Rabu, 28 Agustus 2019

Silsilah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martapura (Bag. IV)


Silsilah Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara Di Bawah Kekuasaan Hindia Belanda Tahun 1732 M.
X. Aji Pangeran Sinum Mangkurat gelar Aji Pangeran Dipati Anum Ing Martadipura alias Meruhum Aji Dipamerangan Adipati terakhir bergelar Aji Pangeran Kutai Kartanegara (1700-1732), yang mempunyai isteri antara lain :
1. Isterinya pertama bernama Danek Djongket, adalah adik Maharaja Dipati Surya Mendasar (Raja Pantun adalah turunan bangsawan Kerajaan Kutai Martapura di Wahau), Dane Djongket melahirkan Aji Kado gelar Sultan Aji Muhammad Aliyiddin.
2. Isteri kedua bernama Tenri Sompa gelar I Doya Putri Latagung (Putri Agung) anak Raja Paniki yang melahirkan Sultan Aji Muhammad Idris.
XI. Sultan Aji Muhammad Idris gelar Maslag Coding Idris sebagai La Derise Daenna Perasi menjabat Petta Cakurdi (Panglima Perang Wajo di Sulawesi) bergelar Arung Kute La Matinro Ri Kawane adalah Sultan Kutai Kartanegara pertama memerintah (1732-1739). Mempunyai putra-putri 12 orang namun yang diketahui hanya 5 orang hasil perkawinanya dengan :
- Andi Rianjeng gelar I Doya Aji Putri Agung, anak Raja Wajo Sulawesi melahirkan : 1. Aji Intan alias Aji Kengsan. 2. Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihudin alias Meruhum Aji Kembang Mawar menjadi Sultan ke III di Kesultanan Kutai Kartanegara memindahkan pusat pemerintahan dari Pamerangan Jembayan ke Tepian Pandan Tenggarong. 3. Aji Pangeran Berajanata.
- Isterinya bernama Dayang Sungka Binti Tan Panjang Bin Adipati Maharaja Marga Nata Kusuma adalah Adipati Kerajaan Kutai Mulawarman di wilayah Muara Gelumbang Ma-Bengkal, melahirkan: 1. Aji Megan gelar Aji Pangeran Maharaja Nata Kusuma menjadi Adipati di Muara Gelumbang Muara Bengkal. 2. Aji Amjah Mas Aria Gelar Aji Pangeran Sri Bangun I Menjadi Adipati Kota Bangun inilah disebut dengan Raja Sri Bangun dan isterinya dengan Orang Keluaran.
XII. Sultan Aji Muhammad Aliyiddin Sultan Kutai Kartanegara Ke Ii alias Aji Kado Gelar Meruhum Aji Dipulau memerintah tahun 1739-1780. Beristerikan Andi Rianjeng gelar I Doya Aji Putri Agung, melahirkan :
1. Aji Talo Gelar Aji Raden Dipati menjadi Adipati di Jelau Wilayah Muara Pahu yang putrinya dikawinkan dengan anak Sultan Sulu Kebuntalan di Filifina bernama Datu Muharam gelar Datu Panglima Besar yang kawin dengan putri Aji Talo melahirkan anak : 1. Datu Muhammad, 2. Datin Rimba Dan 3. Datin Belukar diperisteri oleh Sultan Aji Muhammad Soeleman Sultan Kutai Kartanegara memerintah tahun 1850-1899. Kemudian menjadi Permaisuri di Kesultanan Kutai Kartanegara dan melahirkan Aji Dabok gelar Sultan Aji Muhammad Alimuddin dan Aji Ainuddin gelar Aji Pangeran Kusuma Ningrat.
2. Aji Tobok gelar Aji Ratu Agung diperisteri Syaid Abdurahman Assegaf gelar Pangeran Ratu Sjarif Sukma Wira dari Palembang. Mereka tidak mempunyai keturunan namun dengan isterinya yang lain dia melahirkan putri yang kawin dengan Syaid Jakpar Baraqbah Bin Syaid Achmad Baraqbah dari Palembang, melahirkan Syaid Hamid Baraqbah gelar Pangeran Serif Sukma Wira.
Catatan : Pembesar dalam Kesultanan Kutai Kartanegara Pemerintahan Sultan Aji Muhammad Aliyiddin diangkatlah sebagaimana berikut :
- Mangkubumi Bernama Ni Raden Dipati Perbangsa digantikan Awang Koro gelar Ni Raden Bangsa digantikan Ni Raden Panji Perbangsa
- Perdana Menteri bernama Syaid Abdurahman Assegaf gelar Pangeran Ratu Sjarif Sukma Wira digantikan Pangeran Mas Jurit yang digantikan Encek Abdurajak gelar Encek Singa Keraton (orang Melayu peranakan Makassar) dan digantikan Syaid Hamid Baraqbah gelar Pangeran Serif Sukma Wira,
- Oria Menteri diangkat Ni Raden Karta, digantikan Ni Raden Kusuma yang digantikan La Pawellangi Daeng Sitakka suami dari Aji Dayang Tengah menantu dari Ni Raden Karta yang digantikan La Sape
- Kala Menteri diangkat Awang Temputu digantikan Awang Gamboh yang digantikan Awang Long gelar Ni Raden Suji Diselerong kemudian bergelar Pangeran Ario Senopati yang digantikan Datu Panglima Besar.
- Asma Menteri Tuan Daham digantikan Ki Mas Wira Perana diganti Ki Mas Perana Widjaya dan diganti Ki Mas Jaya Perana diganti putranya bernama Jaya Perana Sukma.
XIII. Sultan Aji Muhammad Muslihudin alias Aji Imbut gelar Meruhum Aji Kembang Mawar naik tahta tahun 1780-1816 dan memperisteri :
1. Isterinya Aji Dayang Sebet gelar Aji Tating melahirkan anak bernama : 1. Aji Kuncar gelar Sultan Aji Muhammad Salehuddin I, 2. Aji Pangeran Prabu Kusuma Ningrat. 
2. Isterinya dengan putri dari Raja Bugis bernama Pua Areng yang melahirkan : 1. Aji Kondang, 2. Aji Kupang, 3. Aji Unuk, 4. Aji Seman
- Catatan Cucu Aji Imbut, diantaranya: 1. Aji Basok, 2. Aji Gahri, 3. Aji Unus. Mereka kesemuanya lahir di Wajo (Sulawesi) dibawa oleh Imam ke-III Kutai bernama Syaid Alwi Bin Syaid Hosen Al Marjak, dan La Made Daeng Punggawa, di jaman pemerintahanya ibukota berpusat di Tepian Pandan (Tenggarong). Perpindahan itu diprakarsai oleh Perdana Mentri Pangeran Masjurit dan Mangkubumi Ni Raden Perbansa serta Pua Ado La Tojeng Daeng Petta dan Kapitan La Made Daeng Punggawa disetujui oleh keturunan Raja dari Muara Kaman yang menjadi pimpinan di Kedang Lampong bernama Sri Mangku Jagat dan Sri Mangku Setia, pada tanggal 23 September 1782.
- Catatan Penting Keturunan para pembesar Kesultanan Kutai Kartanegara :
1. Tentang Awang Teraju gelar Ni Raden Panji Perbangsa bersaudara kandung dengan Aji Dayang Sebet gelar Aji Tating, adalah putra dari Ni Warga Dipati Bin Kiji Pati Tempa Sona. Adapun isteri Awang Teraju adalah anak dari Ni Raden Kusuma. Mangkubumi Awang Teraju juga digelar Ni Rancak Suji Dibengkinang alias Ni Tuan Didalam atau Mangkubumi Ni Raden Menta Wijaya yang membangun Kampung Panji. Beliau pergi haji ke Mekkah masih kecil dibawa Pua Ado Haji Siduppa Daeng Perani.
2. Pada jaman Sultan Aji Muhammad Salehuddin memerintah ada seorang perempuan yang terkenal bernama Tentang Aji Siti Berawan anak dari Aji Endot yang adalah cucu dari Sultan Aji Muhammad Idris. Aji Siti Berawan sangat terkenal jiwa kepahlawananya, dia memimpin Benuaq Sungai Ohong memerangi Suku Hiban di perbatasan Kerajaan di Banjarmasin dan Sungai Buhang (Kalsel), setelah wafatnya dikebumikan di Kampung Lakum di Perigi (Tanjung Isui).
3. Encek Hasan gelar Pangeran Perdana Putra Encek Abdurajak gelar Encek Singa Keraton dengan Dayang Purun, dan Encek Hasan adalah menantu dari Awang Teraju gelar Ni Raden Panji Perbangsa alias Mangkubumi Ni Raden Menta Wijaya (orang Kampung Panji). Encek Hasan nantinya menjadi Wali atau Mangku Sultan Aji Mohammad Soleman.
4. Tentang Ki Mas Jaya Perana sebagai Asma Menteri diganti putranya bernama Jaya Perana Sukma, yang melahirkan Dayang Mengkek diperisteri Aji Pangeran Mangku Negoro. (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oknum Perangkat Desa Ditangkap Satreskrim Polres Purworejo

PURWOREJO - wartaexpress.com - Man (35) warga Desa Lubang Sampang yang juga merupakan Perangkat Desa diamankan Satreskrim Polres Purworejo....