SERANG - wartaexpress.com - Akhir bulan Oktober 2020 ini 9 desa se-Kecamatan Kibin, Kab. Serang, Prov. Banten, diantaranya Desa Kibin, Tambak, Cijeruk, Nagara, Ciagel, Ketos, Suka Maju, Nambo Ilir, dan Desa Barengkok, mengikuti Program Pemkab Serang, yakni Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) dan Lomba Kampung Tangguh Covid-19.
Dikatakan Camat Kibin,
H. Imron Ruhyadi, S.STP, M
Si, Selasa (27/10) di
kantornya, bahwa kegiatan Lomba LKBA tahun ini sudah masuk tahun ke dua. Jika tahun
2019 lalu, diantara 9 desa hanya dua desa (Kibin dan Namboilir)
yang berinisiatif mengikuti perlombaan.
”Memang semua desa dinilai, tetapi sebagian besar tidak masuk nominasi penilaian, karena tidak ada perubahan. Desa Nambo Ilir mendapat penilaian terbaik, juara dan terbaik.
“Keberhasilan itu murni prakarsa kepala desanya, karena keinginan dan respon masyarakatnya bagus. Kegiatannya itu tidak didukung anggaran dari pemerintah, karena memang peruntukan bagi kegiatannya tidak ada,” jelas Camat.
Kegiatan LKBA di tahun 2020 ini, lanjut Imron, semua desa ikut. Karena perlombaan ditambah dengan nominasi penilaian Lomba Kampung Tangguh Covid-19, ini pun tanpa anggaran dari pemerintah,” ungkapnya.
Dijelaskan Camat Kibin,
bahwa sebenarnya ide wacana
LKBA di Banten, mulai tahun
2019 itu, diinisiasi oleh pengalaman Irjen Pol Drs. Tomsi Tohir, ketika dirinya bertugas di Kota Surabaya. Setelah dia menjabat Kapolda Banten, berkeinginan besar mengimplementasikan pengalamannya ketika bertugas di
Surabaya.
“Terinspirasi dengan konsep penataan Kota Surabaya di tangan Walikotanya Tri Risma Hariini, yang berhasil menata Kota Surabaya, resik, rapih, indah, dan bersih. Program itu diadakan setiap tahun, baru running 7
tahun.” ujar Imron.
Oleh sebab itu, lanjut Imron, bukan dijiplak, tetapi Kapolda Tomsi, terinspirasi untuk mengadopsinya dan
diimplemetasikan di wilayah Banten, yang dimulai di Kota dan Kabupaten Serang.
Dalam hal menggulirkan Program
LBKA yang dimotori Forkominda itu, panitia dan jurinya terdiri dari unsur TNI-Polri, dan Pemda, lanjut Camat Kibin. Kalau kecamatan hanyalah menjadi motivator kegiatan.
“Pelaksanaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, bertujuan mengembalikan budaya gotong royong
yang sudah mulai hilang, kemudian meningkatkan respon kerjasama antara pemimpin desa dengan masyarakat untuk menciptakan kebersihan,
keamanan lingkungan, sekaligus tangguh melawan Pandemi
Covid-19 yang sedang dihadapi bersama sampai saat ini,” ucap Camat.
”Kalau hanya Kepala Desa
yang pengen masyarakat tidak respon
percuma, dan sebaliknya, kalau masyarakat pengen,
kadesnya tidak bisa menggerakkan juga percuma, jadi semua komponen harus jalan,”
tegas Imron.
![]() |
Camat Kibin H. Imron Ruhayadi |
Pelaksanaan tahun ini karena belajar dari pengalaman tahun lalu, semua
RW/RT di setiap desa wajib terlibat. Soalnya evaluasi tahun lalu oleh Pemkab Serang dalam hal ini
BPMD yang membawahi langsung pemerintahan desa.
Karena anggaran desa,
turunan uraian pos kegiatan sudah ditentukan oleh pusat. Jadi tidak boleh melenceng dari kode kegiatan
yang sudah ditentukan, tetapi ada anggaran untuk kegiatan pemberdayaan, misalnya kerja bakti,
untuk pengadaan pembelian makan dan minuman ringan itu boleh digunakan.
“Tetapi untuk Kibin tidak ada
yang mengajukan itu. Jadi kegiatan murni pembiayaan pribadi Kades dan partisipasi masyarakatnya sebagai bentuk keinginan dan kebutuhan, bukan paksaan,”
jelas Imron.
”Jadi tahun
2020 ini pun pos anggaran LKBA, sama sekali tidak ada, jadi pembiayaannya murni dari inisiatif kebijakan Kades dan swadaya masyarakatnya, dengan
kata lain, kegiatan pelaksanaan LKBA
adalah kerja bakti, keinginan dan kebutuhan membudayakan gotong royong, jaga lingkungan bersih dan aman, menggiatkan pos ronda dan siskamling mengamankan lingkungan, serta mematuhi peraturan
protokol kesehatan di masa
pandemic Covid-19 ini,” tandas Imron.
Dipertegas Camat Kibin,
bahwa sejauh ini
untuk anggaran pelaksanaan
LKBA dan Kampung Tangguh Covid-19 tahun
2020, untuk Kibin tidak ada yang
namanya anggaran, makanya seorang pun Kades tidak ada yang
mengajukan anggaran.
“Jadi saya simpulkan untuk Kibin tahun
2020, tidak ada yang namanya anggaran untuk Lomba Kampung Bersih dan Aman, sehingga Kades tidak ada
yang mengajukan, disamping itu Kades Kibin semua
kaya-kaya, dan memang anggarannya tidak ada untuk itu,” ujar Camat.
Konsekwensi dari tugas Camat walau hanya sebagai motivator kegiatan, perhitungannya,
kalau ada dalam satu kecamatan, desanya tidak satu pun meraih nominasi penilaian, dari sekian penilaian, maka Camat, Kapolsek dan Danramilnya, maju ke panggung utama di depan Kapolda, Danrem dan Bupati menerima bendera hitam bergambar kuman, jadi malu nggak, tanya
Camat.
![]() |
Kades Ketos Hj. Rohyati dan kegiatan LKBA |
Semua yang
dikerjakan itu nantinya tetap dijaga dan dipelihara dengan baik, mulai sekarang sebelum dan setelah mendapat penilaian dari
Tim Juri, warga harus menjaga lingkungan supaya tetap bersih, aman dan menuruti protap
protokol kesehatan, ucap Rohyati.
“Kita harus bekerjasama
yang baik dan menjadi tim
yang solid dalam menata lingkungan,
dengan harapan mendapat penilaian terbaik atau juara pertama dari desa lainnya
yang mengikuti Lomba LKBA ini, adapun hasil
yang kita dapat adalah hasil dari apa
yang dikerjakan bersama masyarakat, apapun hasilnya adalah untuk semua masyarakat Desa Ketos,”
ucap Rohyati kepada semua warganya dalam pengarahan.
Kepada wartawan Kades Ketos mengakui, bahwa perlombaan adalah
program Pemerintah, dalam hal ini,
sebagai Pemrintahan
di desa, harus mengindahkan dan melaksanakan semua
program yang dicanangkan Pemerintah, baik program
Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten maupun Kecamatan.
Karena sebagai Pemerintah
di desa harus siap melaksanakannya karena itu sudah menjadi
kewajiban, tugas dan tanggungjawab sebagai pelaksana pemerintahan
di desa.
Diakui Kades, bahwa perlombaan yang
diadakan sekali dalam setahun.
Tahun 2020 ini adalah tahun
yang ke dua, harapannya, desanya dapat meraih juara dan
yang terbaik. ”Kegiatan Lomba Kampung Bersih dan Aman,
Tangguh Covid-19 di desa
kami ini, selain menumbuhkan budaya gotong royong,
kami menginginkan kampung yang bersih dan aman, tetap terjaga,
terjalinnya hubungan sinergi kerjasama
yang baik antara Pemerintahan Desa dan seluruh elemen masyarakat,” ujar Rohyati.
Jujur saja,
kata Kades, kalau hanya sepihak
yang mau, tentu hasilnya tidak akan maksimal, Program
LKBA ini mengharuskan keterlibatan langsung masyarakat secara luas. “Alhamdulillah, warga
kami semua pro aktif dan mendukung sepenuhnya.
Dari sini terlihat bahwa warga
kami masih kompak untuk membangun kampong bersih dan aman terhindar dari dampak
Covid-19,” katanya.
”Soal anggaran untuk pelaksanaan LKBA dan Tangguh Covid-19, tidak ada dari pemerintah, semua anggaran adalah dari dana pribadi dan partisipasi masyarakat, kami bersedia kerja bakti untuk menjadikan lingkungan bersih dan aman, adalah keinginan dan kebutuhan bersama, disamping upaya mengembalikan budaya gotong royong dan kerjasama antara pemimpin desa dan masyarakat mentaati peraturan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19,” tandas Rohyati. (M.M)
ayo daftarkan diri anda di AJOQQ :D
BalasHapusmenangkan jackpot dengan sebanyak-banyaknya :D
WA;+855969190856