GROBOGAN - wartaekpres - Destinasi wisata baru
di Kecamatan Gubug resmi dibuka, kemarin, Minggu (2/12/2019). Adalah pasar baru
di Desa Penadan, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, yang diberi
nama Pasar Minggu.
Dalam pembukaan pasar
baru ini diadakan serangkaian acara, seperti Senam Sehat bersama Dewi pemandu
senam lokal yang sudah sangat mumpuni. Selain itu, dimeriahkan juga dengan
pagelaran seni trasdional, Tari Kuda Lumping yang notabene asli produk Desa Penadaran.
"Tarian Kuda Lumping
ini adalah tarian warisan yang dibuat oleh nenek moyang kami pada waktu dahulu,"
terang salah seorang warga Penadaran.
Inovasi Destinasi
Desa Wisata berupa pasar rakyat dan dibuka setiap dua mingguan ini diprakarsai
oleh para pemuda warga Desa Penadaran yang tergabung dalam beberapa komonitas,
dan juga dipelopori oleh BUMDes Sumber Rejo, Desa Penadaran yang dipimpin oleh
Sawiji.
Dalam keterangannya,
Sawiji menjelaskan, bahwa BUMDes Sumber Rejo yang dipimpinnya selain mengemas
pasar rakyat yang baru dibuka ini, juga akan membuka beberapa usaha di bidang
lainnya.
Hal senada juga
disampaikan oleh Mugi, sesepuh desa yang dulu pernah menjabat sebagai Kepala
Desa Penadaran, bahwa BUMDes Sumber Rejo di Desa Penadaran ini juga mewadahi
beberapa seniman lokal, dan menjual hasil karya dari para seminam andalan lokal
Desa Penadaran. Diantaranya ada seniman
lukis tangan yang anggotanya meliputi Edi Sutoyo (mantan Sekdes Penadaran), Mugi,
Sutarjo, Parjo dan Sumari.
Selain itu, juga kerajinan
keris dari kayu jati dengan senimannya Moko, Jarmin, Kustar, Sumarno dan Momok
Yanto. Kerajinan dari kayu alam dengan pengrajinnya Dedi Nugroho dan Daryanto. Dan
Batik basli Desa Penadaran dengan bahan pewarna yang terbuat dari alam (bukan buatan
pabrik-red) yang dipimpin oleh Darwati.
Sementara itu, Achmad
Basuki Mulyono, S.Sos, MM, Camat Gubug di hadapan awak media mengatakan, bahwa
Desa Penadaran ini sudah ditarget menjadi desa wisata bersama link Desa Wisata
lainnya, seperti Desa Trisari dan Desa Gelapan.
Dimana alur jalan
Desa Trisari, kemudian Desa Glapan (yang terkenal dengan Bendung Glapan-red)
dan Desa Penadaran ini adalah satu jalur, dan masuk menjadi salah satu program
desa wisata Kecamatan Gubug.
"BUMDes di
Kecamatan ini sudah mulai menggeliat dan bangkit, kususnya kegiatan BUMDes di
Desa Trisari, Desa Gelapan dan Desa Panadanan saling mengelink, artinya apabila
ada pengunjung bisa dimulai dari Wisata Desa Trisari, Desa Glapan dan Wisata
Desa Penadanan ini akan menjadi satu link, satu perjalanan,” terangnya.
Dikatakannya, bahwa di
Desa Penadaran ini masyarakat sangat antusias dalam menyambut Pasar Minggu. Ini
juga selaras dengan harapan pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk
menghidupkan roda perekonomian desa lewat keberadaan BUMDes seperti ini," tambah
Basuki, sapaan akrab Achmad Basuki Mulyono, S.Sos, MM, Camat Gubug.
Sementara itu, Marmi,
warga Desa Penadaran, mengatakan, bahwa dengan adanya Pasar Minggu ini merasa
sangat senang. Karena masyarakat bisa berjualan apa saja di Pasar Minggu Desa
Panadaran.
"Katanya
diadakan Pasar Minggu, kan boleh jualan apa aja, ada gorengan, lontong, pecel,
segala macem lah," ujar Marmi.
Sementara Sholehaturridho,
SE, Kepala Desa Panadaran menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua warga
Desa Penadan atas kerukunannya selama ini, dan atas kerjasamanya dalam
pelaksanaan pasar rakyat yang diberi nama Pasar Minggu ini, dapat berjalan
dengan baik.
Juga menyampaikan
rasa terima kasih kepada Camat Gubug atas kesempatannya dapat datang secara
pribadi bersama ibu. "Harapan kami ke depannya pasar rakyat Desa Penadaran,
Kecamatan Gubug ini bisa lebih maju, lebih baik lagi dari segi penataan dan
pengelolaannya melalui BUMDes Sumber Rejo. Di lain waktu nanti kami juga akan
mengadakan kegiatan penanaman pohon penghijauan di sepanjang turus,” tutupnya.
(Ramijan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar