LANDAK - wartaexpress.com - Dari keterangan Dukin, selaku Kepala SMAN 2 Senga Temila, Kab. Landak kepada tim media yang menemuinya di sekolah tersebut. Dukin menyatakan bantahannya atas berita miring dari salah satu media yang terbit pada bulan Oktober 2020 Lalu.
"Pada saat serombongan orang yang mengaku dari media datang kami
terima dengan baik, namun karena masa pandemi ini Satpam yang bertugas
melaksanakan fungsinya dengan menyesuaikan protokol kesehatan tentunya, namun
hal ini disalahtafsirkan.
“Seolah-olah kami mempersulit mereka, dan pada saat mereka kita terima di ruang
Kepsek belum selesai kita bikin minum sebagian dari mereka ke luar dan foto-foto
ruang yang sedang dalam tahap pengerjaan tanpa permisi atau sekedar basa-basi,”
ujarnya.
Dikatakan Dukin, bahwa hal ini saya angggap kurang etis saja, karena jika
mereka secara baik-baik permisi kapada kami selaku tuan rumah sudah pasti kami
persilahkan. “Dan pada saat salah satu guru kami menegur serta menanyakan sudah
ijin sama Kepsek atau belum saat membuat foto, justru yang bersangkutan marah-marah
dengan arogan karena menganggap kami menghalangi," jelas Dukin.
Lebih lanjut Dukin, Kepsek SMAN 2 Sengah Temila mengataka, bahwa berita
yang dibuat oleh salah satu media bulan Oktober 2020 yang lalu sangat
tendensius dan terkesan menghakimi kami seolah-olah pihak mengambil keuntungan
dalam pelaksanaan RKB dan ruang Lab. Fisika.
“Dugaan adanya mark-up dari kegiatan tersebut seperti pada pemberitaan yang
ada, membuat kami heran, apa dasar dari penilaian tersebut, jika mereka
menganggap ada kesalahan secara teknis, dalam pelaksanaan kegiatan ada
fasilitator yang notabene adalah orang ahli dalam bidangnya dan mengerti betul
soal teknis,” lanjut Dukin.
Dugaan mark-up kami rasa itu pernyataan yang sangat tidak berdasar,
menyalahi Permendikbud yang dikatakan dalam pemberitaan tersebut, kenapa tidak
secara spesifik menyalahi pasal dan ayat dalam Permendikbud yang dimaksud.
“Jadi menurut saya, berita tersebut sangat tidak layak dan terkesan hanya
mencari-cari kesalahan dengan tujuan tertentu. Karena sebelum berita tersebut
diterbitkan saya sering mendapat telepon dari Pontianak yang mengaku wartawan
dan terkesan menyalahkan kegiatan di sekolah kami, namun ketika saya undang
untuk pertemukan dengan fasilitator yang ada, tidak satupun yang hadir memenuhi
undangan kami,” terang Dukin.
Jadi begitulah yang bisa saya sampaikan terkait pemberitaan miring oleh salah satu media yang kami ketahui sangat memojokkan kami, dan saya kecewa karena tujuan mereka hanya ingin mencari-cari kesalahan secara teknis dan non teknis. “Padahal saya yakin tidak ada satupun yang secara akademis tahu teknis maupun akutansi,” jelas Dukin selaku Kepala SMAN 2 Senga Temila, Kab. Landak yang secara terus terang membantah semua yang ada dalam pemberitaan. (DNA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar