Silsilah Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara Di Bawah
Kekuasaan Hindia Belanda Tahun 1732 M.
X. Aji Pangeran Sinum
Mangkurat gelar Aji Pangeran Dipati Anum Ing Martadipura alias Meruhum Aji
Dipamerangan Adipati terakhir bergelar Aji Pangeran Kutai Kartanegara
(1700-1732), yang mempunyai isteri antara lain :
1. Isterinya pertama bernama
Danek Djongket, adalah adik Maharaja Dipati Surya Mendasar (Raja Pantun adalah turunan
bangsawan Kerajaan Kutai Martapura di Wahau), Dane Djongket melahirkan Aji Kado
gelar Sultan Aji Muhammad Aliyiddin.
2. Isteri kedua bernama
Tenri Sompa gelar I Doya Putri Latagung (Putri Agung) anak Raja Paniki yang melahirkan
Sultan Aji Muhammad Idris.
XI. Sultan Aji Muhammad
Idris gelar Maslag Coding Idris sebagai La Derise Daenna Perasi menjabat Petta
Cakurdi (Panglima Perang Wajo di Sulawesi) bergelar Arung Kute La Matinro Ri
Kawane adalah Sultan Kutai Kartanegara pertama memerintah (1732-1739).
Mempunyai putra-putri 12 orang namun yang diketahui hanya 5 orang hasil perkawinanya
dengan :
- Andi Rianjeng gelar
I Doya Aji Putri Agung, anak Raja Wajo Sulawesi melahirkan : 1. Aji Intan alias
Aji Kengsan. 2. Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihudin alias Meruhum
Aji Kembang Mawar menjadi Sultan ke III di Kesultanan Kutai Kartanegara memindahkan
pusat pemerintahan dari Pamerangan Jembayan ke Tepian Pandan Tenggarong. 3. Aji
Pangeran Berajanata.
- Isterinya bernama
Dayang Sungka Binti Tan Panjang Bin Adipati Maharaja Marga Nata Kusuma adalah
Adipati Kerajaan Kutai Mulawarman di wilayah Muara Gelumbang Ma-Bengkal,
melahirkan: 1. Aji Megan gelar Aji Pangeran Maharaja Nata Kusuma menjadi
Adipati di Muara Gelumbang Muara Bengkal. 2. Aji Amjah Mas Aria Gelar Aji
Pangeran Sri Bangun I Menjadi Adipati Kota Bangun inilah disebut dengan Raja
Sri Bangun dan isterinya dengan Orang Keluaran.
XII. Sultan Aji
Muhammad Aliyiddin Sultan Kutai Kartanegara Ke Ii alias Aji Kado Gelar Meruhum
Aji Dipulau memerintah tahun 1739-1780. Beristerikan Andi Rianjeng gelar I Doya
Aji Putri Agung, melahirkan :
1. Aji Talo Gelar Aji
Raden Dipati menjadi Adipati di Jelau Wilayah Muara Pahu yang putrinya dikawinkan
dengan anak Sultan Sulu Kebuntalan di Filifina bernama Datu Muharam gelar Datu
Panglima Besar yang kawin dengan putri Aji Talo melahirkan anak : 1. Datu
Muhammad, 2. Datin Rimba Dan 3. Datin Belukar diperisteri oleh Sultan Aji
Muhammad Soeleman Sultan Kutai Kartanegara memerintah tahun 1850-1899. Kemudian
menjadi Permaisuri di Kesultanan Kutai Kartanegara dan melahirkan Aji Dabok gelar
Sultan Aji Muhammad Alimuddin dan Aji Ainuddin gelar Aji Pangeran Kusuma
Ningrat.
2. Aji Tobok gelar
Aji Ratu Agung diperisteri Syaid Abdurahman Assegaf gelar Pangeran Ratu Sjarif
Sukma Wira dari Palembang. Mereka tidak mempunyai keturunan namun dengan isterinya
yang lain dia melahirkan putri yang kawin dengan Syaid Jakpar Baraqbah Bin
Syaid Achmad Baraqbah dari Palembang, melahirkan Syaid Hamid Baraqbah gelar
Pangeran Serif Sukma Wira.
Catatan : Pembesar dalam
Kesultanan Kutai Kartanegara Pemerintahan Sultan Aji Muhammad Aliyiddin diangkatlah
sebagaimana berikut :
- Mangkubumi Bernama
Ni Raden Dipati Perbangsa digantikan Awang Koro gelar Ni Raden Bangsa digantikan
Ni Raden Panji Perbangsa
- Perdana Menteri bernama
Syaid Abdurahman Assegaf gelar Pangeran Ratu Sjarif Sukma Wira digantikan
Pangeran Mas Jurit yang digantikan Encek Abdurajak gelar Encek Singa Keraton (orang
Melayu peranakan Makassar) dan digantikan Syaid Hamid Baraqbah gelar Pangeran
Serif Sukma Wira,
- Oria Menteri diangkat
Ni Raden Karta, digantikan Ni Raden Kusuma yang digantikan La Pawellangi Daeng
Sitakka suami dari Aji Dayang Tengah menantu dari Ni Raden Karta yang digantikan
La Sape
- Kala Menteri diangkat
Awang Temputu digantikan Awang Gamboh yang digantikan Awang Long gelar Ni Raden
Suji Diselerong kemudian bergelar Pangeran Ario Senopati yang digantikan Datu
Panglima Besar.
- Asma Menteri Tuan
Daham digantikan Ki Mas Wira Perana diganti Ki Mas Perana Widjaya dan diganti
Ki Mas Jaya Perana diganti putranya bernama Jaya Perana Sukma.
XIII. Sultan Aji
Muhammad Muslihudin alias Aji Imbut gelar Meruhum Aji Kembang Mawar naik tahta tahun
1780-1816 dan memperisteri :
1. Isterinya Aji
Dayang Sebet gelar Aji Tating melahirkan anak bernama : 1. Aji Kuncar gelar
Sultan Aji Muhammad Salehuddin I, 2. Aji Pangeran Prabu Kusuma Ningrat.
2. Isterinya dengan putri
dari Raja Bugis bernama Pua Areng yang melahirkan : 1. Aji Kondang, 2. Aji
Kupang, 3. Aji Unuk, 4. Aji Seman
- Catatan Cucu Aji
Imbut, diantaranya: 1. Aji Basok, 2. Aji Gahri, 3. Aji Unus. Mereka kesemuanya lahir
di Wajo (Sulawesi) dibawa oleh Imam ke-III Kutai bernama Syaid Alwi Bin Syaid
Hosen Al Marjak, dan La Made Daeng Punggawa, di jaman pemerintahanya ibukota berpusat
di Tepian Pandan (Tenggarong). Perpindahan itu diprakarsai oleh Perdana Mentri
Pangeran Masjurit dan Mangkubumi Ni Raden Perbansa serta Pua Ado La Tojeng
Daeng Petta dan Kapitan La Made Daeng Punggawa disetujui oleh keturunan Raja dari
Muara Kaman yang menjadi pimpinan di Kedang Lampong bernama Sri Mangku Jagat dan
Sri Mangku Setia, pada tanggal 23 September 1782.
- Catatan Penting
Keturunan para pembesar Kesultanan Kutai Kartanegara :
1. Tentang Awang
Teraju gelar Ni Raden Panji Perbangsa bersaudara kandung dengan Aji Dayang
Sebet gelar Aji Tating, adalah putra dari Ni Warga Dipati Bin Kiji Pati Tempa
Sona. Adapun isteri Awang Teraju adalah anak dari Ni Raden Kusuma. Mangkubumi
Awang Teraju juga digelar Ni Rancak Suji Dibengkinang alias Ni Tuan Didalam atau
Mangkubumi Ni Raden Menta Wijaya yang membangun Kampung Panji. Beliau pergi haji
ke Mekkah masih kecil dibawa Pua Ado Haji Siduppa Daeng Perani.
2. Pada jaman Sultan
Aji Muhammad Salehuddin memerintah ada seorang perempuan yang terkenal bernama
Tentang Aji Siti Berawan anak dari Aji Endot yang adalah cucu dari Sultan Aji
Muhammad Idris. Aji Siti Berawan sangat terkenal jiwa kepahlawananya, dia memimpin
Benuaq Sungai Ohong memerangi Suku Hiban di perbatasan Kerajaan di Banjarmasin dan
Sungai Buhang (Kalsel), setelah wafatnya dikebumikan di Kampung Lakum di Perigi
(Tanjung Isui).
3. Encek Hasan gelar
Pangeran Perdana Putra Encek Abdurajak gelar Encek Singa Keraton dengan Dayang
Purun, dan Encek Hasan adalah menantu dari Awang Teraju gelar Ni Raden Panji
Perbangsa alias Mangkubumi Ni Raden Menta Wijaya (orang Kampung Panji). Encek
Hasan nantinya menjadi Wali atau Mangku Sultan Aji Mohammad Soleman.
4. Tentang Ki Mas
Jaya Perana sebagai Asma Menteri diganti putranya bernama Jaya Perana Sukma, yang
melahirkan Dayang Mengkek diperisteri Aji Pangeran Mangku Negoro. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar