KUBU RAYA - wartaekspres - Untuk mempererat
silaturahmi serta memupuk rasa kebersamaan sesama istri prajurit, Dharma
Pertiwi Daerah L melaksanakan pertemuan gabungan sekaligus memberikan
pembekalan kepada anggotanya tentang Bahaya Paham Radikal dan Himbauan Bijak
dan Santun dalam Bermedsos.
Acara diikuti oleh Persit Kartika Chandra Kirana PD XII/Tanjungpura, Dharma
Pertiwi Unsur Jala Senastri dan Dharma Pertiwi Unsur Pia Ardya Garini bertempat
di Aula Makodam XII/Tpr, dengan narasumber Aster Kasdam XII/Tpr, Kolonel Inf M.
Asep Apandi dan Kakumdam XII/Tpr, Kolonel Cku Harri Farid Zauhari, SH, Selasa
(29/10/19).
Ketua Dharma Pertiwi Daerah L, Ely Nur Rahmad dalam sambutan mengatakan, bahwa
acara tersebut bertujuan untuk membina hubungan silaturahmi sekaligus sebagai
media untuk memberikan berbagai informasi, bekal pengetahuan untuk menambah
wawasan dan nasehat-nasehat agar kehidupan di lingkungan militer mereka penuh
dengan suasana kekeluargaan, kebersamaan, kondusif, harmonis dan jauh dari
berbagai macam pelanggaran.
Dikatakannya juga, bahwa pertemuan tersebut akan diisi dengan ceramah,
salah satu yang menjadi topik ceramah adalah masalah bahaya paham radikal.
Radikalisme merupakan paham yang menginginkan perubahan pembaharuan sosial dan
politik dengan cara kekerasan. Radikalisme akhir-akhir ini berkembang begitu
cepat dan masuk kepada sendi-sendi masyarakat bangsa dan negara.
"Paham radikal tidak hanya mempengaruhi lingkup individu maupun
kelompoknya, karena para pelaku radikalisme juga sering menyebarkan pemahaman
yang dimilikinya melalui berbagai cara, terutama memanfaatkan adanya
perkembangan teknologi dan informasi," terangnya.
Ely Nur Rahmad menyampaikan terkait penggunaan media sosial yang saat
ini, memicu banyak perubahan manusia dalam bersosialisasi. Menurutnya, hal
tersebut adalah suatu yang wajar, karena sesuai tujuan awal penggunaan medsos,
yaitu untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia.
Namun sangat disayangkan, dalam perkembangannya orang yang berkomunikasi
melalui media sosial sering mengabaikan nilai-nilai kesopanan atau kesantunan
berbahasa.
Karena saat ini nilai kesantunan dalam berkomunikasi sudah mulai memudar.
Orang-orang lebih suka menyebar berita tidak benar/hoax dan ujaran kebencian di
media sosial. Kejadian yang belakangan ini terjadi baik di lingkungan militer
maupun di luar militer, dapat kita jadikan pembelajaran bagi kita dan keluarga
agar selalu menerapkan sikap santun dalam segala situasi apapun, terutama dalam
bermedia sosial.
Ketua Dharma Pertiwi Daerah L mengharapkan, kegiatan sosialisasi ini tidak
selesai sampai di sini saja, akan tetapi dapat disampaikan kepada ibu-ibu di satuan
yang tidak berkesempatan hadir, khususnya bagi keluarga dan masyarakat sekitar
lingkungan tempat tinggal mereka.
"Kiranya melalui sosialisasi dan penyebaran informasi ini dapat
dijadikan sebagai bekal peran kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari,
sehingga bermanfaat bagi kepentingan keluarga, bangsa dan negara,"
harapnya.
Kesempatan tersebut, Ely Nur Rahmad juga berpesan kepada seluruh anggota
Dharma Pertiwi Daerah L agar mendidik anak-anaknya dengan baik. Serta
mempersiapkan mereka agar menjadi anak yang tangguh, yang cinta kepada bangsa
dan negaranya dan tentunya yang berakhlak mulia.
"Jaga keluarga kita dari penyalahgunaan narkoba dan sebagai orang tua
jadilah role model bagi anak-anak. Bisa menjadi panutan dan idola mereka
tentulah suatu hal yang membanggakan," pungkas Ketua Dharma Pertiwi Daerah
L. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar