Jumat, 01 November 2019

Pemda Nias Barat Turut Berduka Atas Meninggalnya Monifati Gulo Di Mandrehe


NIAS BARAT - wartaekpres - Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely, S.Pd dan Wakil Bupati Khenoki Waruwu mengunjungi rumah duka di Mandrehe Kota, Kab. Nias Barat atas meninggalnya Nonifati Gulo, SH, sekaligus melaksanakan Ibadah Penghiburan, Jumat (01/11/2019).
Acara Ibadah diawali dengan pengantar oleh Kasubag Acara Setda Kab. Nias Barat Menanti Daeli, S.IP, dilanjutkan kata pembukaan Asisten I Drs. Darman Gulo. Selanjutnya sepatah kata dari keluarga duka oleh Martianus Gulo, SH didahului oleh sebuah lagu sendu yang berjudul "Na'itörö tödögu wa'amarase Ga'agu ba khögu".
Beliau menceritakan kisah hidupnya bersama mendiang (almarhum), bahwa selama perjuangannya; almarhumlah yang sangat banyak berperan hingga saat ini beliau menjadi manusia berhasil, aku Marianus Gulo.
Ibadah dimulai dipandu oleh Pdt. Fadel (Fa'ahakhododo Daeli, S.Th) dengan mengangkat lagu puji-pujian bagi Tuhan, seraya mengajak seluruh hadirin dan keluarga duka untuk mengubah "duka" bersama ini menjadi sukacita bagi Tuhan. Dilanjutkan dengan koor musik Pemkab dengan judul lagu Di Tengah Ombak.
Firman Tuhan sebagai penyejuk dan penghibur keluarga duka diasuh oleh Sin. Ama Nina Daeli (Sokhi'aro Daeli, SE, M.Si/Kadis Perizinan) dikutip dari 2 Korintus 5:1,10 “Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. “
“Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”
Ditambahkan pembawa renungan, bahwa "Rasul Paulus telah memperingati kita semua bahwa berhati-hati dan waspadalah bahwa Singa sedang mengaung-ngaung dan mencari siapa yang akan menjadi mangsanya".
Kata-kata Penghiburan dari Ketua DPRD Kab. Nias Barat Drs. Evolut Zebua, seindah apapun kata yang kami sampaikan, maka keluarga tidak akan pernah terhibur. Hidup ini, Tuhan sudah menetapkan plavon dalam FirmanNya, bahwa 70-80 tahun selebihnya adalah bonus yang diberikan Tuhan kepada kita dan kita tidak bisa tawar-menawar apa yang sudah ditetapkan oleh Tuhan.
“Oleh karena itu, marilah kita masing-masing belajar menghitung hari-hari kita. Kematian adalah pintu yang harus kita lewati sebagai manusia ciptaan, hanya waktu-lah yang membedakan kapan kita lewati pintu itu. Apapun keadaannya kita harus bersyukur meskipun berat melakukannya,” tutur Drs. Evolut Zebua.
Sementara kata penghiburan dari Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely, S.Pd, disampaikan, bahwa hidup ini tetap kembali ke titik nol, artinya bahwa tidak ada artinya hidup ini selain melakukan hal-hal yang baik semasa hidup. “Apapun yang kita miliki baik jabatan, gelar, kekayaan dan lain sebagainya semua akan tinggal ketika kita meninggal,” tandas Bupati.
“Di balik musibah ini akan ada rencana Indah bagi Tuhan. Tuhan tetap menyediakan solusi dan cara memecahkan setiap masalah yang kita hadapi. Motifasi kita adalah memanfaatkan hidup ini sebagai saluran berkat bagi orang lain dan itu yang penting dalam hidup kita,” ujar Bupati.
Hadir dalam Ibadah Penghiburan ini Ketua DPRD Drs. Evolut Zebua, anggota DPRD dari Fraksi Partai NasDem Si'ado Zai, SE, MM, Ketua Fraksi PDIP Libertini Mendrofa, S.Pd, Sekda Nias Barat Prof. Dr. Fakhili Gulo dan segenap pimpinan OPD lingkup Pemkab. Nias Barat, sejumlah anggota DPRD Kab. Nias Barat, Camat Mandrehe Ernawati Gulo, S.Pd dan Camat Lahomi Kharasi Daeli, S.Sos, MM. (Aperius Gulo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....