JAKARTA - wartaexpress.com - Kementerian Sosial bersiap menyambut peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2020 pada tanggal 3 Desember 2020 mendatang. Peringatan HDI kali ini mengusung tema “Not All Disabilities Are Visible“ (tidak semua disabilitas bisa terlihat).
Menteri Sosial,
Juliari P. Batubara mengatakan, bahwa tema “Not all disabilities are visible“,
menyiratkan pesan kepada khalayak bahwa tidak semua ragam disabilitas dapat
disadari dan diketahui masyarakat umum.
Ia menambahkan, bahwa
ada banyak ragam disabilitas yang tidak semua disadari oleh masyarakat, apalagi
dalam kodisi pandemi Covid-19. Mungkin mereka yang disabilitas rungu wicara
tidak bisa langsung diketaui bahwa ia adalah pemyandang disabilitas.
Tentu dalam kondisi
tertentu yang mungkin karena ketidaktahuan tersebut, kemudian terjadi perlakuan
yang bernuansa diskriminatif dari lingkungan.
“Oleh karenanya,
penting bagi kita untuk memastikan bahwa negara memberikan perhatian setara
untuk semua ragam disabilitas. Pemerintah dalam hal ini Kemensos meneguhkan
komitmen dan membangun kepedulian seluruh bangsa dalam mewujudkan pemberdayaan
kemandirian dan kesejahteraan para penyandang disabilitas,” kata Mensos di
Jakarta (01/11/2020).
Dalam kondisi pandemi
dan peringatan HDI 2020, pemerintah medorong organisasi masyarakat sipil,
institusi akademik, dan sektor swasta agar menjalin kemitraan dengan organisasi
disabilitas dalam merencanakan kegiatan dan aksi nyata yang manfaatnya ke depan
dapat dirasakan oleh penyandang disabilitas.
Pada dasarnya,
peringatan HDI merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa, peran dan kemampuan para
penyandang disabilitas, sekaligus momentum untuk menyelesaikan persoalan yang
dihadapi para penyandang disabilitas.
“Peringatan HDI juga
dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian, kesetaraan dan kesejahteraan
Penyandang Disabilitas, dan wujud pengakuan dan eksistensi Penyandang
Disabilitas,” kata Juliari.
Ia juga menyerukan
kepada semua elemen bangsa untuk bersama-sama mendorong upaya pemenuhan hak-hak
penyandang disabilitas melalui program-program inklusi. “Mari membangun
masyarakat inklusi, dan SDM disabilitas yang unggul penuh karya dan bersama
mencegah penyebaran Pandemi Covid-19,” himbaunya.
Mensos Juliari
berharap, para penyandang disabilitas bisa mendapatkan lebih besar akses dalam
banyak kesempatan. Termasuk tentu saja akses terhadap pekerjaan baik di sektor
pemerintah maupun swasta. “Terlebih bila mereka memiliki keterampilan yang
memadai dan mendapat sertifikasi,” kata Mensos.
Mensos mengingatkan,
dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, ada
kewajiban bagi instansi pemerintah untuk memberikan kesempatan kerja sebesar 2%
untuk penyandang disabilitas. Dan sebanyak 1% untuk kalangan dunia usaha.
Kemensos sendiri
menyediakan fasilitas untuk pengembangan keterampilan bagi penyandang
disabilitas. Seperti Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
Intelektual (BRSPDI) Ciung Wanara dan Balai Rehabilitasi Vokasional Penyandang
Disabilitas (BBRVPD), di Cibinong, Bogor.
“Di sini merupakan
balai pelatihan untuk disabilitas yang terbesar di Asia Tenggara. Selain itu
peralatannya juga lengkap. Jadi saya minta para penerima manfaat (PM) yang
diberikan pembinaan di sini mendapat peluang lebih besar di dunia kerja,” kata
Mensos Juliari.
Peringatan HDI
diselenggarakan dengan serangkaian acara yang akan dimulai pada tanggal 18
November hingga 3 Desember 2020. Dengan mengusung tema “Not all disabilities
are visible“ , event ini akan disiarkan
secara virtual dan serentak di akun Youtube Kemensos, TVRI, dan RRI.
HDI 2020 akan
meliputi enam sub-event besar yakni Disabilities Creative Gallery dan Opening
Ceremony & Prescon pada 18 November, Disability Show (Variety Show) pada
2-3 Desember, Disability Creative Award dan Key Opinion Leader Support pada 18
November-3 Desember, dan Closing Ceremony pada 3 Desember.
Salah satu hal
keunikan penyelenggaraan HDI tahun ini ialah Disability Show yang menghadirkan
pameran virtual 360 derajat sehingga pengunjung seakan-akan merasakan datang
langsung ke ruang pameran.
Selain itu, pada sub-event Disability Creative Award terdapat lomba Disability Vlog dan Tiktok Challenge yang para pesertanya berasal dari Balai Rehabilitas Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Disabilitas. (Ardhie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar