JAKARTA - wartaekspres - Para pengusaha di berbagai wilayah di seluruh Indonesia
mendeklarasikkan lahirnya sebuah organisasinya yang diberi nama Asosiasi
Pengusaha Desa Indonesia (Apedi). Resmi didirikan pada 12 Desember 2019, Apedi
hadir sebagai bentuk kepedulian dari para pelaku usaha di seluruh Indonesia
untuk mempercepat proses pembangunan desa sejahtera dan mandiri.
Presiden Apedi, Muhammad Irfan menyampaikan, bahwa sebagai
organisasi yang independen, Apedi terpanggil untuk meningkatkan kontribusinya
di dalam membangun ekonomi masyarakat di pedesaan. Apedi akan menjadi mitra
pemerintah dalam pembangunan ekonomi desa dalam berbagai bentuk kegiatan, mulai
dari pelatihan dan pendampingan, kerja sama usaha dan kemitraan, investasi,
hingga penelitian dan pengembangan potensi ekonomi desa.
“Melalui Apedi, kita ingin membantu masyarakat di desa
mengembangkan potensi di wilayahnya masing-masing,” ujar Muhammad Irfan usai
acara deklarasi, di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Adapun beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan
oleh Apedi diantaranya Program Jadoel (Jaringan desa online) untuk meningkatkan
pendapatan desa melalui layanan desa online, program Awsem
(antar-warung sembako murah) yaitu program warung sembako murah bagi masyarakat
desa khususnya yang berada di wilayah desa-desa yang memiliki ketimpangan harga
sembako yang cukup tinggi, dan penyediaan angkutan murah bagi desa, di antaranya
melakukan kerja sama dengan PT. ESEMKA (mobil ESEMKA) .
Program lainnya adalah Demen (desa mandiri energi), yaitu
memanfaatkan sumber daya alam perdesaan untuk kebutuhan energi listrik di
wilayah perdesaan yang belum tersentuh aliran listrik PLN, hingga program
Dividen (Desa Investasi dan ekspor nasional) yaitu program yang mengupayakan pengembangan
potensi produk-produk unggulan desa yang ditujukan untuk menangkap peluang
permintaan pasar internasional atau ekspor.
Lahirnya Apedi juga diapresiasi oleh Staf Ahli Menteri
Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Bidang Pengembangan
Wilayah, Conrad Hendarto. Ia juga berharap lahirnya Apedi bisa ikut membantu
mensukseskan program-program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di desa.
“Semangat Apedi ini sangat luar biasa dalam upaya
mensejahterakan desa dan mengentaskan kemiskinan di desa. Upaya ini memang
harus kita lakukan bersama-sama antara pemerintah dan juga para pelaku usaha,”
kata Conrad.
Pada Deklarasi Apedi ini, hadir perwakilan dari 24 DPD (Dewan
Perwakilan Daerah) dan 121 DPC (Dewan Perwakilan Cabang Kota/Kabupaten). Apedi
beranggotakan pengusaha perorangan, pengurus BUMDes, hingga aktivis desa.
Sementara Ismail
Candra, selaku Presiden DPD Provinsi Jawa Tengah menyampaikan, bahwa pada
intinya bagi Apedi Jateng setelah acara Deklarasi Nasional Apedi adalah segera
bekerja. Adapun bentuk kerja yang dimaksud adalah DPD akan road show ke seluruh
DPC se-Jateng. “Dan memastikan langkah strategis pelaksanaan program Apedi di
DPC, MoU dengan mitra desa, pengaplikasian program Jadoel bagi BUMDes,” ungkapnya.
(BS/A.Yahya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar