PONTIANAK - wartaekspres - Panglima Komando Daerah
Militer XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Muhammad Nur Rahmad mengikuti Rapat
Evaluasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan
Barat. Rapat evaluasi dilaksanakan di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan
Barat, Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak, Senin (2/12/19).
Rapat evaluasi penanganan Karhutla dipimpin oleh Gubernur Kalimantan Barat,
H. Sutarmidji, dihadiri oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo, Kapolda
Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Alfred Denny D.
Tuejeh, Danlanud Supadio, Marsma TNI Palito Sitorus, Danlantamal XII/Pontianak,
Laksma TNI Agus Hariadi, Danrem 121/Abw, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi serta
Kepala BPBD Kalbar.
Rapat yang digelar kali ini juga diikuti oleh para Dandim, para Bupati dan
Walikota, para Kepala BPBD Kabupaten/Kota, Kakansar Pontianak, Manggala Agni
dan para perwakilan dari perusahaan perkebunan se-Kalbar.
Rapat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur dan menilai upaya-upaya
penanganan bencana Karhutla yang telah dilakukan selama kurun waktu satu tahun
ini. Selain itu juga untuk mencari solusi yang terbaik bagi penanganan Karhutla
di Kalbar ke depannya.
Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad dalam kesempatan tersebut
menyampaikan, bahwa dalam menangani Karhutla Kodam XII/Tpr telah melakukan
upaya dengan melaksanakan program Langit Biru di Bumi Khatulistiwa.
Lanjutnya dikatakan, bahwa berkaitan dengan Karhutla di Kalbar, dari hasil
pemetaan terdapat sebanyak 182 desa yang berpotensi tinggi terjadi Karhutla.
Untuk itu Pangdam meminta hal ini ke depan agar diwaspadai oleh seluruh pihak
terkait. "Karena dampak dari Karhutla sangat membahayakan bagi
masyarakat," pungkas Pangdam XII/Tpr mengakhiri. (Rls/danil)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar