BANDUNG - wartaekspres - Komandan Sektor 22 Citarum
Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, menghadiri Ulang Tahun Paguyuban
Masyarakat Cinta Bandung (PMCB) ke-10 di wilayah perbatasan Sub 10, Kel.
Cisaranten Binaharapan Arcamanik dan Kel. Cisaranten Wetan Cinambo, Minggu
(23/02/2020).
Ulang tahun PMCB
mengusung tema “Kita Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama dan Lingkungan”
dengan melakukan aksi penanaman pohon di wilayah setempat, hal ini sebagai
bukti dukungan dari PMCB paduli terhadap lingkungan, sangat sejalan dengan
Program Citarum Harum untuk melestarikan lingkungan yang asri.
Kepaduluan PMCB diwujudkan
dengan menanam 240 pohon terdiri dari pohon nangka, pohon lengkeng, pohon jambu
dan pohon sirsak, yang ditanam di bantaran Sungai Cijalupang di atas tanah
milik Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan), tanaman ini ke depan dikelola
oleh PMCB di wilayah perbatasan antara RW 10 Cisaranten Binaharapan (Arcamanik)
dan wilayah RW 01 Cisaranten Wetan (Cinambo).
Pada kesempatan itu,
Dansektor 22 menyampaikan pidatonya, membahas tentang tujuan Program Citarum Harum,
penanam pohon memang sedang gencar dilakukan Sektor 22 seperti di kawasan KBU
yang sudah sangat kritis.
Dalam pemaparannya, Dansektor
22 juga menyampaikan program Pemerintah Kota Bandung seperti Kang Pisman dan
pencapaian ODF 100%. Pentingnya kebersihan sungai, dari kotoran sampah
domestik, limbah tinja dan kimia, untuk pencapaian ODF 100% di Kota Bandung, sehingga
bisa menggiring pada tarap kehidupan masyarakat yang sehat dan cerdas, bebas
dari stunting, yang bermuara pada tujuan Perpres No.15 Tahun 2018 bisa
tercapai.
“Hanya dua perkara
prilaku utama masyarakat yang perlu perubahan, yaitu berhenti membuang samapah
ke sungai dan memiliki seftick tank di rumahnya, maka tujuan ODF 100% Pemkot
Bandung akan segera tercapai,” tutur Dansektor 22.
Pelestarian
kebersihan sungai sangat butuh lingkungan yang hijau dan subur setelah prilaku
masyarakat berubah untuk mengolah sampah dengan benar.
Satgas Sektor 22 Citarum
Harum, menggelorakan Loseda (lodong sampah sesa dapur) sebagai tindakan
meminimalisir sampah organik, karena masyarakat Kota Bandung memproduksi sampah
yang berlebihan tiap harinya disebabkan jumlah penduduk yang kian bertambah.
“Dengan Loseda,
sampah organik bisa diurai di tempat, maka masalah sampah bisa tuntas di tempat,
dan kesuburan tanahpun akan terjamin,” ucap Dansektor.
Dansektor 22 juga
menghimbau kepada masyarakat, supaya berhenti membuang sampah ke sungai, bahkan
ia menyebutnya ada 4 julukan bagi orang yang suka membuang sampah ke sungai,
yaitu euweuh ka èra (tidak punya rasa
malu), teu bijaksana (jiwa yang tidak
bijak), gedè dosana (banyak dosanya)
dan teu dicalana (layaknya orang
gila).
Hadir pada giat
tersebut, Kapolsek Arcamanik, Danramil Arcamanik, Camat Arcamanik, Ketua PMCB, siswa
Paud PMCB beserta orang tuanya, Dansub 10 dengan Dansub 11 Citarum Harum,
beserta Satgas Baraya Sub 10 dengan Baraya Sub 11. (Pena Sukma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar