![]() |
Budiyanto |
NATUNA - wartaekspres - Dijadikannya Natuna sebagai lokasi
karangtina dan observasi WNI yang berasal dari Wuhan baru-baru ini, membuat
Kabupaten Natuna seakan menjadi trending topik dan viral sampai menjadi
perbincangan hangat di tingkat nasional.
Belum beberapa lama
berlalu dari observasi pertama, saat ini suhu di Natuna kembali naik lagi.
Pasalnya ada rencana dari pemerintah pusat untuk melakukan karangtina dan
observasi tahap ke dua, kali ini sebanyak 220 WNI yang menjadi kru di Kapal Pesiar
Word Dream yang akan dievakuasi ke Natuna.
Suasana resah dan
khawatir dirasakan sebagian besar masyarakat Natuna. Hal ini wujud dari
ketakutan masyarakat terhadap bagaimna bahayanya virus Corona yang saat ini
telah banyak menelan korban di daratan China. Hal ini pun berimbas pada
menurunnya sektor perekonomian masyarakat di Natuna.
![]() |
Solihin |
Salah seorang
pengusaha asal Natuna, Budiyanto menyebutkan, bahwa semenjak tempat kita
dijadikan lokasi observasi, kekhawatiran masyarakat kita begitu tinggi. “Sehingga
banyak masyarakat yang memilih untuk tidak ke luar rumah dan membatasi
aktivitasnya di luar rumah, hal ini sangat berdampak pada lesunya perekonomian
kita," ujarnya.
Hal senada juga
disampaikan salah seorang pengusaha jamur, Solihin saat ditemui awak media di
kediamannya, bahwa saat ini omset penjualan kami menurun 50 %, tidak seperti
sebelum sebelumnya. “Hal ini mungkin tidak dirasakan para petinggi kita, namun
kami para pengusaha yang sangat merasakanya. Lihat saja saat ini jalanan Kota
Ranai sepi tidak seperti kemarin-kemarin," tuturnya.
Suasana lengang dan
sepi pun dirasakan beberapa pedagang kuliner ayam penyet yang berlokasi di Jalan
Hang Tuah SMP 1 Ranai. Padahal sepanjang jalan ini merupakan pusat kuliner
malam di Kota Ranai, di hari-hari biasa sampai pada pukul 12.00 Wib dinihari
pun masih terlihat beberapa keramaian pengunjung yang mencari santapan malam.
Namun dalam 2 minggu terakhir ini, dalam pantauan wartaekspres, Minggu
(23/02/20), sekitar pukul 21.00 Wib malam saja suasana sudah sunyi.
Harapan dari para
pelaku ekonomi dan juga masyarakat pada umumnya tentu saja, pihak pemerintah
pusat bisa mengkaji lebih dalam terkait kebijakan untuk Natuna sebagai lokasi
karangtina dan observasi WNI ke depanya. Jangan sampai hal ini merugikan
masyarakat Natuna baik dari sektor ekonomi, politik terlebih lagi dalam hal
kesehatan itu sendiri. (S. Utomo)
![]() |
KRI Banjarmasin, rencana evakuasi akan dilakukan secara boat to boat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar