MALUKU - wartaekspres - Kepala Kantor Kamla
Zona Maritim Timur Laksamana Pertama Bakamla Arif Sumartono, S.Sos, M.Si. (Han)
menerima kunjungan dari Kepala Bagian Kerja Sama Lintas Negara Biro Perbatasan
Provinsi Maluku, Etha Unawekla, SH, MH, di Kantor Kamla Zona Maritim Timur, Jl.
Ina Tuni, No. 1, Karpan Ambon, Kec. Sirimau, Kamis (27/02/2020).
Adapun maksud dari kunjungan tersebut adalah membahas permasalahan di
wilayah pesisir daerah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.
Permasalahan yang disampaikan oleh Etha Unawekla adalah dekatnya jarak antara
Pulau Romang dan Timor Leste serta adanya budaya lestutur (hubungan keluarga)
yang menyebabkan terjadinya rutinitas kegiatan saling berkunjung di antara
warga Pulau Romang dengan warga Timor Leste. Rutinitas kunjungan dimaksud tidak
dilengkapi dengan surat perjalanan atau passport selayaknya kunjungan antar
negara.
"Masalah ekonomi menjadi salah satu faktor kunjungan, dikarenakan
adanya pendapat di kalangan warga pesisir bahwasanya ‘Darah Kita Merah Putih’
tapi ‘Perut Timor Leste’. Kondisi ini menandakan keterpurukan ekonomi di
kalangan warga perbatasan," ujar Etha.
Tidak adanya pos pelayanan terpadu di daerah perbatasan menyebabkan
sulitnya Pemerintah Daerah (Pemda) menangani permasalahan tersebut. Begitu pula
hal yang terjadi pada tahun 2019 silam. Saat itu, terdapat mobilisasi manusia
yang dikemas dalam bentuk kunjungan wisatawan ke daerah Maluku Barat Daya.
Namun wisatawan yang berkunjung ke wilayah perbatasan tersebut mencapai 1.000
orang. Dikhawatirkan hal ini akan menimbulkan tindak pelanggaran lainya yang
tidak diinginkan.
Adapun yang disampaikan Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Timur Laksma Arif
Sumartono, adalah tugas pokok dan fungsi Bakamla RI yakni melakukan patroli
keamanan dan keselamatan di laut, termasuk wilayah perbatasan antara Indonesia
dan Timor leste maupun Indonesia dan Australia. Wilayah Kabupaten Maluku Barat
Daya, Maluku Tenggara Barat, dan Kepulauan Aru merupakan wilayah yang
berbatasan langsung dengan kedua negara tersebut. Tentu saja wilayah tersebut
termasuk dalam ruamg lingkup tanggung jawab Bakamla RI. Hal itu terlihat dengan
adanya rutinitas Patroli Bersama antara Bakamla RI dengan Australian Border
Force (ABF) di wilayah tersebut.
Pada prinsipnya, Kantor Kamla Zona Maritim Timur sangat mendukung
dibentuknya tim terpadu, dengan harapan agar pelaksanaan patroli dapat lebih
ditinhkatkan. Sehingga dapat mengatasi dan meminimalisir permasalahan yang
muncul di wilayah perbatasan.
Selain itu diharapkan para mitra maritim yang tergabung dalam tim terpadu
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Mengingat wilayah dimaksud
memiliki potensi di bidang perikanan. Dengan demikian pemberdayaan di bidang
perikanan perlu ditingkatkan agar taraf hidup warga setempat dapat meningkat
sehingga masalah ekonomi yang menjadi kendala utama dapat terpecahkan.
Jajaran pejabat Kantor Kamla Zona Maritim Timur yang turut hadir seperti
Kasubid Informasi Letkol Bakamla Abdullah Leurima, S.Pi, Kasubbid Hukum Mayor
Bakamla Anton Hilman Fatoni, SH, MH, Kasubbid Patroli Kamla David Ferdinandus,
dan Kasubbid Kerja Sama Mayor Bakamla Mila M. Lekatompessy, S.Hut. (Bakamla RI/Indonesian Coast Guard)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar