JAKARTA – wartaekspres.com - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto, S.IP, menyampaikan rasa bangga melihat para Prajurit Wanita
TNI, menunjukkan profesionalisme keprajuritan yang handal atau tidak diragukan
lagi. Profesionalisme yang menunjukkan bahwa Prajurit Wanita TNI
adalah prajurit yang terlatih dan tidak henti-hentinya membina diri untuk
melaksanakan tugasnya.
Demikian dikatakan Panglima TNI saat memimpin Apel Bersama Wanita TNI, yang
diikuti ribuan Prajurit Wanita TNI (Kowad, Kowal, Wara) dan PNS TNI
di Taxy Way Echo, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat
(26/4/2019).
Apel Bersama Wanita TNI dengan tema “Dilandasi Jiwa
Profesionalitas, Militansi dan Soliditas Wanita TNI Siap Menjaga Keutuhan NKRI”,
diikuti pula oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasal Laksamana TNI Siwi
Sukma Adji, SE, MM, dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, SE, MM, serta sejumlah
pejabat tinggi Mabes TNI dan Angkatan.
Selanjutnya Panglima TNI mengatakan, bahwa profesionalisme Prajurit Wanita
TNI sejatinya bukan hal yang asing bagi bangsa Indonesia, karena sejarah
menunjukkan bahwa wanita Indonesia telah menunjukkan peranannya sejak ratusan
tahun lalu.
“Laksamana Malahayati adalah Panglima Armada Laut yang mampu mengalahkan
Armada Portugis dan Belanda. Kita juga mengenal Cut Nyak Dhien, pejuang wanita
yang gagah berani, menolak segala kebesaran dan kemegahan serta lebih memilih
untuk berjuang melawan penjajah,” ungkapnya.
Panglima TNI berharap, profesionalisme para Prajurit Wanita TNI terus
ditingkatkan, tentunya dengan tetap memperhatikan kodratnya sebagai wanita
Indonesia. “Prajurit Wanita TNI dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya
sebagai prajurit dengan paripurna, tanpa meninggalkan tanggung jawabnya untuk
membina keluarga dan generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Menurutnya, tujuan penyelenggaraan Apel Bersama Wanita TNI ini sebagai
manifestasi penghormatan kita kepada para pahlawan wanita Indonesia. Pahlawan
wanita yang tidak hanya menunjukkan peranan wanita yang setara dengan pria,
namun juga wanita yang berjasa bagi bangsa dan negaranya.
“Apel bersama ini sekaligus merefleksikan semangat emansipasi wanita
Indonesia, untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya
di bidang pertahanan,” ucapnya.
Di sisi lain, Panglima TNI mengatakan, bahwa mencermati perkembangan
lingkungan strategis, para Prajurit Wanita TNI dituntut untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuannya, termasuk dalam menghadapi revolusi industri 4.0
di bidang pertahanan dan militer.
“Saya ingin menekankan kepada para Prajurit Wanita TNI untuk menyesuaikan
sistem pendidikan dan pembinaan profesi serta kemampuan Wanita TNI, agar dapat
menjawab tantangan di masa mendatang. Manfaatkan peluang dan kesempatan yang
ada guna meraih pencapaian prestasi secara optimal,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Menteri Kelautan dan
Perikananan Susi Pudjiastuti, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip.Apling, MA, Kepala Lembaga Negara,
para Pejabat Tinggi Kementerian Pertahanan, Ibu Raksa Tri Anggana Tantri, Nanny
Hadi Tjahjanto, Ibu Raksa Karini Sri Sena, Hetty Andika Perkasa, Ibu Catra
Ratnanggadi Jala Kanya Sena, Manik Siwi Sukma Adji dan Ibu Winayadhati Kanya
Sena, Ayu Yuyu Sutisna, serta Ibu-ibu OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet
Kerja). (Puspen TNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar