GARUT - wartaekspres - Carut marut Pasar Samarang, Kabupaten Garut hingga kini tak terselesaikan. Pedagang ilegal masih saja berjubel di pelataran pasar dan hingga kini tak ditertibkan. Tak heran kemudian ada dugaan bahwa pedagang ilegal itu setor ilegal lapak ke oknum tertentu. Siapakah oknum itu?
Ratusan warga pedagang Pasar Wisata Samarang mengancam aksi demo
besar-besaran ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pasar, dan Energi Sumber
Daya Mineral (Disperindagpas ESDM) jika tidak menyelesaikan persoalan di Pasar Wisata
Samarang tersebut.
Mereka menyebut, bahwa kondisi pasar saat ini carut marut, namun keluhan
mereka tidak pernah didengarkan dan ditindaklanjuti.
Salah seorang pedagang, H Asep Hasbuloh (50) mengatakan, bahwa saat ini
kondisi Pasar Wisata Samarang sangat tidak layak disebut sebagai pasar wisata.
“Coba saja lihat sekarang, yang jualan seenaknya saja ada di depan padahal
seharusnya tidak boleh, mereka ini ilegal,” ujarnya.
Persoalan tersebut, menurutnya berdampak kepada pendapatan
pedagang-pedagang asli dan menempati lapak-lapak resmi di dalam bangunan
pasar. Ia menyebut, bahwa mereka yang berjualan di luar, beberapa diantaranya
bukan padagang lama.
“Mereka (para pedagang di luar) ini bahkan menutup akses ke dalam bangunan
pasar. Jadinya pembeli tidak bisa mengakses ke dalam bangunan. Dampaknya tentu
pada penghasilan pedagang. Ada yang sampai kehilangan penghasilan hingga 70
persen karena kondisi ini,” jelasnya.
Persoalan itu sendiri, diungkapkan Asep, sudah terjadi lebih dari 3 bulan
lamanya. Dalam kurun waktu tersebut, ia bersama ratusan pedagang lainnya sempat
mengeluhkan kondisi tersebut kepada perwakilan dinas hingga pihak kecamatan.
Pihak kecematan pun bahkan sempat memfasilitasi namun tidak ada perubahan
berarti.
Langkah tegas pun sempat dilakukan dengan tidak membayar uang retribusi
karena ingin persoalan tersebut diperhatikan. “Tapi saat tidak membayar mereka
bukan memperhatikan persoalan dengan menertibkan, malah biasa aja, tapi
mencatat saja. Tentu kami bertanya-tanya, ada apa ini sebenarnya,” ungkapnya.
Asep mengaku tidak tahu bagaimana para pedagang yang membuka lapak di
luar bisa berjualan begitu saja. Ia pun tidak mengatahui secara pasti
apakah ada kegiatan jual beli lapak dalam prosesnya atau tidak.
“Kami hanya ingin semuanya bisa diselesaikan segera dan ditindaklanjuti oleh pemerintah. Kalau malah terus mengabaikan begitu saja, kami para pedagang pasar wisata Samarang akan menggelar aksi besar-besaran. Semua pedagang sudah siap bergerak, karena cape malah seperti ini terus tanpa ada perubahan yang jelas,” ucapnya. (Koes)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar