MALUKU TENGAH - wartaekspres - Hela kayu atau tarik kayu merupakan
tradisi para leluhur yang berasal dari Kec. Pulau Haruku, Kab. Maluku Tengah.
Hela kayu juga merupakan salah satu rangkaian prosesi adat yang dilakukan guna
membangun atau merenovasi rumah soa/adat atau makam para leluhur.
Dalam pelaksanaannya, masyarakat bergotong-royong sambil bersuat
(bernyanyi) dengan diiringi pukulan tifa sebagai penyemangat menarik kayu dari
dalam hutan menuju ke tempat yang telah ditentukan (rumah soa/adat atau makam
para leluhur).
Guna menghormati tradisi para leluhur dan dalam rangka merenovasi makam
adat yang terdapat di Negeri Kailolo, Kec. Pulau Haruku, Negeri Hulaliu dan
Kailolo mengadakan acara tradisi hela kayu.
Beberapa personel Pos Wairiang SSK III Satgas Ops Pamrahwan Maluku Batalyon Infanteri
(Yonif) Raider Khusus 136/Tuah Sakti (TS), ikut serta dalam tradisi tarik kayu
tersebut, Minggu (1/12/2019).
Komandan Pos (Danpos) Wairiang Letda Inf Lamhot Sihaloho menuturkan, bahwa
acara tradisi diawali dengan penarikan kayu oleh masyarakat Negeri Hulaliu dari
dalam hutan. Sementara itu, masyarakat Negeri Kailolo menunggu di jarak 500
meter dekat makam para leluhur guna menyambut kedatangan masyarakat Negeri
Hulaliu yang selanjutnya kayu ditarik secara bersama-sama.
Menurutnya, dengan dilaksanakannya tradisi hela kayu membuktikan bahwa
tradisi yang sudah ada sejak 300an tahun yang lalu tersebut masih dilestarikan
dan dijaga oleh masyarakat Hatuhaha atau masyarakat dari lima negeri yaitu
negeri Hulaliu, Pelauw, Rohomoni, Kailolo dan negeri Kabauw yang masih memiliki
ikatan kerahiman atau tali persaudaraan.
Letda Inf Lamhot Sihaloho juga mengatakan, bahwa dengan dilestarikannya
tradisi hela kayu, ikatan batin diantara negeri-negeri adat yang terdapat di
Kec. Pulau Haruku tetap terjalin dengan kuat meskipun diantara negeri tersebut
memiliki keyakinan yang berbeda. (Pen Satgas Yonif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar