NATUNA - wartaekspres - MTQ ke 10 yang semula akan digelar di
Kecamatan Pulau Tiga pada tanggal 21 sampai dengan 27 Maret ini, secara
serentak dihentikan dan akan diundur. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bupati
Natuna No. 443.1/KESRA-SET/102/III/2020, terkait upaya mengantisipasi penyebaran
virus Corona (Covid 19) di Kabupaten Natuna.
Berbagai tanggapan
dan polemik mulai bermunculan, terutama dari warga Pulau Tiga yang mana telah
berusaha keras siang dan malam untuk mempersiapkan segala kelengkapan guna
terlaksananya MTQ di kampung halaman mereka.
Warga Pulau Tiga siang malam bekerja untuk persiapan MTQ |
Tidak kalah
kecewanya, pihak panitia MTQ juga merasa mendapat shock terapi saat mengetahui
informasi yang menyatakan, bahwa MTQ dibatalkan dan sempat akan dipindahkan ke
lokasi lain yaitu Masjid Agung Natuna sesuai surat edaran Bupati yang pertama
sebelum kembali diputuskan bahwa pelaksanaan MTQ tidak jadi dipindah lokasi,
namun diundur.
Ketua Panitia MTQ,
Yohanis saat dikonfirmasi wartaekspres
mengatakan, bahwa kita paham dan menyikapi surat edaran Bupati terkait corona
ini dengan positif, namun tolonglah untuk lokasi penyelenggaraan acara jangan
sampai dipindah, apalagi dibatalkan seperti bunyi pada surat edaran yang
pertama.
Ketua Panitia MTQ, Yohanis, A.Md |
“Tolong para pemangku
kebijakan di Kabupaten Natuna bisa menghargai jerih payah masyarakat Pulau
Tiga, jangan karena imbas corona, semua usaha dan kerja kerasnya kami warga Pulau
Tiga ini terabaikan. Kalaupun memang diundur, kalau bisa dilaksanakan sebelum
masuk pada bukan Ramadhan, karena kalau menunggu setelah bulan Ramadhan, maka
motivasi dan antusiasme warga sudah menurun,” lanjut Yohanis.
Kekecewaan juga
dirasakan di kalangan para pedagang yang semula berharap dengan digelarnya
acara MTQ bisa menjadi peluang usaha bagi mereka, karena pasti menyedot
antusiasme masyarakat se-Kabupaten Natuna untuk datang dan menyaksikan acara
MTQ.
Salah seorang
pedagang baju, Almizan saat diwawancara wartaekspres
terkait pembatalan MTQ menuturkan, bahwa kalau dibilang kecewa, ya pasti kecewa
karena sudah berapa kerugian kami. “Dari segi transportasi saja sudah jelas
harus menyeberang pulau, belum lagi stand yang sudah kami dirikan di sana,
intinya meskipun tetap dilaksanakan dengan cara diundur pun kami tetap rugi, yang
ada bukan dapat untung namun merugi,” ujarnya.
Sampai pada berita
ini diturunkan, belum ada penyataan resmi dari pihak Pemda terkait pengunduran acara
MTQ ke 10 ini, kapan tanggal pastinya akan dilaksanakan kembali. (S. Utomo)
Stand stand dari perwakilan desa dan stand pedagang yang sudah berdiri |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar