Rabu, 28 Agustus 2019

Silsilah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martapura (Bag.III)


Silsilah Pemerintahan Batara Kutai Kartanegara Di Bawah Kekuasaan Kerajaan Majapahit Dalam Masa Kekuasaan Raden Wijaya Tahun 1300 M.
I. Aji Batara Agung Dewa Sakti alias Raden Kusuma gelar Meruhum Aji Dimangkat, diangkat menjadi Batara Kutai Kartanegara I, atau Adipati wilayah Kerajaan Majapahit dengan jabatan Mangkubumi menguasai wilayah Hulu Dusun, Jahitan Layar dan Tepian Batu, memerintah tahun 1300-1325, dan kawin dengan Aji Putri Karang Melenu melahirkan Aji Batara Agung Paduka Nira yang kawin dengan anak Maharaja Guna Perana Tungga sebagai Maharaja Kutai di Martapura Muara Kaman, Mempunyai anak antara lain : 1. Tan Reniq gelar Maharaja Widjaya Warman menjadi Raja di Kerajaan Kutai beribukota di Martapura Muara Kaman. 2. Mahaputri Indra Perwati Dewi gelar Mahasuri Paduka Suri alias Putri Bengalon diperisteri Adipati Wilayah Batara Kutai Kartanegara bernama Aji Batara Agung Paduka Nira.
II. Aji Batara Agung Paduka Nira alias Aji Paduka Yatim, gelar Meruhum Aji Didalam Tajau, adalah Batara Kartanegara ke-II sebagai Adipati memerintah tahun 1325-1370, kawin dengan Mahaputri Indra Perwati Dewi dan melahirkan 7 orang anak yakni :
1. Maharaja Sakti kawin dengan putri keturunan Raja Pasir memimpin Pasir di Tanah Pasir dan menjadi Adipati di Pasir.
2. Maharaja Sura Diwangsa menjadi Adipati dengan jabatan Mangkubumi Wilayah, menguasai daerah Sambaran, Binalu, Panyuangan, Sambuyutan, Sangan-Sangan, Kembang, Pandan Sari, Senawan sampai ke Dundang di bawah kekuasaan Batara Majapahit.
3. Maharaja  Indra Wangsa, menjadi Adipati, dengan jabatan Mangkubumi Wilayah, menguasai Susuran Dagang, Pulau Atas, Karang Mumus, Karang Asam sampai Sembakung di bawah kekuasaan Batara Majapahit.
4. Maharaja Darmawangsa, menjadi Menteri Dewan Aji Sapta.
5. Maharaja Sultan menjadi Batara Kartanegara ke- III sebagai Adipati Kutai Kartanegara yang langsung di bawah Pemerintahan Kerajaan Majapahit atau Wilwatikta diberi hak setingkat Raja disebut Raja Pasal Majapahit.
6. Aji Raja Putri meninggal.
7. Aji Dewa Putri, kawin dengan Puncan karena menjabat Menteri Dewan Ponco Perabu, adalah anak Geregas Pati Alias Aji Tulur diangkat Adipati Wilayah Kerajaan Kutai Martapura di Karang Sari Pinang Sentawar memimpin Puak Tulur di dataran Tanah Tunjung yang melahirkan Sri Gembira gelar Aji Dirubian Muda menjadi Mangkubumi samapai digantikan putranya Permata Alam menjabat Mangkubumi di jaman pemerintahan Aji Pangeran Tumenggung Baya-Baya.
III. Aji Maharaja Sultan gelar Meruhum Aji Dirubian menjadi Batara Kutai Kartanegara tahun 1370-1420, di jamannya dibuatlah Dewan Parlemen Pemerintahan yang disebut Dewan Ponco Prabu dan Dewan Aji Sapta, Aji Maharaja Sultan, melahirkan anak bernama Aji Rubayan Muda gelar Aji Raja Mandarsyah.
IV.Aji Raja Mandarsyah gelar Meruhum Aji Dirubian Muda, naik tahta di Batara Kutai Kartanegara tahun 1420-1475. Melahirkan Aji Raja Putri yang kemudian besuamikan Aji Rubayan Anoem gelar Aji Pangeran Tumenggung Baya-Baya adalah cucu dari Aji Maharaja Sakti yang kawin dengan putri Raja Pasir.
Catatan : Kejadian di tahun 1460, Batara Kutai Kartanegara, tidak lagi mengantar Upeti ke Kerajaan Majapahit, karena Majapahit telah tidak berhak lagi atas Batara Kutai Kartanegara yang diserahkan kepada Kerajaan Banjar di bawah Pemerintahan Raja Surya Ganggawangsa Raja ke-2 yang mewajibkan Batara Kutai Kartanegara membayar Upeti ke Banjar dan pejabatnya hanya berhak memakai gelar Aji Pangeran wilayahnya setingkat Adipati atau Gubernur dari Kerajaan Banjar.
Silsilah Pemerintahan Kepangeranan Kutai Kartanegara Di Bawah Kekuasaan Kerajaan Banjar, Dalam Pemerintahan Raja Surya Ganggawangsa 1460 M.
V. Aji Pangeran Tumenggung Baya-Baya alias Meruhum Aji Dirubian Anoem, naik tahta di Kerajaan Kutai Kartanegara tahun 1475-1525, dan atas perkawinannya dengan Aji Raja Putri melahirkan 2 orang anak yakni : 1.Aji Raja Mahkota gelar Aji Mahkota Mulya Islam alias Meruhum  Aji Raja Dimakam. 2.Aji Raden Wijaya yang melahirkan Aji Wadu, diangkat Adipati dengan jabatan Mangkubumi wilayah menguasai daerah Kanibungan, Manubar, Sangkulirang dan Balikpapan sekarang, daerah ini adalah daerah taklukan di jaman Aji Raja Mahkota.
- Sedangkan Aji Pangeran Tumenggung Baya-Baya kawin dengan Putri Raja Pasir melahirkan anak bernama Aji Tumenggung Keyong
VI. Aji Raja Mahkota gelar Aji Mahkota Mulya Islam alias Meruhum  Aji Raja Dimakam, memerintah tahun 1525-1589, dan mempunyai isteri bernama Aji Ratu Agung melahirkan Aji Dilanggar alias Aji Digedung gelar Meruhum Aji Mandaraya. Beliaulah Adipati Islam di Kutai Kartanegara yang membangun Langgar di Kutai Lama (bangunan tempat ibadah Islam pertama dibangun). Di jaman ini datanglah seorang Mubalig dari Minangkabau dan datang pula ke Makassar bernama Tuan Ribadang dan Tuan Tunggang Parangan guna membantu Aji Pangera membimbing rakyat Kutai dalam Agama Islam. Adapun anak Aji Raja Mahkota dengan isterinya orang dari Melayu Sumatra melahirkan Puan Timangan dan Puan Nasrah. Dan isterinya dengan Putri dari Banjar keturunan Jawa bernama Aji Mas Penghulu (Kiai Mas Penghulu) dan Aji Mas Lelangon (Kiai Mas Lelangon).
VII. Aji Dilanggar Alias Aji Digedung gelar Meruhum Aji Mandaraya memerintah tahun 1589-1605 dan mempunyai 4 orang isteri, seorang isterinya tidak diketahui anaknya dan yang masing-masing melahirkan anak antara Lain :
1. Isterinya bernama Puan Rimah melahirkan : 1. Aji Kiji Pati Jaya Perana gelar Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa Ing Martadipura. 2. Aji Pangeran Sinum. 3. Aji Rubat.
2. Isterinya bernama Puan Katak melahirkan : 1. Aji Kiji Dipati Senja gelar Aji Ki Adipati Senjata. 2. Aji Duri.
3. Isterinya bernama Nyai Tambun melahirkan : 1. Aji Kiji Madura gelar Aji Ki Adipati Madura. 2. Aji Kiji Mangkuyuda gelar Aji Ki Adipati Mangkuyuda.
VIII. Aji Kiji Pati Jaya Perana gelar Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa Ing Martadipura alias Meruhum Aji Diistana, yang naik tahta dan memerintah tahun 1605-1635, di dalam akhir pemerintahannya Hindia Belanda mengadakan ekspedisi ke Sungai Mahakam sampai ke Martapura di Muara Kaman kejadian pada tahun 1635 M.
IX. Aji Dipati Agung gelar Aji Pangeran Dipati Agung Ing Martadipura alias Meruhum Aji Dikeranda memerintah 1636-1650,  yang digantikan anaknya bernama Aji Pangeran Maja Kusuma Ing Martadipura alias Meruhum Aji Dituraja memerintah tahun 1650-1686. Digantikan adiknya seorang perempuan bernama Aji Ragi gelar Aji Ratu Agung memerintah tahun 1686-1700. Dan dilanjutkan oleh anaknya Aji Pangeran Dipati Tua Ing Martadipura gelar Meruhum Aji Pangeran Jembayan memerintah tahun 1700-1730, beliau kawin dengan putri dari Bugis anak Karaeng Baturombo, putri ini anak Karaeng Kerongrong, putri pembesar Kerajaan Gowa yang digelar Belanda dengan sebutan De Beruchte Makassarrache Prinses Baturrambo. Dia disebut licik oleh Belanda karena dia pahlawan anti Belanda dan melahirkan Aji Pangeran Anum Panji Mendapa Ing Martadipura gelar Meruhum Aji Bengawan alias Meruhum Aji Dipamerangan. (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....