Senin, 25 Maret 2019

Babinsa Bantu Panen Padi Gunakan Alat Modern


GROBOGAN – wartaekspres.com - Babinsa Koramil 0717/04 Godong, Serda Ngadiman melakukan pendampingan panen padi menggunakan alat modern, yaitu mesin Combine di area persawahan Desa Wanutunggal, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Senin (25/3).
Panen padi menggunakan mesin Combine lebih efisien harga jualnya lebih tingga, rata-rata hasil panen yang dihasilkan petani mencapai lima sampai enam ton per hektar. Alat yang digunakan untuk panen padi Combine dan blower harga padi per kilogram jika menggunakan blower berkisar Rp. 3.900- Rp. 4.000,  sedangkan yang menggunakan Combine per kilogram kisaran Rp 4.200- Rp. 4.400.
Menurut Serda Ngadiman, proses panen padi dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu melalui cara tradisional dan modern, metode tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan.
Misalnya, untuk daerah pertanian yang lahannya luas dan datar kalau menggunakan cara tradisional hasilnya kurang efisien, sehingga penggunaan alat seperti Combine sangatlah tepat, karena mesin ini mempunyai kemampuan kerja merontokkan butir padi dari tangkainya sekaligus menebang batang padinya.
Kegiatan panen merupakan salah satu kegiatan budidaya tanaman yang perlu mendapat perhatian khusus. Misalkan pada saat panen itu waktu kritis, karena untuk tanaman padi apabila saat panen terlambat maka kualitas maupun kuantitas hasilnya kurang bagus.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah itu dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan menggunakan mesin panen.
“Panen menggunakan mesin lebih efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional,” ungkap Serda Ngadiman.
Penggunaan Combine yang bisa dioperasikan tiga hingga empat orang ini sangat membantu petani, dikarenakan waktu pemangkasan lebih cepat dan menghemat jumlah tenaga kerja dan pemanenan padipun juga cepat selesai, sehingga para petani bisa segera menyiapkan masa tanam padi kembali,” ungkapnya.
Sukiran (57) pemilik lahan, di sela-sela kegiatan mengatakan, bahwa memanen padi menggunakan arit atau cara manual dengan memotong tangkai padi dengan pisau kecil sangat lama.
“Perbandingan penggunaan arit dan Combine sangat jauh berbeda. Apalagi pada bulan Maret hingga April merupakan waktu yang cocok untuk menanam padi masa tanam kedua (MT2), sehingga harus cepat-cepat dalam penanaman padi yang baru,” kata Sukiran.
Memanen padi menggunakan Combine selain hemat ongkos produksi, juga menekan potensi kehilangan gabah (padi), penyusutan gabah bisa ditekan dari 10% menjadi hanya 2%. Jika misalkan hasil panen menempuh angka 1 ton beras, maka dengan mesin Combine ini penyusutan gabah hanya 20 kg,” pungkasnya. (Pendim 0717/Pwd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....