PONTIANAK - wartaekspres - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur
Rahmad menghadiri Rapat Persiapan Penerapan New Normal dan Evaluasi Penanganan
Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat. Rapat dipimpin Gubernur Kalbar, H.
Sutarmidji, SH, M.Hum, di Pendopo Gubernur, Jalan Ahmad Yani, Pontianak. Rapat
diikuti oleh Forkopimda dan seluruh Dinas terkait, Jumat (29/5/20).
Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad usai
mengikuti rapat menyampaikan, bahwa jajaran Kodam XII/Tpr siap mendukung
apabila Pemerintah Kalbar memutuskan memberlakukan new normal dalam masyarakat.
"Untuk di Pontianak dan Kubu Raya sendiri kita sudah
siapkan sebanyak 732 personel tergabung dalam satuan gugus tugas pendisiplinan
masyarakat bersama unsur-unsur dari Polda," kata Mayjen TNI Muhammad Nur
Rahmad.
Sedangkan untuk di daerah lain di Kalbar sementara masih
disiapkan apabila kemungkinan nanti diberlakukan new normal. "Sudah diplot
oleh Kodam, tinggal nanti menyesuaikan kebutuhan dari pemerintah setempat
masing-masing," ujarnya.
Kemudian yang paling penting menurutnya, saat ini adalah
bagaimana peran serta seluruh warga Kalbar untuk bisa bahu membahu, bekerjasama
dengan ikhlas dan penuh kesadaran untuk berdisiplin menggunakan masker dan jaga
jarak.
"Itu yang paling penting karena ini merupakan
perubahan perilaku kita ke depan sehinga mau tidak mau, suka tidak suka kita
lakukan. Kita harus membiasakan di seluruh sektor," tukasnya.
Sementara Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, SH, M.Hum,
sebelumnya menyampaikan, bahwa penerapan new normal akan dilakukan di berbagai
sektor dan akan segera disusun protapnya. Sedangkan yang akan segera dimulai
adalah rumah ibadah dan kegiatan ekonomi. Dengan ada beberapa hal yang akan
dievaluasi.
"Contohnya cuci tangan walaupun sudah wudhu dari rumah
tetap cuci tangan. Khutbahnya yang biasa setengah jam cukup 10 menit, yang
penting rukunnya tercapai," ujarnya.
Selanjutnya disampaikan, bahwa yang paling bagus saat ini
progres desa mandiri. Sekarang pergerakannya sudah pada 158 desa mandiri dari
sebelumnya 87 desa mandiri. Terjadi kenaikan dua kali lipat.
"Kalau desa mandiri bisa kita wujudkan, kenapa kita
tidak bisa mengajak masyarakat disiplin dari desa. Pengalaman program kita yang
berat mewujudkan desa mandiri ini nanti kita akan jadikan dasar lanjutan untuk
mengajak masyarakat disiplin," ungkapnya.
Ia mengatakan, bahwa seluruh sektor akan diterapkan secara
pelan-pelan. Ada yang biasa dengan pembatasan sedikit. Ada yang tetap jalan
dengan pembatasan yang lebih ketat, ada yang memang sangat ketat, tapi semua
harus disiapkan. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar