NATUNA - wartaexpress.com - Dipilihnya asrama haji sebagai lokasi isolasi bagi pasien positif Covid-19 yang tak bergejala, menuai banyak protes dan menambah kekhawatiran masyarakat Natuna.
Pasalnya, asrama haji
yang berlokasi di Komplek Masjid Agung Natuna Gerbang Utaraku (NGU) tersebut,
berlokasi di tengah-tengah kota dan sangat dekat dengan pemukiman warga. Belum
lagi adanya perkantoran di komplek tersebut. Selain itu terdapat juga Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) yang lokasinya tak jauh dari situ.
Kekhawatiran itu diantaranya
diungkapkan H. Tirtayasa, S.Ag, Imam Besar Masjid Agung Natuna sekaligus Ketua
Komisi Fatwa MUI Kabupaten Natuna. Dirinya mempertanyakan keputusan Tim Gugus
Tugas Covid-19 yang memilih asrama haji sebagai lokasi karantina pasien positif
Covid-19, Senin (16/11/2020).
"Saya heran
dengan kebijakan isolasi pasien Covid-19 di asrama haji, padahal di
sekitar asrama haji terdapat perkantoran, dekat dengan STAI, belum lagi masjid
agung yang digunakan sebagai pusat peribadatan umat muslim di Natuna,” ujarnya.
Lebih lanjut
dikatakan, bahwa selain itu asrama haji juga sedang ditempati oleh
peserta Training Center Tilawah Al-Quran yang diselenggarakan oleh LPTQ
Kabupaten Natuna. Atas usulan beberapa pihak dan dengan beberapa
pertimbangan
“Oleh karena asrama
haji dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19, maka kegiatan Training
Center Tilawah Al-Quran dipindahkan ke tempat lain. Padahal asrama haji sangat
refresentatif untuk kegiatan ini, karena fasilitasnya kondusif untuk proses
pembelajaran, latihan dan pemondokan," ungkap H. Tirtayasa.
Kekhawatiran senada
juga disampaikan Zul Fadli, salah satu warga. Dirinya merasa heran kenapa malah
memilih lokasi yang dekat dengan pemukiman warga.
"Harusnya
pilihlah lokasi yang agak jauh dari pemukiman warga. Komplek NGU setiap hari
ramai dikunjungi masyarakat, baik untuk aktivitas beribadah, berkantor,
perkuliahan atau hanya sekedar jalan-jalan dan joging sore," tutur Zul
Fadli.
Sementara itu, saat
dikonfirmasi mengenai pemilihan lokasi, juru bicara Tim Gugus Tugas Covid-19, H.
Hikmat Aliansyah, SKM mengatakan, bahwa untuk saat ini, lokasi yang
representatif ya di asrama haji, segala fasilitas sudah lengkap.
"Masyarakat
tidak perlu khawatir, untuk yang positif Covid-19, kita isolasi secara
ketat jadi tidak ke luar, lagi pula virusnya kan tidak beterbangan,
penularan Covid-19 hanya bisa melalui droplet jarak dekat," jelas Hikmat.
Hal senada juga
disampaikan oleh Sekretaris Tim Gugus Covid-19, Syawal Saleh, menjelaskan,
bahwa dipilihnya asrama haji karena lokasi tersebut saat ini yang paling
memenuhi kriteria yang ada sebagai lokasi isolasi.
Dikatakan Syawal, bahwa
lokasi yang paling memenuhi standar adalah asrama haji, karena dilengkapi
fasilitas yang lengkap, seperti tempat tidur, kipas angin, televisi, lemari
pakaian, dan kamar mandi. Selain itu, juga tersedia ruangan khusus bagi tenaga
medis dan ruang pelayanan makan bagi para juru masak.
"Para pasien di sana dijaga ketat oleh tenaga medis dan security penjaga komplek masjid agung, agar pasien Covid-19 tidak berkeliaran kemana-mana, dan juga untuk menjaga para pengunjung agar tidak mendekati sekitar wilayah tersebut," terang Syawal. (S. Utomo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar