PONTIANAK - wartaekspres - Proyek pembuatan
dinding untuk menahan terjangan ombak di pesisr pantai di Desa Malikian,
Kabupaten Mempawah dinilai sebagian pihak dikerjakan asal-asalan. Pasalnya,
dari proses pengerjaan hingga pemasangan kubus penahan ombak tersebut dinilai
keluar dari jalur spesifikasi pekerjaan.
Menurut Fajar, salah seorang warga setempat, bahwa dalam proses
pembuatannya seharusnya campuran semen untuk membuat kubus penahan ombak
tersebut menggunakan air tawar dan air bersih. Namun, faktanya pihak pelaksana
sepertinya memberikan instruksi kepada pekerjanya untuk menggunakan air asin
yang sangat mudah didapat.
"Setahu saya dan warga lainnya, pembuatan kubus penahan ombak tersebut
menggunakan air tawar bukan air asin seperti yang dilakukan pihak pelaksana.
Selain itu, seharusnya pembuatan kubus dilakukan di tempat lain bukan dibuat
langsung di daerah pantai seperti ini. Banyak yang janggal kayaknya ni,"
kata Fajar.
Di sisi lain, selain proses pembuatannya yang dipertanyakan, proses
pemasangan kubus-kubus tersebut juga menjadi pertanyaan bagi warga setempat.
Jika dilihat dari dokumentasi yang diambil tanpa editan tersebut, dapat dilihat
bahwa pemasangan kubus-kubus tetsebut dipasang tak beraturan atau dipasang
asal-asalan.
Di kesempatan terpisah, wartawan media ini berusaha menghubungi Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dari pihak Balai Wilayah Kalimantan (BWSK) I sebagai
leading sectornya via handphone.
Jawaban yang disampaikan PPK berinisial Y via short massage service (sms)
sungguh di luar dugaan. Dalam sms yang disampaikan Y kepada wartawan media ini mengatakan,
"Sebaiknya kamu ketemu langsung dengan kontraktornya saja. Saya lagi
sibuk".
Hingga beriya ini ditayangkan, PPK berinisial Y tersebut belum bisa
dihubungi lagi dengan alasan sibuk menjelang akhir tahun. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar