JAKARTA - waetaekspres - Sebanyak 14 personel
Polri penyandang difabel yang sebelumnya terluka saat operasi Tinombala,
Rencong Aceh dan penanganan aksi-aksi terorisme, resmi dilantik oleh Kapolri
Jenderal Pol Idham Azis sebagai peserta pendidikan Sekolah Perwira.
Ketua Umum
Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufroni Sakaril,
mengapresiasi sikap Kapolri ini. Menurutnya, hal tersebut sebagai wujud nyata
Kapolri mengimplementasikan UU No. 8/2016 Tentang Penyandang Disabilitas
sebagai pengakuan terhadap harga diri Penyandang Disabilitas yang harus
dilindungi, dihormati, dan ditegakkan.
“Saya sebagai Ketum
PPDI mengapresiasi sikap Kapolri dengan memberikan kesempatan bagi mereka
(anggota difable) untuk mengikuti pendidikan,” ujar Gufroni saat dihubungi,
Kamis (5/3).
Dengan begitu,
sambung Gufroni, ke-14 anggota difable tentunya bisa mengembanhkan karirnya di
Kepolisian. Sekaligus, apa dilakukan oleh Kapolri dengan memberikan perhatian
khusus terhadap anggota penyandang disabilitas menghapuskan stigma karir mentok
bagi mereka para penyandang disabilitas.
Gufroni berharap
tidak hanya Kementrian dan Lembaga untuk mencontoh yang telah dilakukan oleh
Kapolri. “Melainkan juga perushaan-perusahaan yang banyak karyawannya
menyandang disabilitas lantaran kecekalaan kerja justru dirumahkan, padahal
seharusnya diberi kesempatan lagi, misalnya dilakukan training dan diarahkan
lagi ke pekerjaan yang lain. Sehingga dia bisa tetap bekerja,” imbuhnya.
Apresiasi serupa juga
disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Angkie Yustia. Menurutnya, hal itu
merupakan wujud nyata penghargaan Korps Bhayangkara kepada setiap anggotanya
yang mengalami musibah saat dalam operasi penugasan. (Udin Jaenudin/Hms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar