Kendali pada CSV diintegrasikan dengan KTBA milik Kopaska TNI AL, dimana
untuk menganalisa model desain sustain ability kendaraan renang rintis (Combat
Swimmer Vehicle) dan KTBA guna meningkatkan kemampuan perenang rintis maupun
Kopaska TNI Angkatan Laut dalam melakukan inflitrasi dan surveillance ke daerah
teritoris musuh untuk mengamankan pantai pendarat dalam operasi amphibi dengan
kemampuan membawa logistik terbatas dengan jangkauan jelajah perenang hingga 3-5
km, kecepatan 5 Knots dengan durasi 60-90 menit mode permukaan maupun mode
menyelam dengan kecepatan 3 Knot dan diawaki oleh 1 orang pilot yang dapat
menarik personel kopaska lainnya.
Dalam kajiannya, Balitbang Kemhan melaksanakan dalam 3
tahapan dan baru pada tahapan yang pertama dan kedua yaitu pembuatan Hull dan
Propulsi serta Pembuatan system Power dan sistem kendali. (Rls/danil)
BalasHapusadmin numpang promo ya.. :)
cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indoneisa WA : +85587781483