NIAS BARAT - wartaekpres - Bupati Nias Barat, Faduhusi
Daely, S.Pd dan Wakil Bupati Khenoki Waruwu mengunjungi rumah duka di Mandrehe
Kota, Kab. Nias Barat atas meninggalnya Nonifati Gulo, SH, sekaligus
melaksanakan Ibadah Penghiburan, Jumat (01/11/2019).
Acara Ibadah diawali
dengan pengantar oleh Kasubag Acara Setda Kab. Nias Barat Menanti Daeli, S.IP,
dilanjutkan kata pembukaan Asisten I Drs. Darman Gulo. Selanjutnya sepatah kata
dari keluarga duka oleh Martianus Gulo, SH didahului oleh sebuah lagu sendu
yang berjudul "Na'itörö tödögu wa'amarase Ga'agu ba khögu".
Beliau menceritakan
kisah hidupnya bersama mendiang (almarhum), bahwa selama perjuangannya;
almarhumlah yang sangat banyak berperan hingga saat ini beliau menjadi manusia
berhasil, aku Marianus Gulo.
Ibadah dimulai dipandu
oleh Pdt. Fadel (Fa'ahakhododo Daeli, S.Th) dengan mengangkat lagu puji-pujian
bagi Tuhan, seraya mengajak seluruh hadirin dan keluarga duka untuk mengubah
"duka" bersama ini menjadi sukacita bagi Tuhan. Dilanjutkan dengan
koor musik Pemkab dengan judul lagu Di Tengah Ombak.
Firman Tuhan sebagai
penyejuk dan penghibur keluarga duka diasuh oleh Sin. Ama Nina Daeli (Sokhi'aro
Daeli, SE, M.Si/Kadis Perizinan) dikutip dari 2 Korintus 5:1,10 “Karena kami
tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah
menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman
yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. “
“Sebab kita semua
harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa
yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini,
baik ataupun jahat.”
Ditambahkan pembawa
renungan, bahwa "Rasul Paulus telah memperingati kita semua bahwa
berhati-hati dan waspadalah bahwa Singa sedang mengaung-ngaung dan mencari
siapa yang akan menjadi mangsanya".
Kata-kata Penghiburan
dari Ketua DPRD Kab. Nias Barat Drs. Evolut Zebua, seindah apapun kata yang
kami sampaikan, maka keluarga tidak akan pernah terhibur. Hidup ini, Tuhan
sudah menetapkan plavon dalam FirmanNya, bahwa 70-80 tahun selebihnya adalah
bonus yang diberikan Tuhan kepada kita dan kita tidak bisa tawar-menawar apa
yang sudah ditetapkan oleh Tuhan.
“Oleh karena itu,
marilah kita masing-masing belajar menghitung hari-hari kita. Kematian adalah
pintu yang harus kita lewati sebagai manusia ciptaan, hanya waktu-lah yang
membedakan kapan kita lewati pintu itu. Apapun keadaannya kita harus bersyukur
meskipun berat melakukannya,” tutur Drs. Evolut Zebua.
Sementara kata
penghiburan dari Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely, S.Pd, disampaikan, bahwa hidup
ini tetap kembali ke titik nol, artinya bahwa tidak ada artinya hidup ini
selain melakukan hal-hal yang baik semasa hidup. “Apapun yang kita miliki baik
jabatan, gelar, kekayaan dan lain sebagainya semua akan tinggal ketika kita
meninggal,” tandas Bupati.
“Di balik musibah ini
akan ada rencana Indah bagi Tuhan. Tuhan tetap menyediakan solusi dan cara
memecahkan setiap masalah yang kita hadapi. Motifasi kita adalah memanfaatkan
hidup ini sebagai saluran berkat bagi orang lain dan itu yang penting dalam
hidup kita,” ujar Bupati.
Hadir dalam Ibadah
Penghiburan ini Ketua DPRD Drs. Evolut Zebua, anggota DPRD dari Fraksi Partai
NasDem Si'ado Zai, SE, MM, Ketua Fraksi PDIP Libertini Mendrofa, S.Pd, Sekda
Nias Barat Prof. Dr. Fakhili Gulo dan segenap pimpinan OPD lingkup Pemkab. Nias
Barat, sejumlah anggota DPRD Kab. Nias Barat, Camat Mandrehe Ernawati Gulo,
S.Pd dan Camat Lahomi Kharasi Daeli, S.Sos, MM. (Aperius Gulo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar