KOTAWARINGIN BARAT - wartaekspres - Tidak hanya di
Kalimantan Barat, serius menangani masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)
di wilayah Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad selaku Pangdam
XII/Tpr bertolak ke Provinsi Kalimantan Tengah guna melaksanakan peninjauan
lokasi karhutla. Hari ini peninjauan dilakukan di KM 12 Kelurahan Raja,
Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat yang merupakan wilayah Koramil
1014-01/Arsel, Kodim 1014/Pbn, Senin (23/9/19).
Kotawaringin Barat yang masuk wilayah Kodim 1014/Pbn, menjadi salah satu
daerah yang diprioritaskan oleh Pangdam XII/Tpr dalam upaya penanggulangan
Karhutla. Menjadi prioritas, karena banyaknya titik api di wilayah ini. Dalam
peninjauan tersebut Pangdam XII/Tpr didampingi oleh Danrem 102/Pjg, Kolonel Arm
Syaiful Rizal, Asops Kasdam XII/Tpr, Kolonel Inf Fredy Sianturi, Kapendam
XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos, Bupati Kobar, Hj Nurhidayah
dan Dandim 1014/Pbn, Letkol Inf Yudi Rianto Ratu.
Kepada awak media Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad
menyampaikan, bahwa dari 120 hektar lahan yang terbakar Satgas Karhutla
gabungan tersebut sudah berhasil memadamkan kurang lebih 80 hektar.
"Karena kondisi tanah gambut sehingga untuk tempat-tempat yang sudah dipadamkan
api kembali hidup," ujar Pangdam XII/Tpr.
Disampaikan juga olehnya, bahwa dari sebanyak 30 titik api untuk hari
tinggal 9 titik api. Satgas Karhutla dibantu dengan masyarakat telah menemukan
cara efektif untuk memadamkan api dengan cara menyuntikan air kedalam tanah.
"Dengan cara menyuntik api sangat efektif, sehingga dari 30 hotspot
untuk hari ini tinggal 9 hotspot yang harus kita tangani," jelas Pangdam
XII/Tpr.
Terkait dengan dibentuknya Satgas penguatan yang melaksanakan operasi
mandiri oleh jajaran Kodam XII/Tpr, dijelaskan oleh Pangdam XII/Tpr bahwa
satgas ini tugasnya adalah membantu masyarakat yang terdampak dari Karhutla.
“Kita ketahui bersama adanya dampak dari karhutla terhadap masyarakat.
artinya tugasnya Satgas ini membantu masyarakat contohnya dengan membagi
masker-masker kemudian juga melaksanakan sosialisasi dengan tidak melakukan
pembakaran lahan,” terangnya.
"Kemudian juga tentunya mereka berpatroli bersama-sama masyarakat
untuk mencegah jangan sampai ada masyarakat melaksakanan pembakaran. Jangan
sampai ada titik api baru, karena api yang sudah ada ini juga perlu tenaga
untuk dipadamkan itulah gunanya satgas penguatan tadi," pungkasnya. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar