PALANGKARAYA - wartaekspres - Pangdam
XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab diwakili Kasdam XII/Tpr,
Brigadir Jenderal TNI Alfred Denny D. Tuejeh memberikan Kuliah Umum Kebangsaan
pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) XIV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma
Indonesia (KMHDI) bertempat di Hotel M. Bahalap, Jalan RTA. Milono, KM. 1,3,
Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya. Dengan tema acara "Peran
Milenial dan Roadmap Revolusi Industri 4.0", Kamis (29/8/19).
Sebelumnya, Rakornas KMHDI ke-14 dibuka secara resmi oleh Gubernur Provinsi
Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran. Sedangkan peserta Rakornas adalah para
mahasiswa Hindu Dharma yang berasal dari provinsi di Indonesia.
Kasdam XII/Tpr, Brigadir Jenderal TNI Alfred Denny D. Tuejeh saat
memberikan kuliah kebangsaan menyampaikan, bahwa fenomena global, perkembangan
teknologi dan arus informasi transnasional yang demikian pesat di era disrupsi
saat ini telah mempengaruhi tatanan, nilai, perilaku kehidupan berbangsa dan
bernegara secara global.
Berbagai kemajuan terjadi utamanya dipicu oleh perkembangan digitalisasi,
computing power dan analisis. Pengumpulan berbagai informasi dalam big data
yang disinergikan dengan penggunaan Artificial Intellegence (AI) telah
melahirkan era disrupsi dan revolusi industri 4.0., yang merupakan suatu
peradaban baru manusia.
Disampaikan juga, bahwa NKRI adalah negara kepulauan terbesar di dunia
terdiri dari 17 ribu-an pulau memiliki letak geografis strategis, kondisi demografi
yang tersebar beraneka suku bangsa dan adat istiadat namun satu tujuan dan satu
cita-cita. Posisi strategis Indonesia, akan mendatangkan sebuah keuntungan
secara ekonomis, dalam menjalin suatu hubungan mempererat kerjasama dengan
berbagai negara di seluruh belahan dunia.
"Oleh karenanya dihadapkan dengan era revolusi industri 4.0. mau tidak
mau negara kita harus masuk ke era ini, dengan mempersiapkan diri untuk
memanfaatkan kemajuan teknologi agar tidak semakin tertinggal dengan negara
lain yang telah mengembangkan produk aplikatif revolusi industri 4.0. di
berbagai bidang masyarakatnya," terang Kasdam XII/Tpr.
Kasdam XII/Tpr mengatakan, bahwa Revolusi Industri 4.0. telah mengakibatkan
trend perubahan besar di dunia industri melalui pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi yang tidak hanya dalam proses produksi melainkan juga di seluruh
rantai nilai industri.
Teknologi yang menjadi kunci penentu daya saing di era industri 4.0. yang
menopang pembangunan adalah penggunaan internet, kecerdasan buatan, human
machine interface (sistem yang menghubungkan antara manusia dengan mesin),
teknologi robotik dan sensor, serta teknologi cetak tiga dimensi atau teknologi
3D printing.
Menurut Kasdam XII/Tpr, hal tersebut menuntut kualitas SDM Indonesia saat
ini dan kedepan tidak hanya memiliki kecerdasan dan keterampilan semata namun
harus diimbangi dengan karakter dan integritas yang kuat, dengan kualitas
mental ideologi Pancasila yang kuat diantaranya berakhlak mulia, cinta tanah
air, berwawasan kebangsaan, dan memiliki kesadaran bela negara serta jiwa
nasionalisme yang tinggi yang harus dibangun dan dipersiapkan sejak dini untuk
mengimbangi kemajuan zaman yang semakin modern.
"Untuk itu sebagai seorang mahasiswa harus memiliki sensitifitas dan
daya kritis terhadap kehidupan masa depan bangsa. Mahasiswa diharapkan mampu
memahami esensi kepemimpinan ideal dan sejarah kepemimpinan di Indonesia
dihadapkan dengan karakter bangsa dalam hal ini tidak terlepas dari nilai-nilai
luhur Pancasila, serta senantiasa memegang teguh empat konsensus
nasional," tegasnya.
Lanjutnya mengatakan, TNI telah berupaya membantu pemerintah untuk
mempersiapkan SDM Indonesia melalui berbagai program, pertama adalah dengan
membentuk Satgas pendidikan sebagai upaya mengurangi ketertinggalan pendidikan
masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan. Kedua, membentuk satuan Cyberwar
sebagai upaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pasca transisi
bangsa Indonesia menuju Revolusi Industri 4.0.
Mengakhiri kuliahnya, Kasdam XII/Tpr mengimbau kepada para mahasiswa untuk
menguatkan empat konsensus nasional (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika,
NKRI) dalam karakter masyarakat Indonesia. Selain itu juga untuk melakukan
inovasi disrupsi bagi para generasi milenial yang tengah bersiap menghadapi revolusi
industri 4.0. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar