SEMARANG - wartaexpress.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengusulkan penundaan libur panjang akhir tahun 2020, hal ini ditanggapi positif oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, "Setuju, libur panjang ditunda," ujar Ganjar.
Sementara, di sisi
lain, kegiatan potensi kerumunan yang tak dibatasi tidak akan dapat izin. Hal
tersebut disampaikan oleh Ganjar usai rapat penanganan Covid-19 di kantornya,
Senin (16/11). Awalnya, Ganjar menjelaskan, jika pihaknya telah memetakan
sejumlah momen acara yang berpotensi kerumunan.
"Kita udah siapin (antisipasinya), kan masih ada acara yang berpotensi mengundang kerumunan, misalnya maulid nabi, akan ada Natal, mungkin perayaan di luar itu adalah Tahun Baru," kata Ganjar.
Ganjar juga
mengatakan, bahwa terkait antisipasi kerumunan pihaknya juga berkoordinasi
dengan Polda Jawa Tengah, dalam hal ini terkait izin yang dikeluarkan.
Menurutnya, Polda harus mampu memastikan
suatu acara tidak akan diizinkan jika tidak ada pembatasan.
"Kalau dari
kepolisian, kalau tidak dibatasi tidak akan diizinkan. Jadi clear, termasuk
yang kemarin tanya saya di Pekalongan," tegas Ganjar.
Sebagai tambahan informasi,
bahwa Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih
menyarankan penundaan libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24 Desember-31
Desember, karena berpotensi mengulang rekor Covid-19 seperti terjadi usai libur
panjang akhir Oktober lalu.
Ganjar juga mengatakan setuju saat ditanya soal usulan Ikatan Dokter Indonesia yang meminta agar libur panjang Natal dan Tahun Baru 24-31 Desember ditunda. Karena alasannya jelas, selain memicu mobilitas warga yang tinggi, ia menyebut liburan bisa membuat masyarakat abai pada protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. (Gun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar