PONOROGO - wartaexpress.com - Guna untuk mendapatkan kepastian hukum tentang hak kepemilikan tanah, Pemerintah Desa Jalen, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, melalui Kelompok Masyarakat (Pokmas) telah mengupayakan masyarakatnya untuk mendapatkan sertifikat tanah yang dimiliki melalui program PTSL.
Pengupayaan
sertifikat ini sesuai dengan program Pemerintah Pusat, dimana pemerintah
mengupayakan pada tahun 2025 semua tanah di Indonesia sudah harus
bersertifikat.
Terlihat dalam
kegiatan tersebut, Pemerintah Desa Jalen bersama Badan Pertanahan Nasional
(BPN) dan Pokmas membagikan sertifikat secara simbolis kepada perwakilan warga
di aula Balai Desa Jalen, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur,
Selasa (24/11/2020).
Usai pembagian sertifikat massal, Kepala Desa Jalen, Langen Triono melalui Ketua Pokmas Desa Jalen, Tri Agung Mahendra, S.Pd, menyampaikan rasa syukur atas penerbitan 228 sertifikat massal, dari 438 bidang yang ditargetkan dan telah dibagikan secara simbolis kepada masyarakat.
"Kami mewakili
atas nama Pemerintah Desa Jalen bersama Pokmas mengucapkan banyak terimakasih
kepada Pemerintah Daerah maupun BPN yang telah mengupayakan dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat Desa Jalen hingga bisa terbit sertifikat ini,"
ucapnya.
Lebih lanjut, Agung berharap, agar tahun depan Desa Jalen kembali menjadi penerima PTSL dari BPN, sehingga semua tanah di desanya bersertifikat. dan warga yang telah menerima sertifikat tersebut bisa memanfaatkan sebaik-baiknya.
"Kami juga
ucapkan selamat kepada warga yang telah menerimanya dan semoga tahun depan akan
menyusul pengajuan berikutnya," harapnya.
Sementara itu,
ditemui wartaexpress.com usai menerima sertifikat massal tersebut, Winarto,
warga RT.02/ RW.02 Desa Jalen menyatakan kegembiraannya atas terbitnya
peemohonan sertifikat massal ini.
"Alhamdulillah, program PTSL ini sangat membantu warga, karena warga tidak perlu ribet lagi mengurus sendiri sertifikat tanahnya, melainkan difasilitasi langsung oleh BPN melalui Pokmas dalam pengupayaan sertifikat massal," tutupnya. (Eko Setiyo Budi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar