SURABAYA - wartaekspres - Sedikitnya 1.500 prajurit
Antap dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Komando Pembinaan Doktrin
Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal), melaksanakan Upacara
peringatan Hari Ibu ke 91 tahun 2019 yang dipusatkan di lapangan Laut Maluku
Kesatrian Bumimoro Kodiklatal. Adapun peringatan Hari Ibu yang dilaksanakan
setiap tanggal 22 Desember tersebut dipimpin langsung Kolonel Laut (KH/W) Andra
Sri Nuryati Gumil Utama Kodiklatal.
Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang
Darmawati dalam sambutan yang dibacakan Kolonel Laut (KH/W) Andra Sri Nuryati
menyampaikan, bahwa Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia, diawali
dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta telah
mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.
Tema sentral pembahasan kongres perempuan tersebut adalah memperjuangkan hak
perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan anak, poligami dan pendidikan
perempuan.
Adapun hakikat Peringatan
Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia,
terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum
kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak
perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia. Untuk itu, sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI
ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional.
Menurutnya, bahwa perempuan
Indonesia masa kini adalah perempuan yang harus sadar bahwa mereka mempunyai
akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh
sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial dan sebagainya.
Begitu juga pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan
perempuan dalam pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu didukung oleh
semua pihak.
PHI ini diharapkan
sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna
memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam
berbagai sektor pembangunan dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar,
bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan
segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak sekaligus agen perubahan (agent of change).
Adapun tema PHI ke-91
tahun 2019 ini adalah perempuan berdaya, Indonesia maju yang dibangun dengan
melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang masih mengalami kekerasan,
perlakuan diskriminatif dan lain-lain.
Kondisi tersebut
memerlukan berbagai strategi, perlibatan semua unsur masyarakat dan
multistakeholder sangat diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam
kampanye-kampanye/gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan dan pencapaian
kesetaraan gender. He for she menjadi
salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput. (Pena Sukma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar