NATUNA - wartaekspres - Panitia Persiapan Perjuangan Provinsi
Kepulauan Natuna atau lebih akrab disebut Tim 9 (karena terdiri dari 9 orang),
Jumat malam tanggal 28 Februari 2020 kembali membuat sebuah gebrakan nyata
perihal langkah-langkah guna merealisasikan perjuangan Natuna menjadi sebuah
Provinsi Khusus Kepulauan Natuna.
Tim 9 pada malam
kesempatan kali ini mengundang semua tokoh masyarakat yang mewakili dari
beberapa elemen seperti, ormas, OKP, komunitas, lembaga profesi, akademisi, dan
tokoh agama dan adat yang ada di Kabupaten Natuna, di Aula Pertemuan STAI
Natuna lantai 2.
“Rapat ataupun
pertemuan pada malam hari ini sebenarnya memiliki arti yang besar, sebelumnya
kami Tim 9, telah melakukan beberapa audiensi baik ke pihak Pemda dalam hal ini
Bupati, maupun ke pihak legislatif yaitu DPRD Natuna. Kehadiran kita malam ini
guna mendukung dan ikut berpartisipasi dalam perjuangan untuk menjadikan Natuna
sebagai provinsi khusus,” ujar Sekretaris Tim 9, Haryadi S saat membuka rapat.
Dilanjutkan pemaparan
Ketua Tim 9, Umar Natuna menjelaskan, bahwa terbentuknya Tim 9 merupakan hasil
dari acara rembuk bersama yang dilaksanakan STAI Natuna beberapa waktu lalu. Dimana
Tim 9 ini merupakan perwakilan dari akademisi, kepemudaan, organisasi
perempuan, media, praktisi hukum, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh yang
dianggap berpengaruh lainnya. “Dimana tugas dari Tim 9 mengantarkan perjuangan kita
bersama ini sehingga terlaksananya Mubes (Musyawarah Besar) guna membahas
terkait pemekaran Natuna menjadi sebuah provinsi khusus," terangnya.
Perihal Mubes,
anggota DPR Kepri sekaligus sebagai Panitia Pengarah, Hadi Chandra yang hadir
pada kesempatan malam itu memberikan tanggapan yaitu harus dipercepat Mubes guna
mengejar momentum yang saat ini Natuna miliki.
“Saat ini kita sedang
menjadi sorotan pemerintahan pusat, dan hangat diperbincangkan di media nasional,
untuk itu Mubes harus dipercepat, klo bisa Tim 9 secepatnya bersama Bupati
segera bertolak ke Anambas guna membicarakan hal tersebut, jangan sampai moment
yang sudah ada berlalu dan lepas begitu saja,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut,
banyak masukan serta saran pendapat dari berbagai tokoh masyarakat yang hadir,
dan diakhiri dengan disepakatinya pada hari Minggu pagi (1 Maret 2020) semua
elemen masyarakat berkumpul di masjid agung guna deklarasi dan pemasangan
spanduk terkait pemekaran Natuna menjadi Provinsi Khusus. Dimana dalam hal ini
mengundang semua ormas, OKP dan komunitas untuk hadir dan melakukan deklarasi
ramai ramai di depan Masjid Agung Natuna. (S.
Utomo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar