PEKANBARU - wartaekspres - Panglima TNI
Marsekal TNI Dr. (HC). Hadi Tjahjanto S.IP, launching Peluncuran Aplikasi Lancang Kuning Nusantara yang dihadiri
jajaran Polda dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) se-Provinsi
Riau, bertempat di Gedung Daerah Pauh Janggi, Kota Pekanbaru, Provinsi
Riau, Senin (9/3/2020).
Panglima TNI menyampaikan, bahwa Aplikasi Lancang Kuning Nusantara adalah satu aplikasi yang
memberikan informasi terkait hotspot dan informasi pendukung
yaitu arah angin dan awan yang bisa disemai untuk melaksanakan hujan
buatan. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam aplikasi Lancang Kuning
Nusantara yaitu pertama aplikasi ini sebagai deteksi deteksi menggunakan
pengindra jarak jauh, sebelumnya mendapatkan informasi kadang terlambat. Namun
dengan adanya aplikasi ini bisa mendapatkan informasi secara real
time.
Artinya dengan aplikasi dapat dideteksi secara dini, setelah itu mendeteksi dengan menggunakan personel di
lapangan seperti Kapolsek dan Danramil, apakah benar sesuai aplikasi terdeteksi
adanya hotspot yang diidentifikasi di lapangan.
Ada tiga tetapan titik api yaitu low, medium atau high di
lapangan, karena yang terbakar di Indonesia ada tiga macam yang pertama
api berasal dari lahan gambut, kedua dari batubara dan ketiga dari hutan yang
sudah terbakar, sehingga diperlukan satu sinergi di lapangan yaitu jajaran TNI,
Polri dan komponen masyarakat lainnya.
Setelah diidentifikasi, diperoleh tahap berikutnya
yaitu eksekusi. Eksekusi diberikan satu kesatuan komando yang memerlukan sumber
daya Alutsista yang dimiliki seperti pesawat terbang, peralatan traktor dan
pompa air.
Dari semua tahapan dektesi, identifikasi dan eksekusi,
ada satu yang diperlukan yaitu prosedur mekanisme hubungan kerja, karena
apa memerlukan seluruh komponen, baik TNI-Polri maupun komponen masyarakat
harus mempunyai satu visi dan misi yang sama dalam melakukan suatu
komando sehingga yang sudah di deteksi, diidentifikasi dan mampu dieksekusi
dengan baik serta tepat sasaran, setelah itu baru hasilnya di evaluasi.
Panglima TNI berharap, aplikasi ini sebagai alat untuk
mempersatukan komponen lainnya dalam mengeksekusi informasi yang sama dan
identifikasi bersama-sama. “Mari semua
bertekad bersinergi agar TNI-Polri dan seluruh komponen masyarakat dapat
melaksanakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Aplikasi Dasboard Lancang Kuning yang
semula digunakan sebagai aplikasi untuk menangani Karhutla di wilayah Riau,
akhirnya dikukuhkan sebagai aplikasi Nusantara untuk penanganan Karhutla di
seluruh Indonesia.
Mulai hari ini pengguna aplikasi ini tidak lagi hanya
di Provinsi Riau. Kini aplikasi ini sudah digunakan di sebelas Polda lainnya
seperti Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Sumbar, Polda Jambi, Polda Sumsel, Polda Kaltim, Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda Kalbar, Polda Kaltara, dan
Polda Babel. (Puspen TNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar