BANDUNG - wartaekspres - Dalam upaya
menyelamatkan tanaman yang sudah ditanam sejak tahun lalu, untuk mengembalikan
lagi kawasan Bandung Utara (KBU) pada fungsinya sebagai daerah resapan air,
maka Dansektor 22 Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, membuat Bio
Drum, sebagai upaya penyiraman tanaman keras di wilayah Kawasan Bandung Utara
(KBU), Cimenyan, saat musim kemarau, Kamis (28/05/2020).
Tindakan ini untuk menyelamatkan penghijauan KBU yang telah ditanam pohon
keras selama dua tahun ke belakang sebanyak 90.000 pohon, sebagai pengalamannya
banyak yang gagal tanam karena kekeringan saat di musim kemarau.
“Untuk menyelamatkan hasil tanam sebanyak sekitar 90.000 di KBU, dalam
menghadapi musim kemarau, maka kami membuat Bio Drum, rencananya kami membutuhkan
900 drum untuk memenuhi kebutuhan penyiraman tanaman keras,” ujar Dansektor 22.
Untuk 1 buah bio drum, Kolonel Asep Rahman memprediksi bisa mensuplay
kebutuhan air sebanyak 100 tanaman keras, maka dari 90.000 pohon akan
dibutuhkan 900 buah drum.
“Hari ini kami menanam 2 buah bio drum, insya Allah besok akan ditanam lagi
10 drum, saat ini drumnya masih di perjalanan, mudah-mudahan mereka yang peduli
terhadap penghijauan KBU bisa menambah kekurangannya, karena kami butuh 900
drum untuk penyiraman tanaman di KBU saat musim kemarau,” imbuh Dansektor 22.
Bio drum adalah drum yang ditanam di antara pohon hasil tanam tanaman
keras, fungsinya sebagai penampung air yang akan diserap langsung dengan sistem
aerasi tanah, sehingga bisa menampung saat musim hujan dan akan bermanfaat bagi
tanaman saat musim kemarau.
“Upaya ini akan terus kami lakukan, supaya hasil tanam bisa terawat, karena
tanaman yang sudah kami tanam perlu pemeliharaan yang serius, supaya KBU bisa
berubah sesuai dengan yang kita harapkan bersama,” tutup Dansektor 22. (Pena Sukma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar