KUBU RAYA - wartaekspres - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi hari ini, Selasa tanggal 11 Agustus 2020 diduga disebabkan oleh aktifitas masyarakat membuka lahan pertanian dengan cara membakar yang menyebabkan banyaknya titik Hotspot yang terjadi di Kalimantan Barat hingga mencapai 6.246 titik hotspot dan 33 titik hotspot berada di wilayah Kabupaten Kubu Raya, Kodim 1207/BS.
Dengan terjadinya hotspot karhutla di Kabupaten Kubu Raya
ini, maka Dandim 1207/BS, Kolonel Inf Jajang Kurniawan, S.IP, MM, langsung
memimpin dan turun ke lapangan untuk pemadaman Karhutla yang terjadi di Rasau
Jaya, Kabupaten Kubu Raya.
Di lapangan saat melaksanakan pemadaman karhutla, Dandim 1207/BS, Kolonel Inf Jajang Kurniawan, S.IP, MM, menyampaikan kepada awak media, bahwa banyaknya titik Hotspot yang terjadi hari ini adalah diduga disebabkan oleh musimnya masyarakat untuk membuka lahan pertanian dengan cara membakar lahan. "Hal ini harus kita rubah dan selalu memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang hingga saat ini masih menganut membuka lahan pertanian dengan cara membakar lahan," ujarnya.
Dikatakannya, bahwa budaya masyarakan yang masih
tradisional ini harus kita rubah menjadi budaya membuka lahan pertanian dengan
cata moderen atau membuka lahan pertanian tidak dengan cara membakar. “Karena
apabila hal ini dibiarkan terus terjadi maka tidak menutup kemungkinan akan
terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali yang mengakibatkan
terjadinya kabut asap yang dapat membahayakan kesehatan dan juga mengakibatkan
lumpuhnya tranportasi udara," terangnya.
"Karena Bandara Internasional Supadio Pontianak berada di wilayah Kabupaten Kubu Raya berdekatan dengan wilayah Kecamatan Rasau Jaya, yang mana banyaknya terdapat titik hotspot karhutla yang disebabkan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar, dan kondisi tanah di Kabupaten Kubu Rayah ini adalah kebanyakan tanah gambut yang apabila terbakar akan mengakibatkan kabut asap," tandasnya. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar