Yogini Wujud Lembu Swana Sebagai Lambang Kerajaan Kutai
Mulawarman Di Masa Lalu
Lembu Swana ini adalah
perwujudan Dewa Ganesha dan Lembu Ngeram perwujudan Dewa Siwa dan Wisnu serta
Burung Garuda Muksa. Lembu Ngeram berjenis Yoni dilambangkan sebagai Garuda berparuh
burung bermotto Tuah Emba Arai Gaganeswara Pravatam Sadiva Malaya. Lembu Swana berjenis
Lingga dilambangkan sebagai Ganesha yang bermotokan Tapak Leman Ganggayaksa.
Arti Mistis Batin
Lembu Swana dalam Kerajaan Kutai Mulawarman : Hewan Lembu, adalah binatang yang
disucikan karena merupakan tunggangan Dewa Batara Guru dalam memberikan petuah dan
petujuknya.
Berkepala Singa bermahkota,
melambangkan keperkasaan seorang Raja yang dianggap penguasa, dan Mahkota adalah
tanda kekuasaan Raja yang dianggap seperti Dewa.
Berbelalai Gajah, melambangkan
bahwa berbelalai Gajah adalah lambang Dewa Ganesha sebagai Dewa Kecerdasan karena
yang menjadi Raja harus orang yang cerdas.
Bersayap Garuda, artinya
Raja dapat menaungi dan menjakau bumi, udara, dan laut wilayah persatuannya.
Berkuku Garuda, Raja berkekuatan
hukum dalam mencengkram bumi wilayah yang dipangkunya dan bertaup atas kekuasaan
wilayah persatuanya.
Bersisik Ikan, artinya
Raja memiliki prajurit sebagai pelindung negara yang tergambar dalam semboyan Tapak
Leman Ganggayaksa.
Demikianlah Mistis
Batin Ritus Tantrayana dari kelahiran Aji Putri Karang Melenu yang sebenarnya manusia
biasa, anak seorang manusia pula. Diperisteri Raden Kusuma saudara Tiri Raden
Widjaya gelar Kartarajasa Jaya Wardana, Raja dari Kerajaan Majapahit sedangkan
Raden Kusuma anak Lembuntal Putra Mahisa Cempaka gelar Nara Sinhamurti putra
Mahisa Wonga Telong yang adalah anak hasil perkawinan Ken Arok dan Ken Dedes, yang
diangkat Batara (pimpinan pangkalan militer di Tanjung Kute), oleh karena itu
Raden Kusuma diberi gelar Aji Batara Agung Dewa Sakti.
Kekuasaan Raja
Kartanegara di Kerajaan Singasari memerintah tahun 1288-1292, kehancuran
Singasari bermula dari pengeseran kedudukan para pejabat. Misalnya Patih
Rangganata dijadikan Kepala Kehakiman (Naryapati), Apanji Aragani diangkat sebagai
Patih, sedangkan Aria Wiraraja Alis Banyak Wide dijadikan Bupati di Madura, sedangkan
Kebo Anaberang diberi tugas Ekspedisi ke Melayu.
Bahkan di dalam keagamaan
terjadi Sekatisme antara Agama Hindu dan Budha, dan melahirkan Agama Syiwa
Budha pemimpinnya diberi jabatan Dharma Dyaksa sedangkan Kartanegara menganut
Agama Budha Mahayana dengan menjalankan upacara keagamaan secara pestapora sampai
mabuk untuk mencapai kesempurnaan, dalam hal ini Kartanegara menyebut dirinya
Cangkandara (pimpinan dari semua agama).
Setelah terbunuhnya
Raja Kartanegara, maka menantunya Raden Widjaya (Raja Majapahit pertama). Adapun
isterinya antara lain Gayatri, Narendratta, Prameswara, dan Prajira Paramitha dan
isterinya dari putri Raja Melayu bernama Dara Petak saudari Dara Jingga (Nini
Luh Jinggan).
Dalam peperangan dibantu
oleh Ardaraja, namun Ardaraja kemudian berpihak kepada ayahnya Jayaketuwang.
Dan Raden Wijaya dibantu Bupati Sumenep di Madura Banyak Wide Aria Wiraraja akhirnya
diberi kekuasaan di daerah hutan bernama Tarik dan mendirikan Kerajaan
Wiwatitha yang dikenal dengan Kerajaan Majapahit dalam Piagam Butak (1293), bahwa
Raden Wijaya dinobat pada tahun 1292-1309. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar