Sekjen Kemensos
Hartono Laras antarkan langsung paket sembako ke rumah lansia sakit, dan orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ)
YOGYAKARTA - wartaekspres - Kementerian Sosial
terus mengakselerasi penyaluran seluruh bantuan sosial (bansos) untuk
memastikan warga terdampak Covid-19 menerima bantuan. Sementara itu, dalam
kunjungannya ke Jawa Tengah dan dI Yogyakarta, Sekjen Kemensos Hartono Laras
mengantarkan langsung paket sembako ke rumah seorang lansia yang sakit dan
ODGJ.
Hartono melakukan
rangkaian kunjungan ke Jawa Tengah dan DIY, untuk memastikan penyaluran bansos
tunai (BST) bagi warga terdampak Covid-19 berjalan dengan baik.
Pantauan di Kantor
Pos Pusat Kota Purwokerto, BST salur lebih dari 90%. Demikian pula di Kabupaten
Sleman, BST salur mencapai 90%. Dalam kunjungannya ke Purwokerto, Sekjen
mengantarkan langsung paket sembako ke rumah lansia yang sakit, dan ODGJ.
“Untuk Tahap I, dari
9 juta KK, realisasi BST sudah mencapai lebih dari 95%. Dari laporan yang kami
terima, di sejumlah daerah juga sudah sangat signifikan dalam realisasi BST.
Jadi, memasuki bulan Juni 2020, kami kami akan siapkan realisasi BST Tahap II,”
ujar Sekjen, di Yogyakarta, Sabtu (30/05).
Untuk mengakselerasi
penyaluran seluruh bantuan sosial (bansos) kepada warga terdampak Covid-19,
Kemensos secara serempak melibatkan seluruh pejabat tinggi terkait untuk turun
langsung ke titik salur bantuan. Termasuk Menteri Sosial Juliari P. Batubara
yang intensif berkunjung ke sejumlah daerah.
Hari ini, Mensos
bergerak ke Provinsi Banten, dan kemarin di Bandung Barat. Demikian pula dengan
pejabat tinggi madya (eselon I) lainnya juga bergerak ke titik-titik lain. Hari
ini, Sekjen mengecek penyaluran BST di Kantor Desa Sinduharjo, Kecamatan
Ngaglik, Sleman DI Yogyakarta.
Bupati Sleman Sri
Purnomo menyatakan penyaluran BST sudah mencapai sekitar 90%. "Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Sosial," katanya.
Secara umum, kata
Sekjen, penyaluran BST berjalan lancar. Hartono mengatakan, hal ini tidak lepas
dari kerja sama yang baik, antara pemerintah pusat, pemda, bank-bank Himbara,
PT. Pos, dan pihak terkait.
Sebagai bagian dari
kebijakan social safety net dalam
menanggulangi dampak Covid-19, Kemensos meluncurkan bansos non reguler yakni
bansos sembako bantuan Presiden dan bansos tunai (BST), yang kini sedang
berjalan.
Selain itu, Kemensos
juga sudah memperluas jangkauan dan meningkatkan indeks bansos reguler yakni
Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako (BPNT).
“PKH diperluas
kepesertaannya dari 9,2 juta KPM menjadi 10 juta KPM. Kemudian Program Sembako
(BPNT) diperluas jangkauannya dari 15,2 juta menjadi 20 juta KPM. Indeks
bantuan Program Sembako (BPNT) juga ditingkatkan dari Rp150 ribu menjadi Rp200
ribu/bulan/KPM yang pencairannya dipercepat dari tiga bulan sekali, menjadi
perbulan,” kata Sekjen.
Kemudian untuk bansos
sembako bantuan Presiden menjangkau 1,9 juta kepala keluarga (KK). Dimana untuk
DKI Jakarta menjangkau 1,3 juta KK, dan Bodetabek (daerah yang berbatasan
langsung dengan Jakarta) menjangkau 600.000 KK.
Adapun BST menjangkau
9 juta KK di luar Jabodetabek. Penerima BST adalah masyarakat terdampak yang
belum menerima bansos reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program
Sembako. BST disalurkan secara simultan yakni berbarengan antara salur dengan
pemutakhiran data.
Kementerian Sosial
terus mengakselerasi penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat terdampak
Covid-19, untuk memastikan. (Kemensos/Vin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar