JAKARTA - wartaexpress.com - Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, MM, MH, bersama jajaran Forkopimda Provinsi Kalbat memenuhi Undangan Pertemuan Presiden berkenaan Pengendalian Inflasi di Daerah, Tindak Lanjut Afirmasi Bangga Buatan Indonesia dan Sasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, di Ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Presiden Joko Widodo,
menyoroti soal krisis yang saat ini menjadi isu hangat. Krisis tersebut dimulai
dari pangan, energi dan sebagainya.
"Tiap hari kita mendengar mulai krisis pangan. Bayangkan 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan, dan bahkan ada ribuan orang yang meninggal karena kelaparan. Hal ini sangat mengenaskan, selain itu semua negara juga sedang di posisi sulit saat ini, dan ekonomi global yang susah diprediksi," ujar Presiden Jokowi.
Menindaklanjuti hal
tersebut, seusai kegiatan Wagub Kalbar menyampaikan tentang pengendalian inflasi
di daerah, dimana Provinsi Kalbar termasuk 10 provinsi terbaik dalam
pengendalian inflasi di daerah dengan perolehan DID tertinggi di Indonesia.
"Ini merupakan
semangat bagi Provinsi Kalbar untuk lebih meningkatkan usahanya dalam
pengendalian inflasi di daerah, serta bisa mengoptimalkan realisasi anggaran
dalam APBD untuk menjaga keterjangkauan harga, daya beli masyarakat, kelancaran
distribusi dan transportasi serta dengan kerjasama antar daerah. Ini bertujuan
untuk menjagaa kestabilan harga dan ketersediaan bahan pangan," ujar H.
Ria Norsan.
Selanjutnya, terkait
masalah penggunaan produk dalam negeri, Provinsi Kalbar telah mencapai 30%
untuk penggunaan produk dalam negeri. Wagub Kalbar meminta ,agar seluruh
jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, para stakeholder di Kalbar maupun
di Indonesia untuk menggunakan produk dalam negeri.
"Selain itu,
arahan langsung Presiden Jokowi kepada Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah
seluruh Indonesia untuk bangga dengan menggunakam produk buatan dalam negeri,
hal itu menjadi perhatian serius dan telah diinstruksikan setiap organisasi
perangkat daerah dalam pengadaan barang dan jasa menggunakan produk dalam
negeri. Kemudian penurunan angka kemiskinan, kunci utama dalam menurunkan angka
kemiskinan, adalah dengan menciptakan lapangan kerja karena dengan pekerjaan
tentu masyarakat akan mendapat penghasilan, dan dengan memperoleh penghasilan
tentunya masyarakat akan memiliki daya beli serta mampu memenuhi segala
kebutuhan kehidupan dan keperluan lainnya," jelas Mantan Bupati Mempawah
Dua Periode ini.
"Banyak faktor yang membuat kemiskinan semakin meningkat, karena itu Pemerintah Prov Kalbar melakukan yang telah dilaksanakan saat ini dengan membagikan BLT kepada masyarakat miskin pada Kabupaten/ Kota seluruh Kalbar, mengurangi ketergantungan penggunaan produk luar negeri, meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, serta meningkatkan pendidikan masyarakat dengan bekerja sama dengan instansi terkait," tutupnya. (Rls/danil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar