CIMAHI - wartaeksps - Laksanakan kegiatan peninjauan ke
area IPAL milik PT Central Georgette Nusantara (PT CGN), Jl. Cibaligo, Kota
Cimahi, Rabu (30/10/2019) sore, ketua Harian Satgas Citarum, Mayjen TNI (Purn)
Dedi Kusnadi Thamim turun langsung ke perusahaan tersebut.
Diterima oleh
manajemen PT CGN, Trisno, Dedi Kusnadi Thamim langsung menuju ke IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah) dengan didampingi oleh jajaran Satgas Citarum
Sektor 21 Subsektor 13/Cimahi dan turut disaksikan awak media.
Ketua Harian Satgas
Citarum ini mendapatkan penjelasan dari perwakilan PT CGN, Ruhaendi, terkait
dengan alur proses pengolahan limbah di perusahaan tersebut. Selain itu, tampak
sesekali Dedi Kusnadi Thamim melakukan tanya jawab kepada anggota Satgas
tentang teknis pengawasan di lapangan.
Pada kesempatan itu,
di lokasi bak indikator outlet IPAL, Dedi Kusnadi Thamim yang pernah menjabat
Pangdam III/Siliwangi pada tahun 2013, mengamati air dan ikan koi yang hidup di
dalam bak. Anggota Satgas lalu mengambil air ke dalam sebuah botol plastik dan
tampak kondisi air berwarna jernih.
Peninjauan kemudian
dilanjutkan untuk melihat pembangunan fasilitas bak clarifier sambil berbincang
dengan Trisno.
Seusai pengecekan
IPAL PT CGN, kepada wartawan Dedi Kusnadi Thamim menjelaskan, bahw tugasnya selaku
Ketua Harian Satgas Citarum, akan kontrol perusahaan-perusahaan mana yang
menjadi perhatian dari Satgas untuk dilakukan inspeksii,” jelasnya.
“Saya kemarin ke
Jakarta, kemudian ada viral tentang limbah industri yang menjadi sorotan
masyarakat, akhirnya dari Kemenko Kemaritiman selaku pengarah menyampaikan
koreksi kepada Satgas,” ungkap Dedi.
“Saya kemarin setelah
kejadian, langsung datang ke lokasi di Nanjung. Saya lihat seperti itu, tapi
memang perusahaan tersebut ada melakukan pembuangan yang katanya siluman. Satu
sisi ada yang bersih, tapi sekitar itu ada keluar hitam dan dicari-cari
ketemu,” ungkap Dedi lagi.
Menurut keterangan Trisno
dan Ruhaendi, bahwa IPAL sudah sesuai dengan ketentuan seperti yang seharusnya.
“Bahkan saat ini ada tambahan lagi untuk pengolahan air yang nantinya
pengeluaran air menjadi lebih bagus lagi dibandingkan sebelumnya,” terangnya.
Sekaligus juga Dedi
Kusnadi Thamim mengingatkan kepada PT CGN dan pabrik yang berada di DAS Citarum
untuk senantiasa mengolah limbahnya dengan baik. “Saya berharap dari PT CGN ini
menjaga kualitas air yang dibuang ke luar, menghindari dampak yang kurang baik
terhadap lingkungan yang ada di luar, karena ujung-ujungnya pembuangan limbah
dari sini adalah ke Citarum,” kata Dankodiklat TNI pada tahun 2015 ini.
“Nah, sekarang jadi
prioritas Citarum untuk dilakukan penertiban, baik itu limbah industri, limbah
domestik, sampah, dan lain sebagainya,” lanjut Dedi Kusnadi Thamim.
“Harapan saya, semua
industri di wilayah yang ada di sepadan Sungai Citarum, salasatunya di Cimahi
ini, memenuhi aturan yang ada, dan pimpinannya mendukung penyempurnaan IPAL
yang perlu dilakukan,” harapnya.
Dikatakan oleh Dedi
Kusnadi Thamim lebih lanjut, bahwa semenjak dimulainya program Citarum Harum,
hingga kini kualitas air sungai ada kemajuan.
“Saya melihat, dan
juga dari laporan para Dansektor ada peningkatan (kualitas air) Citarum.
Contohnya saja keluaran dari Saguling, Cirata dan Jatiluhur, masyarakat
Karawang turut merasakannya. Katanya, mereka sudah mau mencari ikan disitu, dan
memang itu yang saya lihat. Saat ini (industri) Purwakarta juga sudah melakukan
penyempurnaan-penyempurnaan yang mungkin dulunya sebelum ada Perpres No.15 Tahun
2018 membuang limbah semaunya, tetapi Sekarang lebih tertib,” urainya.
Namun, sambung Dedi
Kusnadi Thamim, dibutuhkan pengawasan. “Setiap perusahaan tentunya menginginkan
keuntungan. Tetapi ada kewajiban yang harus dilakukan, yakni buangan limbah
yang harus mengikuti aturan, sehingga air yang dibuang ke sungai kondisinya
layak, seperti tidak berbau, tidak berwarna hitam, dan sebagainya. Air sungai
harus layak untuk dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian atau mandi. Tapi
mungkin saat ini belum bisa untuk minum,” kata Dedi.
“Harapan kita ke depan,
dengan adanya Satgas Citarum, kualitas air menjadi semakin bagus. Kita sudah
berjalan dua tahun, nanti di tahun 2023, masyarakat di sepanjang sungai bisa
menikmati air yang semakin bagus dan bisa digunakan untuk keperluan
sehari-hari,” pungkasnya. (Pena Sukma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar