JAKARTA - wartaexpress.com - Wabah Covid-19 diprediksi belum sepenuhnya mereda di tahun depan. Menyikapi potensi itu, Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan, bahwa masih melanjutkan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi.
"BST akan
dilanjutkan selama enam bulan dalam periode Januari-Juni 2021. Sasaran program
akan meliputi 34 provinsi atau seluruh provinsi di Indonesia, jadi termasuk DKI
Jakarta," kata Mensos Juliari P. Batubara dalam keterangan resmi yang
dikutip ArahKata, Senin (2/11).
Ada 10 juta keluarga
penerima manfaat (KPM) yang rencananya akan menjadi sasaran dari BST tersebut.
Setiap keluarga nantinya bakal mendapat bantuan sebesar Rp. 200 ribu per bulan.
Untuk mendukung program itu, Kemensos mengalokasikan anggaran Rp. 12 triliun.
Juliari mengakui,
bahwa program Bansos pada 2021 tidak akan semasif tahun ini. Menurut politikus
PDI Perjuangan itu, pemerintah akan lebih fokus pada program-program pemulihan
perekonomian dan vaksinasi Covid-19 secara bertahap sehingga membutuhkan
anggaran yang tidak sedikit.
"Karena fokus pada
pemerintah sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi adalah pemulihan kegiatan
ekonomi dan bagaimana kita mengadakan vaksin. Program vaksinasi ini juga sangat
masif dan membutuhkan anggaran cukup besar sehingga bantuan sosial dari
Kemensos akan dikonsolidasikan, dikurangi sedikit," terang dia.
Lebih lanjut, Juliari
menegaskan, bahwa program Bansos Sembako (BSS), Bansos Beras (BSB), dan lainnya
tidak akan dilanjutkan tahun depan. Namun, kebijakan tersebut sifatnya masih
sementara dan fleksibel tergantung situasi tahun depan serta keputusan Presiden
Jokowi.
Meskipun demikian,
bantuan sosial reguler berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT) dipastikan akan tetap berjalan normal pada 2021. Kedua program
ini masih menjadi program penting pemerintah dalam upaya mempercepat penurunan
angka kemiskinan.
"Program PKH dan
tetap berjalan dengan normal. Untuk PKH, tahun 2021 akan menjangkau 10 juta KPM
dengan anggaran Rp.30,4 triliun. Kemudian, untuk BPNT/Program Sembako akan
menjangkau 18,5 juta KPM dengan anggaran Rp. 44,7 triliun," ungkapnya.
Konsolidasi program perlindungan sosial dari Kemensos ini juga dilakukan dengan pertimbangan. Juliari menambahkan, pemerintah secara nasional akan banyak mengembangkan program-program pemberdayaan perekonomian di tahun depan seperti bantuan untuk UMKM, Program Padat Karya, BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja dan sebagainya. (media3.id/Ardhie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar