SINGKAWANG - wartaekspres - Panglima Komando Daerah
Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengecek
kesiapan Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang dalam rangka pelaksanaan tugas
operasi Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia di Mayonif R 641/Bru. Dalam
pelaksanaan tugas Yonif R 641/Bru akan ditugaskan selama 9 bulan di daerah
perbatasan Kalimantan Barat, Jumat (25/10/19).
Setibanya di Mayonif R 641/Bru, Pangdam XII/Tpr langsung menerima paparan
dari Komandan Yonif R 641/Bru, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono. Dilanjutkan dengan
apel kesiapan pasukan.
Dalam apel kesiapan pasukan Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad didampingi para
Asisten dan Kabalak Kodam XII/Tpr mengecek personel dan materiil satuan, untuk
memastikan sejauh mana kesiapan Satgas Yonif R 641/Bru untuk menjalankan tugas
operasi pengamanan perbatasan.
Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad kepada prajurit Satgas Yonif R 641/Bru
menyatakan dari hasil pengecekan yang dilaksanakan, bahwa mereka sudah siap
untuk melaksanakan tugas operasi. Selanjutnya menegaskan, agar prajurit yang
tergabung dalam Satgas untuk fokus pada pelaksanaan tugas operasi. Apa yang
sudah dilatihkan selama pratugas agar aplikasikan dalam pelaksanaan tugas
nantinya. Sehingga tidak ada keraguan dalam melaksanakan tugas.
"Jaga kemanunggalan TNI dan rakyat, karena tanpa dukungan rakyat kita
tidak bisa berbuat apa apa dan tidak bisa menjalankan tugas dengan baik. Juga
jaga kondisi kesehatan selama di medan tugas. Ingat kalian prajurit Raider
harus selalu sehat, siap, tepat dalam bergerak dan pelaksanaan tugas,"
tegasnya.
Usai melaksanakan pengecekan kesiapan, Pangdam XII/Tpr didampingi Ketua
Persit PD XII/Tanjungpura, Ely Nur Rahmad memberikan pengarahan kepada Satgas
Yonif R 641/Bru bertempat di Aula Ksatria Mayonif 641/Bru. Kegiatan pengarahan
juga diikuti personel Korum dan anggota Persit KCK Cabang BS II Yonif Raider
641 serta dihadiri juga oleh para Pengurus Persit PD XII/Tanjungpura.
Dalam arahannya, Pangdam XII/Tpr menyampaikan berkaitan dengan akan
berangkat tugas operasi maka kepada Ibu-ibu Persit yang ditinggal suaminya
harus turut mendukung dan senang karena tugas itu merupakan kehormatan bagi
prajurit.
"Ingat ibu-ibu, suami yang mulia itu yaitu prajurit, tidak semua
satuan-satuan yang mendapat kehormatan dari Angkatan Darat karena banyak satuan
lain yang belum mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan tugas," ujar
Pangdam XII/Tpr.
Lanjutnya berpesan kepada Satgas, untuk melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya. Kemudian kepada prajurit yang masih bujangan untuk menggunakan
kesempatan tugas operasi ini dengan baik.
"Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin sambil menunggu habis masa
lajangmu dan carilah pendampingmu yang bisa mengerti dengan tugas dan tanggung
jawab selaku prajurit," harap Pangdam XII/Tpr.
Kepada seluruh Prajurit dan Persit, Pangdam XII/Tpr berpesan agar membina
dan menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarganya. Menurutnya, berumah
tangga bukanlah sifatnya sesaat namun untuk selamanya, untuk itu agar selalu
berdoa baik prajurit yang sedang melaksanakan tugas maupun ibu-ibu yang di
tinggalkan.
Selain itu berpesan, agar mempergunakan sosmed dengan bijak dan benar sebab
apabila terjadi kurang bijak dan benar maka akan berdampak kepada satuan
keluarga dan pribadi. Ditekankan oleh Pangdam XII/Tpr untuk menjauhi paham-paham
radikal yang saat ini berkembang.
"Ingat apapun kebijakan pemerintah harus kita dukung penuh dan kitalah
yang menjadi garda terdepan untuk menjaga NKRI ini, jangan mau di adu domba
oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan
bangsa ini," ujar Pangdam kembali menegaskan.
"Kepada seluruh prajurit dan keluarganya jaga nama baik satuan dalam
hal ini jaga nama baik Kodam XII/Tpr selama prajurit bertugas dan keluarga yang
tinggal tetap menjaga nama baik keluarga khususnya keluarga besar Yonif Raider
641/Bru," pungkasnya mengakhiri. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar